RIDDLE-URBAN LEGEND :: VIDEO IN AN MANILA ENVELOPE (VIDEO DI DALAM AMPLOP MANILA)
RIDDLE-URBAN LEGEND :: CELLPHONE (TELEPON GENGGAM)
(Cerita ini adalah sebuah riddle)
Kemarin aku kehilangan telepon genggamku. Aku yakin aku menaruhnya di dalam rumah. Namun aku lupa dimana aku meletakkannya. Setelah beberapa menit mencari, aku belum menemukannya juga. Aku kemudian mencoba meneleponnya dari telepon rumah. Suara ringtone-nya pasti akanRIDDLE-URBAN LEGEND :: GROUP PHOTO (FOTO BERSAMA)
RIDDLE-URBAN LEGEND :: THE PAINTING (LUKISAN)
URBAN LEGEND :: BEWARE AT NIGHT (HATI-HATI SAAT MALAM)
URBAN LEGEND :: VILLAGE IN THE ATTIC (SEBUAH DESA DI LOTENG)
URBAN LEGEND :: NINE TAILED FOX (RUBAH BEREKOR SEMBILAN)
URBAN LEGEND :: THE FORTUNE TELLER (SANG PERAMAL)
KARTUN KOREA SUPER SEREM : HANTU BONG CHEONG DONG
URBAN LEGEND : GHOST IN MASUNG TUNNEL (WEBCOMIC) HANTU DI TEROWONGAN MASUNG
Aku mulai menutup mataku dan menutup buku yang sedang kubaca untuk membunuh kebosanan.
Tak lama kemudian aku jatuh tertidur. Mungkin karena aku terlalu lelah.
(suasana tiba-tiba menjadi gelap)
Waktupun berlalu.
Aku bangun dan melihat keluar jendela. Rupanya bus ini masih belum keluar dari terowongan.
Karena aku merasa tertidur cukup lama, akupun mengira ini adalah terowongan yang berbeda dengan terowongan dimana kami masuk tadi.
Namun, berapa lamapun bus ini bergerak... Seakan-akan terowongan ini tak pernah berakhir.
Suasana ini membuat perasaanku menjadi tak nyaman. Aku merasakan tubuhku mulai menggigil. Aku mulai menyandar ke koridor untuk melihat lebih jelas situasi di dalam bus.
Semua penumpang tampaknya tertidur. Tubuh mereka terkulai di kursi. Namun punggung kursi yang cukup tinggi menghalangiku untuk melihat lebih jelas. Aku menoleh untuk melihat bagian belakang bus.
Terlihat beberapa penumpang terkulai tak bernyawa dengan luka yang amat parah di tubuh mereka.
Aku mengira sebuah kecelakaan yang mengerikan telah menimpa bus ini, namun kemudian aku mendengar suara
... SNAP
(Suara menakutkan terdengar dari depan bus)
SNAP
SNAP
SNAP
(terlihat sesosok bayangan hitam merayap di koridor bus)
(terlihat wajah menakutkan menoleh ke arahmu)
Sejak saat itu, aku tak bisa mengingat apapun.
CLANK...CLANK...
Aku berusaha keras melepaskan sabuk pengamanku, namun ....
CLANK...CLANK...
(makhluk itu mulai menghampirimu)
Kumohon...kumohon....
Namun sabuk pengamanku tak bergeming sedikitpun.
(makhluk itu muncul dari bawahmu) FUMP
(cipratan darah)
Pisau anak itu menusuk pahaku, membuatku kesakitan dan tak sadarkan diri
. Aku terbangun di rumah sakit.
(suasana menjadi terang kembali) Telah terjadi kecelakaan yang mengerikan. Reporter TV melaporkannya tiap hari. Bus ekspress mengalami tabrakan di terowongan Masung. Kedelapan penumpang dan sopir bus ditemukan tewas. Hanya aku dan seorang penumpang lain yang hidup. Orang-orang mengatakan aku mengalami koma selama 2 hari karena luka tusukan di paha dan benturan di kepala. Itu adalah sebuah kecelakaan besar, namun mereka mengatakan aku selamat karena sabuk pengaman yang kukenakan. Aku mencoba meyakinkan dokter, perawat, bahkan polisi tentang anak yang kulihat di dalam bus, namun tak seorangpun mempercayai ceritaku. Seorang penumpang lain masih dalam kondisi koma. Ia ada di bangsal sebelah kamarku. (kamu mengunjungi pasien itu) Orang itu mungkin melihat apa yang kulihat di dalam bus saat itu. (anak itu tampak berjongkok di perut pasien itu sambil memegang pisau) Di Gunung Seok-Sung di Yongin-si, Gyenggi-do, terkubur keluarga yang seluruhnya dipenggal kepalanya karena difitnah sebagai pengkhianat oleh Raja Gwang-hae. Salah satunya adalah seorang anak kecil yang baru mulai belajar berbicara. Sejak saat itu, hantu seorang anak kecil dengan tubuh separuh membusuk selalu turun ke desa untuk membunuh puluhan orang. Mendengar cerita tragis itu, Gwang-hae kemudian meletakkan sebuah batu besar di makam tersebut dan penampakan anak itu pun tak terlihat lagi. Masung-sun terletak di Gunung Seok-Sung dan dibuka untuk umum pada 1994. Gadis itu mencoba pergi namun .... TAMAT SEKIAN!
URBAN LEGEND : TRACHEOTOMY
URBAN LEGEND : DADDY’S BACK (Amerika) “AYAH KEMBALI”
URBAN LEGEND: DON’T LOOK ....(amerika) (RIDDLE) “JANGAN LIHAT”
(cerita ini adalah sebuah RIDDLE)
“Ayah, aku takut.” Jantungku berdegup kencang ketika ayah masuk ke dalam kamar. Ia membungkuk untuk melihat ke bawah tempat tidur. Aku menaruh tanganku untuk menutup mulutku dan mencoba mengatur napasku yang mulai tersengal-sengal. Jangan...jangan lihat ke belakang pintu. Aku mulai gemetar ketika tangannya meraih pegangan pintu. “Lihat, Nak. Tak ada monster. Sekarang, cobalah tidur.” Tangannya menarik pegangan pintu dan menutupnya, menceburkan ruangan ini kembali ke dalam kegelapan. Ketika mendekati tempat tidur, akupun merasa penasaran, “Bagaimana perasaan ayah apabila besok ia tahu bahwa ia salah.” SEKIAN!URBAN LEGEND: SISTERLY LOVE “CINTA SEORANG KAKAK” (RIDDLE)
Adik perempuanku selalu mengabaikanku. Aku mengerti, dia kecewa denganku karena aku berselingkuh dengan pacarnya. Tapi aku kini selalu mencoba berbicara baik-baik padanya dan mencoba menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Namun dia masih tak mau mendengarkanku ketika aku berkata bahwa pacarnya adalah seorang bajingan.
Aku harus membuatnya mendengarkanku! Membuatnya mengerti. Dia sama sekali tidak marah ketika aku memecahkan bingkai foto mereka berdua bersama. Ia hanya sedikit saja peduli ketika aku menyembunyikan handphone-nya agar ia tak bisa menelpon pria itu. Aku bahkan menghancurkan bunga yang ia berikan pada adikku. Namun semua itu percuma. Adikku masih belum juga mengerti. Aku benar-benar berharap ia mendengarkanku kali ini saja! Dia benar-benar harus tahu alasanku mati dan aku takut ia mungkin akan menjadi yang berikutnya! SEKIAN!URBAN LEGEND: TRAUMA (RIDDLE)
Tapi hari ini, ketika tubuh yang hancur dari jenazah seorang anak yang terikat di kursi membuka matanya dan tertawa terkekeh-kekeh ke arahku ketika aku berusaha mengeluarkannya dari puing-puing mobil,
aku segera tahu bahwa itulah hari terakhirku bergabung di kepolisian. SEKIAN!URBAN LEGEND : WASHING FACE (RIDDLE) “MENCUCI MUKA”
Waduh kacau, tanpa sadar hari sudah siang begini. Aku harus segera berangkat. Lima menit lagi sudah jam masuk kantor, namun aku belum mencuci wajahku. Jadi aku segera masuk ke kamar mandi dan mencuci wajahku.
Aku membuka keran air dan segera mencipratkan air ke wajahku. Kemudian aku menuang sabun ke tanganku dan menggosoknya. Aku lalu menyebarkan busanya ke seluruh wajahku sambil memijit-mijitnya pelan. Suara air yang masuk ke dalam saluran air wastafel terdengar bergema hingga ke penjuru kamar mandi. Aku sendirian saat itu. Setelah selesai menyabuni wajahku, aku segera meraih air untuk mencuci busanya. . Hah? Apa? Dimana airnya? Waduh..waduh...sabunnya mulai masuk ke mataku. Bisa tambah perih jika aku tak segera membilasnya. Kerannya...mana kerannya? Aku berusaha mencari keran air dengan mata tertutup dengan meraba-raba wastafel. Ah, ketemu! Ini dia kerannya. Dengan perasaan lega aku membuka keran air dan airpun mulai mengalir keluar dengan deras. Aku mencuci wajahku hingga bersih dan mengeringkannya (dengan lengan bajuku, soalnya aku tak punya pilihan lain). Aku agak takut melihat ke arah cermin. Aku belum bercukur juga, tapi tak apalah. Akupun segera berlari, mencoba keluar dari kamar mandi secepat mungkin SEKIAN!URBAN LEGEND MMMMMMMMMM..... (RIDDLE)
Peristiwa ini terjadi di rumah yang masih aku tepati hingga saat ini.
Tempat dimana aku tinggal tidak memiliki sejarah yang menyeramkan dan keluargaku juga telah tinggal di sini selama beberapa generasi. Oleh sebab itu, aku tak pernah membayangkan kejadian menakutkan seperti ini bisa terjadi. Tapi akhir-akhir, kapanpun aku sedang duduk di ruang tamu, siang atau malam, aku selalu mendengar suara seorang wanita bergumam, “Mmmmmm...mmmmm....mmmmm....” Walaupun tak ada siapapun di sana kecuali aku. Awalnya suara itu terdengar lirih dan jauh, namun lama-kelamaan suara itu semakin dekat dan jelas terdengar, “Mmmmmm...mmmmm....mmmmm....” Suara itu makin mendekat dan mendekat .... Jadi kapanpun aku mendengar suara itu, aku langsung memanjatkan doa secara berulang-ulang hingga suara itu akhirnya menghilang. Cara itu selalu berhasil. Suatu hari aku membeli album terbaru dari band favoritku. Aku sangat menantikan dan ketika sampai di rumah, aku segera memainkannya lewat headphone-ku. Setelah aku selesai mendengarkan isi albumnya hingga selesai, aku merasa sangat puas. Aku akhirnya membuka headphone-ku dan tepat di telingaku aku mendengar suara, “Mmmmmmmmmmmmmmmm....” SEKIAN!URBAN LEGEND MY DAUGHTER LEARNED TO COUNT “PUTRIKU BELAJAR BERHITUNG” (kisah dari amerika)
Putriku membangunkanku sekitar jam 11.50 tadi malam. Kami baru saja menjemputnya dari pesta ulang tahun Sally, sahabatnya malam tadi, membawanya pulang, dan menidurkannya. Malam itu dia datang ke kamar kami dan membangunkanku.
“Ayah,” bisiknya, “Coba tebak berapa umurku bulan depan?” “Ayah tak tahu, sayang.” Kataku sambil bangun dan memakai kacamata, “Berapa?” Ia tersenyum dan mengacungkan empat jari. Sekarang sudah jam 7.30. Istriku dan aku sudah menanyainya selama hampir 8 jam, namun ia masih menolak untuk mengatakan kepada kami darimana ia mendapatkannya. SEKIAN! Silakhan teebak sendiri ceritanya ...URBAN LEGEND A BLACK JOKE (jepang) “LELUCON SADIS”
Malam itu adalah malam yang dingin pada tanggal 1 April.
Seorang pria berdoa di depan ruang operasi. “Ya Tuhan, tolong selamatkan istri dan anakku yang akan lahir.” Istri pria itu sedang menjalani bedah caesar. Namun kondisi istrinya sangat lemah sehingga para dokterpun ragu bahwa ia akan selamat menjalani prosedur tersebut. Sepanjang malam, pria itu terus berdoa untuk istri dan anaknya yang belum kunjung lahir. Waktu terasa berjalan sangat lambat hingga akhirnya pintu operasi itu terbuka dan sang dokter keluar dengan senyum lebar di wajahnya. “Selamat atas kelahiran anak anda! Baik istri dan anda selamat!” Wajah pria itu dipenuhi air mata kebahagiaan dan iapun segera masuk ke ruang operasi. Namun yang ia lihat justru sebaliknya. Istrinya tergeletak tak bergerak di meja operasi, bersimbah darah. Begitu pula bayinya, masih dengan tali pusar menempel, sama sekali tak bergerak di atas perut ibunya. “April Mop!!!” teriak sang dokter dari belakangnya. SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND SECURITY GUARD (indonesia) “SATPAM”
Larut malam, dua orang mahasiswi sedang sibuk mengerjakan tugas mereka di perpustakaan. Ketika mereka sedang sibuk di depan laptop mereka, seorang satpam mendekati mereka dari belakang.
“Perpustakaan sudah hampir tutup.” Kata satpam itu, “Kenapa kalian belum pulang?” “Kami harus mengumpulkan tugas ini besok pagi jam 7 pak.” Jawab salah satu mahasiswi itu, “Maaf, bisakah kami berada di sini sejam lagi? Kami yakin kami akan menyelesaikannya sebentar lagi.” “Baik, kalau begitu ada baiknya aku menemani kalian di sini sampai tugas kalian selesai, ”jawab satpam tersebut, “Aku akan berdiri di sini untuk memastikan kalian aman. ” Kedua gadis itu merasa sangat berterima kasih pada satpam tersebut. Mereka bisa menyesaikan tugas mereka tanpa takut suatu apapun karena satpam tersebut berjaga di belakang mereka. Hingga saat mereka akan menulis kesimpulan, tiba-tiba ... “Tok ...” Salah satu gadis tersebut menjatuhkan pensilnya. Pensil itu menggelinding hingga ke dekat tempat dimana satpam itu berdiri. Ketika gadis itu membungkuk untuk mengambil pensil tersebut, ia melihat sesuatu yang sangat menakutkan. Dalam keadaan ketakutan, gadis itu memungut pensilnya dan segera mengepaki barang-barangnya. “Ayo kita pulang!” kata gadis itu pada temannya. “Kenapa, kita kan belum selesai?” “Pokoknya kita pulang sekarang!” gadis itu memaksa. “Tidak! Aku mau menyelesaikannya dulu.” “Terserah kamu lah.” Ia segera pergi dari sana dengan terburu-buru, tanpa sedikitpun menoleh pada satpam itu. Dengan terpaksa ia meninggalkan temannya itu sendirian di sana bersama petugas keamanan itu. Dengan keheranan dan agak kesal, gadis satunya meneruskan pekerjaannya. Dua menit kemudian, telepon genggamnya berbunyi. Ada pesan SMS masuk dari nomor temannya yang barusan pergi itu. “Jatuhkan pena ke belakangmu lalu ambil. Kamu akan mengerti. ” Gadis itu kebingunan menerima SMS, tapi tetap saja ia melakukannya. Ia menjatuhkan penanya dan membungkuk untuk mengambilnya. Lalu iapun melihat sesuatu yang sangat mengerikan. Kaki sang satpam itu melayang tanpa sedikitpun menyentuh tanah. Gadis itu hendak berteriak karena ketakutan, namun ia menutup erat mulutnya dengan kedua tangannya. Setelah menenangkan dirinya, iapun menaruh kembali penanya ke atas meja lalu segera mengepaki barang-barangnya. “Kamu mau pulang? Bukannya tugasmu belum selesai?” Suara sang satpam itu membuat gadis itu bergidik ngeri. “Ya...ya pak, tapi saya harus pulang... tadi ada SMS ada ibu saya menyuruh saya segera pulang...” gadis itu mencoba menyembunyikan ketakutannya. Saat gadis itu hendak pergi, satpam itu mendekat dan membungkuk di belakang gadis itu. ia berbisik tepat di telinga gadis itu. “Jadi kamu pulang bukan karena kamu tahu aku ini apa?” SEKIAN!