Ibu memperingatkanku agar jangan pernah pergi ke ruang bawah tanah, namun aku ingin melihatnya. Aku selalu mendengar suara dari ruang bawah tanah. Usranya seperti rengekan anak anjing dan aku selalu ingin memiliki anak anjing! Jadi suatu hari aku nekad membuka pintu ruang bawah tanah dan berjingkat-jingkat menuruni tangga. Aku tak melihat seekor anak anjingpun. Malah aku mendengar suara teriakan ibuku untuk segera keluar dari situ. Ups, aku ketahuan!
Karena suara bentakan ibuku, aku jadi menangis. Ibu akhirnya tidak jadi memarahiku. Ia hanya memperingatkanku agar jangan pernah masuk ke ruang bawah tanah lagi. ibu juga memberiku permen, asyik. Permen itu membuat perasaanku jadi lebih baik, jadi aku memutuskan tidak menanyakan pada ibu mengapa anak laki2 yang berada di ruang bawah tanah bersuara seperti anak anjing. SEKIAN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar