Nabi Muhammad MemohonkanSyafaat Untuk Seluruh Umat

Syafaat Untuk Seluruh Umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda, Saya adalah pemimpin semua

orang pada hari kiamat. Tahukah

kalian sebabnya apa? Allah

Subhanahu wa Ta’ala

mengumpulkan orang-orang yang

terdahulu dan orang-orang yang akhir di suatu dataran tinggi.

Mereka dapat dilihat oleh orang

yang melihat dan dapat

mendengar orang yang memanggil.

Matahari dekat sekali dari

mereka. Semua orang mengalami kesusahan dan penderitaan yang

mereka tidak mampu memikulnya.

Lantas orang-orang berkata,

‘Apakah kalian tidak tahu sampai

sejauh mana yang kalian alami

ini? Apakah kalian tidak memikirkan siapa yang dapat

memohonkan syafaat kepada Rabb

untuk kalian?’ Lantas sebagian

orang berkata kepada sebagian lain,

‘Ayah kalian semua, Nabi Adam

‘alaihissalam’. Mereka pun mendatangi beliau,

lalu mereka berkata, ‘Wahai Nabi

Adam! Engkau adalah ayah semua

manusia. Allah Subhanahu wa

Ta’ala menciptakanmu dengan

kekuasaan-Nya dan meniupkan ruh-Nya ke dalam tubuhmu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga

memerintahkan kepada malaikat

untuk bersujud, sehingga mereka

pun bersujud kepadamu. Di

samping itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan tempat tinggal

kepadamu di surga. Sudilah

kiranya engkau memohonkan

syafaat kepada Rabbmu untuk

kami? Bukankah engkau tahu apa

yang kami alami dan sampai sejauh apa menimpa kami?’ Nabi

Adam ‘alaihissalam menjawab,

‘Sungguh hari ini Rabbku sangat

murka. Belum pernah Dia murka

seperti ini sebelumnya dan Dia

tidak akan murka seperti ini lagi setelahnya. Sungguh, Dia

melarangku akan suatu pohon,

tetapi saya berbuat maksiat.

Diriku, diriku, diriku. Pergilah ke

selain aku. Pergilah kepada Nabi

Nuh ‘alaihissalam’. Lantas mereka mendatangi Nabi

Nuh ‘alaihissalam, lalu mereka

berkata, ‘Wahai Nuh! Engkaulah

Rasul pertama di muka bumi ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah

menyebut dirimu hamba yang banyak bersyukur. Bukankah

engkau mengetahui apa yang

sedang kita alami sekarang?

Sudilah kiranya engkau

memohonkan syafaat kepada

Rabbmu untuk kami?’ Nabi Nuh ‘alaihissalam menjawab, ‘Sungguh,

hari ini Rabbku sangat murka.

Belum pernah Dia murka seperti

ini sebelumnya dan Dia tidak akan

murka seperti ini lagi setelahnya.

Sungguh, saya mempunyai suatu dosa mustajab yang telah saya

gunakan untuk mendoakan

kebinasaan pada kaumku. Diriku,

diriku, diriku, pergilah ke selain

aku. Pergilah pada Nabi Ibrahim

‘alaihissalam’. Kemudian mereka pun mendatangi

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, lalu

mereka bertanya, ‘Wahai Ibrahim!

Engkau adalah Nabi Allah dan

kekasih Allah di antara penduduk

bumi. Mohonkanlah syafaat kepada Rabbmu untuk kami.

Bukankah engkau telah mengetahui

keadaan yang sedang kami alami?’

Lalu Nabi Ibrahim ‘alaihissalam

menjawab, ‘Sungguh, hari ini

Rabbku sangat murka. Belum pernah Dia murka seperti ini

sebelumnya dan Dia tidak akan

murka seperti ini lagi setelahnya.

Sesungguhnya saya pernah

berdusta sebanyak tiga kali.

Diriku, diriku, diriku, pergilah ke selain aku. Pergilah pada Nabi

Musa ‘alaihissalam’. Selanjutnya mereka mendatangi

Nabi Musa ‘alaihissalam, lalu

mereka berkata, ‘Wahai Nabi

Musa! Engkau adalah utusan

Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah

Subhanahu wa Ta’ala telah memberi keutamaan kepadamu

dengan kerasulan dan kalam-Nya

yang melebihi orang lain.

Mohonkanlah syafaat kepada

Rabbmu untuk kita. Bukankah

engkau mengetahui keadaan yang sedang kita alami?’ Lantas Nabi

Musa ‘alaihissalam menjawab,

‘Sungguh, hari ini Rabbku sangat

murka. Belum pernah Dia murka

seperti ini sebelumnya dan Dia

tidak akan murka seperti ini lagi setelahnya. Sungguh, saya pernah

membunuh seorang manusia

padahal saya tidak diperintahkan

untuk membunuhnya. Diriku,

diriku, diriku, pergilah ke selain

aku. Pergilah pada Nabi Isa ‘alaihissalam’. Setalah itu, mereka pun

mendatangi Nabi Isa ‘alaihissalam,

lalu mereka berkata, ‘Wahai Nabi

Isa! Engkau adalah utusan Allah

Subhanahu wa Ta’ala dan yang

diciptakan dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada

Maryam, dan (dengan tiupan) ruh

dari-Nya. Engkau dapat berbicara

dengan orang-orang ketika masih

dalam buaian. Mohonkanlah

syafaat kepada Rabbmu untuk kita. Bukankah engkau mengetahui

keadaan yang sedang kita alami?’

Lantas Nabi Isa ‘alaihissalam

menjawab, ‘Sungguh, hari ini

Rabbku sangat murka. Belum

pernah Dia murka seperti ini sebelumnya dan Dia tidak akan

murka seperti ini lagi setelahnya.’

Nabi Isa tidak menyebutkan dosa

yang diperbuatnya. ‘Diriku,

diriku, diriku, pergilah ke selain

aku. Pergilah pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa

sallam’. Lalu mereka mendatangi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam, selanjutnya mereka

berkata, ‘Wahai Muhammad!

Engkau adalah utusan Allah

Subhanahu wa Ta’ala dan penutup para nabi. Allah Subhanahu wa

Ta’ala telah mengampuni dosa-

dosamu yang lalu dan yang akan

datang. Mohonkanlah syafaat

kepada Rabbmu untuk kita.

Bukankah engkau mengetahui keadaan yang sedang kita alami?’

Lantas saya berangkat hingga saya

sampai di bawah Arsy. Kemudian

saya bersujud kepada Rabbku.

Lantas Allah Subhanahu wa Ta’ala

ajarkan padaku pujian-pujian kepada-Nya serta keindahan

sanjungan terhadap-Nya yang

belum pernah Dia ajarkan kepada

selain diriku. Lalu dikatakan,

‘Wahai Muhammad! Angkatlah

kepadamu. Ajukanlah permohonan, niscaya

permohonanmu dikabulkan.

Mohonlah syafaat, pastilah akan

diterima syafaatmu.’ Selanjutnya

aku mengangkat kepalaku, lalu

saya berkata, ‘Ummatku, wahai Rabbku, umatku wahai Rabbku,

ummatku wahai Rabbku!’ Lantas

dikatakan, ‘Wahai Muhammad!

Masukkanlah umatmu yang tidak

peru dihisab dari pintu surga ke

sebelah kanan. Mereka juga sama dengan orang-orang lain di selain

pintu tersebut.’ Kemudian beliau

shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda, ‘Demi Dzat yang

mengauasai diriku, sesungguhnya

jarak anara dua daun pintu dari beberapa daun pintu surga sama

dengan jarak antara Mekah dan

Hajar atau antara Mekah dan

Bushra’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar