Mitos seputar Menyusui

Beberapa mitos menyusui, dan
masih beberapa mitos, bahkan
masih banyak lagi mitos!! 1. Kebanyakan wanita tidak
bisa menghasilkan ASI yang
cukup. TIDAK BENAR! Hampir semua wanita
menghasilkan ASI lebih dari
cukup, bahkan sering kali timbul
permasalahan seputar pasokan
ASI yang terlalu berlebihan.
Seorang bayi yang kenaikan berat badannya lambat, atau
bahkan cenderung mengalami
kehilangan berat badan,
seringkali bukan disebabkan karena ibunya tidak cukup
menghasilkan ASI, tetapi bayi tersebut tidak berhasil untuk
mengeluarkan dan minum ASI
yang dihasilkan oleh ibunya
tersebut. Biasanya, hal ini
disebabkan oleh pelekatan —
yaitu posisi mulut bayi pada payudara ibu — yang kurang
tepat. Oleh karena itu, sangat
penting bagi seorang ibu baru
untuk segera, pada hari
pertama kelahiran, dipandu
untuk melakukan pelekatan secara benar oleh seseorang
yang benar-benar mengerti
mengenai teknik pelekatan yang
tepat. 2. Normal kok kalau
payudara/puting terasa
sakit pada saat kita sedang
menyusui. TIDAK BENAR! Walaupun bukan sesuatu hal
yang aneh jika pada hari-hari
pertama menyusui seorang ibu
akan merasa sedikit kurang
nyaman pada payudaranya,
tapi kondisi ini seharusnya hanya berlangsung selama
beberapa hari saja, dan tidak
boleh menjadi sedemikian
parahnya sehingga seorang ibu
menjadi takut untuk menyusui
bayinya. Rasa sakit yang amat sangat pada puting ketika
sedang menyusui menandakan
bahwa bayi belum sempurna
pelekatannya. Sakit atau lecet
pada puting yang berlangsung
selama lebih dari 3-4 hari tidak boleh diabaikan, harus
dicari tahu penyebabnya.
Membatasi waktu menyusu
pada payudara juga bukan
merupakan cara yang tepat
untuk mencegah timbulnya puting lecet. Usahakan agar
tindakan mengistirahatkan
payudara dan puting sakit
sebagai solusi yang terakhir. 3. 3-4 hari setelah kelahiran
bayi, ASI memang belum
(cukup) keluar. TIDAK BENAR! Seringkali memang
nampak seperti demikian
keadaannya karena posisi
pelekatan bayi belum sempurna
sehingga bayi tidak berhasil
untuk minum ASI yang tersedia dalam payudara
ibunya. Pada saat belum
banyak ASI yang tersedia
(memang normalnya
demikianlah keadaannya untuk
beberapa hari pertama), posisi pelekatan bayi harus sempurna
sehingga bayi dapat
mengeluarkan dan minum ASI
dari payudara ibunya. Kalau
tidak, maka sering terjadi “…
tapi dia sudah menyusu selama 2 jam, kenapa yak kok masih
lapar…”. Ketika pelekatan
belum sempurna, bayi tidak
dapat minum ASI pertama
yang dihasilkan oleh ibunya,
yaitu kolostrum. Siapapun yang menyarankan anda untuk
memerah/memompa ASI anda
untuk mengetahui berapa
banyak kolostrum yang
dihasilkan jelas tidak memiliki
pengetahuan laktasi, dan sebaiknya abaikan saja
sarannya. Ketika pasokan ASI
ibu menjadi banyak,
kadangkala bayi tetap dapat
minum ASI walaupun
pelekatannya kurang baik. 4. Bayi harus menyusu pada
setiap payudara masing-
masing selama 20 (10, 15,
7.6) menit. TIDAK BENAR! Namun demikian, harus
dipastikan bahwa bayi tidak
sekedar “ngempeng” pada
payudara tapi benar-benar
“minum” dari payudara.
Apabila ternyata seorang bayi sudah berhasil minum ASI
selama 15-20 menit dari satu
payudara, kemungkinan besar
dia tidak mau lagi minum dari
payudara yang lainnya. Kalau
dia hanya minum selama satu menit pada satu payudara,
kemudian mengisap sebentar-
sebentar atau bahkan jatuh
tertidur, selanjutnya hal yang
sama juga terjadi pada
payudara yang lainnya, maka besar kemungkinan bayi akan
tetap lapar. Seorang bayi akan
menyusu dengan lebih baik,
lebih efektif dan lebih lama
apabila pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu telah benar. 5. Bayi ASI membutuhkan
tambahan cairan air putih
ketika cuaca sedang panas. TIDAK BENAR! ASI
mengandung seluruh cairan
(air) yang dibutuhkan oleh bayi. 6. Bayi ASI perlu tambahan
asupan vitamin D. TIDAK BENAR! Semua orang butuh
vitamin D. Produsen susu
formula memang
menambahkannya pada produk
mereka. Namun, bayi lahir
dengan hati yang penuh dengan vitamin D, serta kebiasaan
menjemur bayi setiap pagi juga
membantu dia mendapatkan
tambahan vitamin D melalui
sinar ultra violet. Vitamin D
sifatnya larut dalam lemak dan dapat disimpan oleh tubuh.
Dalam keadaan tertentu,
misalnya ketika ibunya sendiri
ternyata menderita kekurangan
vitamin D, maka memberikan
tambahan suplemen vitamin D kepada bayi bisa dianggap
perlu. 7. Seorang ibu harus mencuci
putingnya setiap kali
sebelum mulai menyusui. TIDAK BENAR! Pemberian
susu formula kepada seorang
bayi memang harus sangat
memperhatikan faktor-faktor
kebersihan, karena susu
formula merupakan tempat yang baik untuk berkembang
biak-nya bakteri dan juga
rentan terhadap kontaminasi.
Membersihkan/mencuci puting
malah akan menghilangkan
minyak-minyak alami yang melindungi puting dari resiko
lecet karena puting kering. 8. Dengan memompa/memerah
ASI, seorang ibu bisa tahu
berapa banyak ASI yang
dihasilkan olehnya. TIDAK BENAR! Seberapa banyak ASI
yang berhasil diperah/dipompa
tergantung pada banyak sekali
faktor, termasuk tingkat stres
seorang ibu. Seorang bayi yang
menyusu dengan benar bisa mengeluarkan ASI dari
payudara ibunya jauh lebih
banyak dibandingkan dengan
jumlah ASI yang berhasil
diperah/dipompa oleh ibunya
sendiri. Jumlah ASI yang berhasil diperah/dipompa
hanya bisa menjadi indikator
terhadap seberapa banyak ASI
yang bisa anda perah/pompa,
bukan sebagai tolak ukur atas
jumlah ASI yang bisa anda produksi secara keseluruhan. 9. ASI tidak cukup
mengandung zat besi untuk
memenuhi kebutuhan
bayi.TIDAK BENAR! ASI mengandung zat besi dalam
jumlah yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan bayi.
Apabila bayi lahir cukup bulan,
maka zat besi yang terdapat
didalam ASI bisa memenuhi kebutuhannya sekurangnya
untuk 6 bulan pertama. Susu
formula mengandung terlalu
banyak zat besi, dan zat besi
yang ditambahkan dalam susu
formula tersebut sangat sedikit yang terserap oleh usus bayi,
sehinga sebagian besar kemudian
dikeluarkan kembali lewat BAB
bayi. 10. Lebih gampang memberikan
susu dengan botol
dibandingkan bila menyusui
secara langsung. TIDAK BENAR! Namun demikian,
seringkali proses menyusui
menjadi sulit karena para ibu
tidak mendapatkan bantuan
praktis yang diperlukan pada
saat pertama kali mulai menyusui bayinya. Suatu awal
yang buruk memang dapat
membuat proses menyusui
menjadi sulit. Tetapi, kesulitan
tersebut tentunya dapat diatasi.
Kadangkala menyusui pada awalnya memang dirasakan
sulit karena ibu tidak
mendapatkan bantuan yang
diperlukan sehingga timbul
berbagai kesulitan. Namun,
seiring dengan berjalannya waktu, berbagai kesulitan
tersebut dapat diatasi dan
menyusui menjadi semakin
mudah. 11. Menyusui membuat ibu
tidak bebas beraktivitas. TIDAK BENAR! Tergantung
bagaimana anda
memandangnya. Seorang bayi
dapat disusui dimana saja,
kapan saja sehingga sebenarnya
lebih membebaskan bagi sang ibu. Tidak perlu menggotong segala
macam peralatan pembuatan
susu formula kemana-mana.
Tidak perlu cemas memikirkan
dimana dapat menghangatkan
susu formula tersebut. Tidak perlu khawatir kesterilan
proses pembuatan susu
formula tersebut. Dan yang
terpenting, ASI tetap dapat
diperah/dipompa apabila ibu
memang harus meninggalkan bayi dirumah. 12. Tidak ada cara untuk
mengetahui seberapa banyak
ASI yang diminum oleh
bayi. TIDAK BENAR! Memang tidak ada cara yang
mudah untuk mengukur
seberapa banyak ASI yang
dikonsumsi oleh bayi, tetapi
bukan berarti anda tidak bisa
tahu apakah bayi anda cukup mendapatkan ASI. Pastikan
bahwa posisi badan bayi pada
saat sedang menyusu, serta
pelekatan mulut bayi pada
payudara ibu telah benar
sehingga bayi dapat MINUM ASI dan bukan hanya
ngempeng. Bayi BAK minimal
5-6 kali dalam sehari, dan
selesai sendiri menyusunya
dengan cara melepaskan sendiri
dari payudara ibu. Bayi tampak, tenang, kenyang dan
tidak rewel ketika selesai
menyusu, dan setiap bulan ada
kenaikan BB bayi yang wajar. 13. Dewasa ini, susu formula
hampir sama kandungannya
dengan ASI. TIDAK BENAR! Pernyataan bahwa susu
formula sama kandungannya
dengan ASI juga sudah pernah
dipropagandakan produsen
susu formula pada tahun
1900-an, bahkan jauh sebelumnya. Susu formula
masa kini cenderung disama-
samakan kandungannya dengan
ASI, walau sebenarnya tidak.
Setiap kandungan yang tidak
terdapat dalam susu formula (tetapi terdapat dalam ASI)
diputarbalikkan oleh produsen
susu formula dan dianggap
sebagai suatu nilai lebih. Intinya
adalah, susu formula sama
sekali berbeda dengan ASI, susu formula berusaha
menyamakan diri dengan ASI
walau dibuat berdasarkan
pengetahuan yang sempit dan
tidak menyeluruh tentang apa
kandungan ASI sebenarnya. Susu formula tidak
mengandung zat antibodi atau
kekebalan tubuh, sel-sel hidup,
enzim-enzim, dan tidak
mengandung hormon.
Dibandingkan ASI, susu formula mengandung lebih
banyak zat aluminium,
mangan, cadmium (sejenis
logam berat), timbal dan zat
besi. Susu formula juga
mengandung jauh lebih banyak protein dibandingkan ASI.
Kandungan protein dan lemak
yang terdapat dalam susu
formula juga berbeda dengan
yang terdapat dalam ASI.
Kandungan susu formula tidak berubah dari periode
awal menyusui hingga akhir,
dari hari pertama ke hari
ketujuh ke hari ketigapuluh,
dari satu ibu ke ibu lainnya,
dari satu bayi ke bayi lainnya. ASI dibuat khusus hanya untuk
bayi ANDA. Susu formula
dibuat dan disamaratakan
untuk semua bayi. Susu
formula hanya mampu
membuat bayi menjadi gendut, tetapi bayi tidak mendapatkan
kandungan nutrisi dan zat gizi
lainnya yang dibutuhkan, yang
semuanya terdapat dalam ASI. 14. Apabila seorang ibu
menderita penyakit infeksi,
maka dia harus berhenti
menyusui. TIDAK BENAR! Menyusui justru malah akan
membuat bayi lebih tahan
terhadap infeksi, dengan
sedikit sekali pengecualian.
Pada saat sang ibu mengalami
demam (atau batuk, muntah, diare, ruam, dsb), sang ibu
sudah menularkan infeksi
tersebut ke bayinya jauh
sebelum ibu tahu bahwa ibu
sedang menderita sakit.
Perlindungan terbaik bagi bayi yang mengalami infeksi adalah
ASI. Apabila bayi ikut tertular,
maka bayi akan lebih cepat pulih
bila bayi tetap mendapatkan
ASI. Selain itu, mungkin saja
sebenarnya sang bayi lah yang menderita infeksi dan
menularkannya kepada ibunya,
tetapi bayi tidak menunjukkan
tanda-tanda sakit karena bayi
terus minum ASI. Juga, infeksi payudara , termasuk di dalamnya rasa sakit dan
pembengkakan pada payudara,
bukan merupkan alasan untuk
ibu berhenti menyusui. Bahkan,
infeksi payudara akan cepat
pulih apabila sang ibu terus menyusui, terutama menyusui
dengan payudara yang sedang
sakit. 15. Apabila bayi menderita
diare atau muntah-muntah,
maka ibu harus berhenti
menyusui. TIDAK BENAR! Obat yang paling mujarab
untuk infeksi saluran
pencernaan bayi adalah ASI.
Hentikan segala macam jenis
asupan lainnya untuk
sementara waktu, tetapi lanjutkan pemberian ASI-nya.
ASI satu-satunya cairan yang
dibutuhkan oleh bayi ketika dia
sedang diare dan/atau
muntah-muntah, kecuali dalam
kasus tertentu yang sifatnya luar biasa. Bayi merasa lebih
nyaman ketika sedang
menyusu, ibu merasa lebih
tenang ketika sedang menyusui. 16. Apabila seorang ibu sedang
mengkonsumsi obat-obatan,
maka dia harus berhenti
menyusui. TIDAK BENAR! Hanya sedikit sekali jenis obat-
obatan yang tidak aman untuk
dikonsumsi selagi ibu sedang
menyusui. Apabil ibu sedang
minum obat, maka ASI akan
mengandung sedikit sekali obat- obatan yang sedang diminum
ibu tersebut. Walau begitu,
apabila Anda cenderung takut
untuk minum obat selama
menyusui, ada baiknya Anda
mencari obat alternatif yang lebih aman. Resiko pemberian
makanan buatan (susu
formula) pada ibu dan bayi
harus dipertimbangkan ketika
memutuskan apakah menyusui
dapat diteruskan (lembar informasi Menyusui dan
Obat-obatan dan Menyusui dan
Penyakit). Mitos-mitos Lainnya 1. Seorang ibu yang sedang
menyusui harus sangat
memperhatikan jenis
makanan yang
dikonsumsinya. TIDAK BENAR! Seorang ibu yang
menyusui memang sebaiknya
mengkonsumsi jenis makanan
yang mengadung gizi seimbang,
tetapi tidak perlu
mengkonsumsi jenis makanan tertentu atau bahkan
menghindari beberapa jenis
makanan. Seorang ibu yang
menyusui tidak perlu minum
susu untuk dapat menghasilkan
susu. Seorang ibu yang menyusui sebaiknya
mengkonsumsi makanan yang
sehat dan bergizi. Namun,
apabila terdapat riwayat alergi
di keluarga, misalnya alergi
seafood dan alergi susu sapi, maka ibu menyusui perlu lebih
hati-hati dalam mengkonsumsi
jenis-jenis makanan tersebut. 2. Seorang ibu yang sedang
menyusui harus banyak
makan untuk dapat
memproduksi ASI yang
cukup. TIDAK BENAR! Seorang ibu mampu
memproduksi ASI secara
cukup, kecuali apabila seorang
ibu masuk ke kategori sangat
kurang gizi untuk periode yang
cukup lama. Umumnya, bayi akan mendapatkan ASI sesuai
dengan kebutuhannya. Banyak
ibu yang khawatir apabila ia
tidak banyak makan maka akan
mempengaruhi produksi
ASInya. Sebetulnya tidak perlu kuatir. Banyak / tidaknya
makanan yang dikonsumsi ibu
tidak berpengaruh terhadap
kualitas maupun kuantitas ASI.
Ada ibu yang makan lebih
banyak selama menyusui, ada yang makan lebih sedikit, dua-
duanya sah-sah saja dan tidak
mempengaruhi ASI. Seorang ibu
boleh saja makan makanan
dengan gizi seimbang sesuai
dengan seleranya. 3. Seorang ibu yang sedang
menyusui harus minum
banyak cairan. TIDAK BENAR! Seorang ibu
seharusnya minum sesuai
dengan kebutuhan dan rasa
hausnya. Ada beberapa ibu-ibu
menyusui yang selalu merasa
haus ketika sedang menyusui, namun ada juga yang tidak.
Jangan terpaku pada ketentuan
bahwa harus minum sekian
gelas air per hari. 4. Seorang ibu perokok
sebaiknya memang tidak
menyusui. TIDAK BENAR! Seorang ibu yang tidak bisa
berhenti merokok seharusnya
tetap menyusui bayinya.
Penelitian telah membuktikan
bahwa ASI menurunkan resiko
efek sampingan yang secara negatif ditimbulkan oleh asap
rokok, seperti penyakit paru-
paru pada bayi. Memang akan
jauh lebih baik apabila ibu tidak
merokok, namun jika ibu tidak
bisa berhenti merokok, maka lebih baik ibu merokok dan
menyusui daripada ibu
merokok tapi memberikan susu
formula kepada bayi. 5. Seorang ibu tidak boleh
minum alkohol saat
menyusui. Tidak benar! Konsumsi alkohol yang wajar
seharusnya tidak dilarang.
Seperti halnya dengan sebagian
besar obat, alkohol sangat
sedikit keluar di dalam susu.
Sang ibu dapat mengkonsum sialkohol dan tetap menyusui
sebagaimana biasanya.
Melarang alkohol adalah cara
lain yang tidak perlu dalam
membatasi ibu menyusui. 6. Ibu yang putingnya
berdarah tidak boleh
menyusui. Tidak benar! Meskipun darah membuat bayi
gumoh lebih banyak, dan darah
bahkan mungkin muncul dalam
buang air besar nya, ini bukan
alasan untuk berhenti
menyusui bayi. Puting susu yang sakit dan berdarah tidak
lebih buruk dari puting susu
yang sakit dan tidak berdarah.
Rasa sakit yang merupakan
masalah ibu, dan ini dapat
diatasi. Mintalah batuan. (Lembar Informasi Puting
Nyeri dan vasospasme dan
Fenomena Raynaud's).
Kadang-kadang ibu mengalami
perdarahan dari puting susu
yang jelas berasal dari dalam payudara dan tidak biasanya
berhubungan dengan nyeri. Hal
ini sering terjadi dalam
beberapa hari pertama setelah
kelahiran dan mengendap
dalam beberapa hari. Sang ibu tidak harus berhenti menyusui
untuk ini. Jika pendarahan
tidak berhenti segera, perlu
dicari sumber masalahnya, tapi
ibu harus tetap menyusui. 7. Wanita yang pernah
melakukan operasi
pembesaran payudara tidak
dapat menyusui. Tidak benar! Kebanyakan
melakukannya dengan sangat
baik. Tidak ada bukti bahwa
menyusui dengan implan
silikon berbahaya bagi bayi.
Kadang-kadang operasi ini dilakukan melalui areola.
Wanita dengan pembasaran
payudara melalui areola ini
sering memiliki masalah dengan
pasokan susu, seperti halnya
setiap wanita yang melakukan operasi dengan sayatan di
sekitar garis areola. 8. Wanita yang pernah
melakukan operasi
pengecilan payudara tidak
dapat menyusui . Tidak benar! Operasi pengecilan
payudara seringkali tidak
menurunkan kemampuan ibu
untuk memproduksi ASI, tetapi
karena banyak ibu
memproduksi ASI lebih dari cukup, beberapa ibu yang
memiliki operasi pengecilan
payudara kadang-kadang bisa
menyusui secara eksklusif.
Dalam situasi seperti itu,
pemantapan proses menyusui harus dilakukan dengan
perhatian khusus dengan
prinsip-prinsip yang disebutkan
dalam Lembar Informasi
Menyusui- Mengawali dengan
Benar. Namun, jika ibu tampaknya tidak menghasilkan
cukup ASI, dia masih bisa
menyusui, dengan alat bantu
menyusui (sehingga puting
buatan tidak mengganggu
menyusui). Lihat Lembar Informasi Alat Bantuan
Menyusui. 9. Bayi prematur perlu belajar
untuk menggunakan botol
sebelum mereka bisa mulai
menyusui. Tidak benar! Bayi prematur akan lebih berkurang
stress dengan menyusui
daripada menggunakan botol
susu. Seorang bayi dengan berat
1200 gram dan bahkan lebih
kecil dapat mulai menyusu pada payudara segera setelah
ia stabil, meskipun ia belum bisa
melekat selama beberapa
minggu. Namun, dia sedang
belajar dan hal tersebut penting
bagi bayi dan ibunya. Sebenarnya, berat badan bayi
atau usia kehamilan tidak
masalah seperti halnya kesiapan
bayi untuk mengisap,
sebagaimana ditentukan oleh
gerakan bayi mengisap. Tidak ada alasan lagi untuk
memberikan botol untuk bayi
prematur seperti halnya pada
bayi cukup bulan. Bila cairan
tambahan benar-benar
diperlukan ada cara untuk memberikannya tanpa
menggunakan dot. 10. Bayi dengan bibir sumbing
dan / atau celah langit-
langit tidak dapat menyusu. Tidak benar! Beberapa
melakukannya dengan sangat
baik. Bayi dengan bibir sumbing
saja bisa menyusu dengan baik.
Tapi banyak bayi dengan celah
langit-langit memang mengalami kesulitan untuk
melekat. Tidak diragukan,
bagaimanapun, bahwa jika
menyusu bahkan tidak dicoba,
bayi tidak akan pernah
menyusu. Kemampuan bayi untuk menyusu tidak selalu
tergantung pada seberapa
parah/besar celah tersebut.
Menyusu harus dimulai,
sebanyak mungkin,
menggunakan prinsip-prinsip menyusui yang tepat. (Lembar
Informasi Menyusui-
Memulai dengan Benar). Jika
botol yang diberikan, hal itu
akan melemahkan kemampuan
bayi untuk menyusu. Jika bayi perlu diberi minum, tetapi tidak
dapat melekat, cangkir bisa dan
harus digunakan daripada
botol. Memberi minum dengan
jari kadang-kadang berhasil
pada bayi dengan bibir sumbing / celah langit-langit,
tapi tidak selalu (Lihat Lembar
Informasi Memberi minum
dengan Jari dan Cangkir). 11. Wanita dengan payudara
kecil menghasilkan ASI lebih
sedikit dibandingkan dengan
payudara besar. Omong kosong! 12. Menyusui tidak memberikan
perlindungan terhadap
kehamilan. Tidak benar! Ini memang bukan metode yang
handal, tetapi tidak ada metode
100% handal. Pada
kenyataannya, menyusui
bukan metode buruk untuk
menjaga jarak kelahiran anak, dan memberikan perlindungan
yang dapat diandalkan
terutama selama enam bulan
pertama setelah kelahiran. Hal
ini hampir sama baiknya
dengan pil KB, jika bayi di bawah usia enam bulan, jika ibu
menyusui secara eksklusif,
dan jika ibu belum mendapat
menstruasi normal setelah
melahirkan. Setelah enam bulan
pertama, perlindungan berkurang, namun masih ada,
dan rata-rata, wanita
menyusui memasuki tahun
kedua kehidupan akan punya
bayi setiap dua sampai tiga
tahun bahkan tanpa metode kontrasepsi buatan 13. Ibu menyusui tidak boleh
minum pil KB. Tidak benar! Pertanyaannya adalah bukan
tentang paparan hormon
wanita, yang bayi yang terkena
pula melalui menyusui. Bayi
hanya mendapat lebih sedikit
dari pil. Namun, beberapa wanita yang minum pil, bahkan
pil progestin saja, menemukan
bahwa produksi ASI berkurang.
Pil yang mengandung estrogen
lebih mungkin untuk
mengurangi produksi ASI. Karena begitu banyak wanita
menghasilkan lebih dari cukup,
ini kadang-kadang tidak
masalah, tapi kadang-kadang
tidak bahkan bila produksi ASI
berlimpah, dan bayi menjadi rewel dan tidak puas saat
menyusu. Bayi bereaksi
terhadap kecepatan aliran ASI,
bukan apa yang ada "di
payudara", sehingga bahkan
suplai ASI yang sangat baik mungkin menyebabkan bayi
yang biasa dengan aliran lebih
cepat menjadi rewel.
Menghentikan penggunaan pil
seringkali membuat normal
lagi. Jika mungkin, wanita yang sedang menyusui sebaiknya
menghindari pil KB, atau
setidaknya menunggu sampai
bayi mulai MPASI (biasanya
sekitar 6 bulan usia). Bahkan
pada bayi yang usianya >6 bulan, produksi ASI dapat
turun secara signifikan. Jika
ibu tetap memutuskan
menggunakan pil KB, sebaiknya
menggunakan pil progestin saja
(tanpa estrogen). 14. Bayi memerlukan jenis susu
lainnya setelah enam bulan . Tidak benar! ASI memberikan
semua kebutuhan bayi yang ada
di susu lain bahkan lebih banyak
lagi. Bayi berusia lebih dari
enam bulan harus dimulai
makan makanan padat terutama agar mereka belajar
bagaimana makan dan sehingga
mereka mulai mendapatkan
sumber zat besi laini, yang oleh
7-9 bulan, tidak diberikan
dalam jumlah yang cukup dari ASI saja. Jadi susu sapi atau
formula tidak diperlukan
selama bayi menyusui. Namun,
jika ibu ingin memberikan ASI
setelah 6 bulan, tidak ada
alasan bahwa bayi tidak bisa mendapatkan sapi atau susu
kambing, selama bayi masih
menyusui beberapa kali sehari,
dan juga mendapatkan berbagai
padat makanan di lebih dari
jumlah minimal. Kebanyakan bayi berusia lebih dari enam
bulan yang tidak pernah minum
susu formula tidak akan
menyukainya karena rasanya
berbeda. Lebih Banyak lagi Mitos dalam
Menyusui 1. Wanita dengan puting datar
atau terbenam tidak bisa
menyusui. Tidak benar! Bayi tidak menyusui pada puting
susu, mereka menyusu pada
payudara. Meskipun mungkin
lebih mudah bagi bayi untuk
melekat pada payudara dengan
puting menonjol, puting tidak harus tetap keluar. Sebuah
awal yang tepat biasanya akan
mencegah masalah menyusui
dan ibu dengan berbagai bentuk
puting bisa menyusui dengan
baik. Dulu, nipple shield sering disarankan agar bbayi dapat
menyusu. Nipple shield tidak boleh digunakan, terutama
dalam dua minggu pertama! Meskipun kelihatannya bisa
menyelesaikan masalah,
penggunaannya dapat
mengakibatkan proses menyusui
yang buruk dan penurunan
berat badan yang parah, serta membuat bayi lebih sulit untuk
melekat di payudara. (Lihat
Lembar Informasi Pemberian
minum melalui jari dan
cangkir). Jika bayi tidak bisa
menyusu pada payudara pada awalnya, dengan bantuan yang
tepat, dia akan sering menyusu
pada payudara nanti.
Payudara juga berubah dalam
beberapa minggu pertama, dan
selama ibu menjaga pasokan ASI yang baik, bayi biasanya
akan melekat pada usia 8
minggu usia entah bagaimana
caranya, namun mintalah
bantuan dan bayi dapat melekat
dengan baik lebih awal. Lihat Lembar Informasi Ketika Bayi
belum bias melekat 2. Wanita hamil harus berhenti
menyusui. Tidak benar! Jika ibu dan anakmasih
menghendaki, menyusui dapat
dilanjutkan. Beberapa ibu terus
menyusui anak yang lebih besar
bahkan setelah melahirkan bayi.
Banyak wanita memutuskan untuk berhenti menyusui ketika
mereka hamil karena puting
mereka yang sakit, atau karena
alasan lain, tetapi tidak perlu
terburu-buru atau alasan
medis untuk menghentikan menyusui. Pada
kenyataannya, banyak alasan
baik untuk tetap menyusui.
Pasokan ASI kemungkinan akan
menurun selama kehamilan,
tetapi jika bayi mendapat asupan lain, ini bukan
permasalahan. Namun,
beberapa bayi akan berhenti
menyusui jika produksi ASI
sedikit. 3. Bayi yang sedang diare
tidak boleh menyusu . Tidak benar! Pengobatan terbaik
untuk infeksi usus
(gastroenteritis) adalah
menyusui. Selain itu, bayi tidak
memerlukan cairan lain selain
ASI. Jika intoleransi laktosa adalah masalah, bayi dapat
diberi cairan tetes lactase,
tersedia tanpa resep, tepat
sebelum atau setelah menyusu,
tapi ini jarang diperlukan
dalam menyusui bayi. Dapatkan informasi tentang
penggunaannya dari klinik.
Dalam hal apapun, laktosa
intoleransi karena
gastroenteritis akan hilang
seiring dengan waktu. Susu formula bebas laktosa tidak
lebih baik dari menyusui.
Menyusui adalah lebih baik
daripada susu formula
apapun. 4. Bayi akan tetap berada pada
payudara selama dua jam
karena mereka suka
mengisap. Tidak benar! Bayi membutuhkan dan suka
mengisap, tetapi seberapa
banyak yang mereka butuhkan?
Kebanyakan bayi yang tetap di
payudara untuk waktu yang
lama mungkin lapar, meskipun mereka mungkin mendapatkan
ASI dengan baik. Berada di
payudara tidak sama dengan
menyusu di payudara.
Melekatkan bayi ke payudara
dengan lebih baik memungkinkan bayi untuk
menyusu lebih efektif,
sehingga menghabiskan lebih
banyak waktu untuk benar-
benar minum. Anda juga dapat
membantu bayi untuk minum lebih banyak dengan memerah
ASI ke mulutnya ketika dia
tidak menelan lagi sendiri
(Lihat Lembar Informasi Breast
Compression). Bayi lebih muda
dari 5-6 minggu seringkali tertidur pada payudara karena
aliran susu lambat, belum tentu
karena mereka telah cukup
untuk minum. Lihat video di
nbci.ca. 5. Bayi perlu tahu bagaimana
minum dari botol. Oleh
karena itu botol harus
diperkenalkan sebelum bayi
tidak mau minum dari botol. Tidak benar! Meskipun banyak
ibu memutuskan untuk
memperkenalkan botol karena
berbagai alasan, tidak ada
alasan bayi harus belajar
minum dari botol. Memang, tidak ada keuntungan bagi bayi
itu minum dari botol. Karena
wanita di Kanada memperoleh
52 minggu cuti hamil, bayi
dapat mulai makan makanan
padat sekitar 6 bulan, jauh sebelum ibu kembali bekerja.
Bayi itu bahkan dapat minum
cairan atau makanan padat
yang cukup encer dari sendok.
Bayi dapat mulai belajar
bagaimana untuk minum dari cangkir sejak lahir atau lebih,
dan meskipun mungkin
membutuhkan waktu beberapa
minggu untuk bayi yang lebih
tua untuk belajar
menggunakannya secara efisien, ia akan belajar. Jika
ibu akan memperkenalkan botol,
lebih baik dia menunggu sampai
bayi telah menyusu dengan baik
selama 4-6 minggu, dan
kemudian memberikan hanya sesekali. Kadang-kadang,
bagaimanapun, bayi yang
minum dari botol dengan baik
pada 6 minggu, menolaknya
pada 3 atau 4 bulan bahkan
jika mereka telah mendapatkan botol teratur (bayi cerdas).
Jangan khawatir, kemudian
lanjutkan seperti di atas
dengan makanan padat dan
sendok. Memberikan botol saat
menyusui tidak berjalan dengan baik adalah bukan ide
yang baik dan biasanya
membuat menyusui bahkan
lebih sulit. Demi Anda dan bayi
jangan mencoba untuk
"membuat bayi lapar sampai menyerah". MIntalah bantuan. 6. Jika ibu menjalani operasi,
dia harus menunggu sehari
sebelum menyusui lagi. Tidak benar! Ibu dapat
menyusui segera setelah
operasi, segera setelah dia
sadar. Baik obat yang
digunakan selama anestesi, obat
penghilang rasa sakit atau antibiotik yang digunakan
setelah operasi tidak
mengharuskan ibu bergenti
menyusui, kecuali dalam
keadaan khusus. Rumah sakit
yang paham akan mengakomodasi ibu menyusui
dan bayi ketika salah satu ibu
atau bayi perlu dirawat di
rumah sakit, sehingga dapat
terus menyusui. Banyak
aturan yang membatasi menyusui lebih untuk
kenyamanan staf daripada
untuk kepentingan ibu dan bayi. 7. Menyusui kembar sangat
sulit dilakukan. Tidak benar! Menyusui bayi kembar lebih
mudah daripada memberikan
susu dengan botol pada bayi
kembar, jika menyusui
berjalan dengan baik. Inilah
sebabnya mengapa sangat penting bahwa upaya khusus
harus dilakukan untuk
mendapatkan ASI tepat ketika
ibu memiliki kembar (Lihat
Lembar Informasi Menyusui-
Memulai dengan benar dan Pentingnya Kulit Kontak).
Beberapa wanita telah
menyusui secara eksklusif bayi
kembar tiga. Ini jelas
membutuhkan banyak usaha
dan waktu, tapi kembar dan kembar tiga membutuhkan lebih
banyak usaha dan waktu
bagaimanapun bayi diberi
makan 8. Wanita yang payudaranyaa
tidak memperbesar atau
hanya sedikit membesar
selama kehamilan, tidak
akan menghasilkan ASI yang
cukup. Tidak benar! Ada sangat sedikit wanita yang
tidak dapat menghasilkan cukup
ASI (meskipun mereka dapat
terus menyusui, dengan
dilengkapi dengan bantuan
laktasi). Beberapa wanita mengatakan bahwa payudara
mereka tidak membesar selama
kehamilan. Namun, sebagian
besar wanita yang dadanya
tidak tampak membesar selama
kehamilan menghasilkan ASI lebih dari cukup. 9. Ibu yang payudaranya tidak
tampak penuh produksi ASI-
nya sedikit . Tidak benar! Payudara tidak perlu terasa
penuh untuk menghasilkan
banyak ASI. Hal yang biasa
bahwa wanita menyusui itu
merasa payudaranya kurang
penuh saat tubuhnya menyesuaikan asupan susu
bayinya. Hal ini dapat terjadi
tiba-tiba dan dapat terjadi
sejak dua minggu setelah
kelahiran atau bahkan lebih
awal. Payudara tidak pernah "kosong" dan juga
menghasilkan ASI saat bayi
menyusu. Apakah bayi
mendapat ASI dari payudara?
Itulah yang penting, bukan
bagaimana payudara terasa penuh. Tidak perlu percaya bila
ada yang meremas payudara
Anda untuk menentukan
apakah ASI cukup atau tidak
cukup. Lihat video di nbci.ca. 10. Menyusui di tempat umum
adalah tidak sepatutnya . Tidak benar! Ini adalah
penghinaan dan pelecehan
terhadap ibu yang sedang
menyusui bayi mereka dengan
menyebut hal tersebut tidak
sepatutnya. Wanita yang mencoba melakukan yang
terbaik untuk bayi mereka tidak
boleh dipaksa oleh orang lain
atau kurangnya pemahaman
orang lain untuk tinggal di
rumah atau menyusui bayi mereka di toilet umum.
Mereka yang tidak berkenan
hanya perlu memalingkan
muka. Anak-anak tidak akan
mengalami kerusakan psikologis
dengan melihat seorang wanita menyusui. Sebaliknya, mereka
bisa belajar sesuatu yang
penting, indah dan mempesona.
Mereka bahkan bisa belajar
bahwa payudara tidak hanya
untuk menjual bir. Wanita lain yang telah meninggalkan bayi
mereka di rumah untuk diberi
minum dengan botol ketika
mereka keluar mungkin akan
terdorong untuk membawa
bayi bersama mereka di lain waktu. 11. Menyusui anak sampai usia
3 atau 4 tahun adalah
abnormal dan tidak baik bagi
anak, menyebabkan
hubungan ketergantungan
antara ibu dan anak. Tidak benar! Menyusui selama 2-4
tahun adalah norma dalam
sebagian besar budaya sejak
awal waktu manusia ada di
planet ini. Hanya dalam 100
tahun terakhir ini menyusui dipandang sebagai sesuatu yang
harus dibatasi. Menyusui
anak-anak yang memasuki
tahun ketiga tidak membuat
mereka tergantung. Sebaliknya,
mereka cenderung merasa sangat aman dan dengan
demikian lebih mandiri.
Mereka sendiri akan
memutuskan untuk berhenti
menyusu (dengan dorongan
yang lembut dari ibu), dan dengan demikian akan merasa
aman dalam pemenuhan
kebutuhan mereka. 12. Jika bayi tidak menyusu
dari payudara selama
beberapa hari (minggu), ibu
tidak boleh menyusui lagi
karena ASI basi. Tidak benar! ASI tetqp bqgus seperti
sebelumnbya. ASI di payudara
bukan susu atau susu formula
dalam botol. 13. Setelah olah raga seorang ibu
tidak boleh menyusui . Tidak benar! Sama sekali tidak ada
alasan mengapa seorang ibu
tidak akan bisa menyusui
setelah berolahraga. Penelitian
yang diakui menunjukkan
bahwa bayi rewel saat menyusu setelah ibu
berolahraga itu tidak benar dan
bertentangan dengan
pengalaman sehari-hari dari
jutaan ibu 14. Ibu menyusui tidak boleh
mewarnai rambutnya . Tidak benar! Saya tidak tahu dari
mana pendapat ini berasal. 15. Menyusui sering disalahkan
untuk banyak hal. Benar! Profesional kesehatan
keluarga,, tetangga, teman dan
sopir taksi akan menyalahkan
menyusui jika ibu lelah, gugup,
menangis, sakit, sakit di
lututnya, sulit tidur, selalu mengantuk, terasa pusing,
anemia, memiliki relaps artritis
(migrain, atau masalah kronis)
mengeluh rambut rontok,
perubahan visi, dering di telinga
atau kulit gatal. Menyusui akan disalahkan sebagai
penyebab masalah perkawinan
dan perilaku anak-anak.
Menyusui disalahkan ketika
harga-harga naik dan
perekonomian goyah. Dan setiap kali ada sesuatu yang
tidak sesuai dengan "buku
gambar" kehidupan, sang ibu
akan diberitahu oleh semua
orang bahwa hal itu akan lebih
baik jika ia berhenti menyusui. Lebih Banyak Lagi Mitos
Menyusui 1. ibu menyusui tidak bisa
menyusui jika mereka
sedang menjalani
pemeriksaan dengan sinar-
X. Tidak benar! Pemeriksaan dengan sinar X regular seperti
pada dada dan gigi tidak
mempengaruhi ASI atau bayi
dan ibu dapat menyusui tanpa
kekhawatiran. Mammogram lebih sulit dibaca saat ibu
menyusui, tetapi dapat tetap
dilakukan dan ibu tidak harus
berhenti menyusui hanya untuk
pemeriksaan tersebut. Selain
itu, ada cara lain untuk memeriksa benjolan payudara.
Metode terbaru seperti CT scan dan MRI scan tidak menjadi perhatian, bahkan jika
metode kontras digunakan. Dan sinar X khusus yang
menggunakan media
kontras? Selama tidak ada isotop radioaktif yang
digunakan tidak ada yang
perlu dikuatirkan dan ibu tidak
harus berhenti menyusui
bahkan untuk sekali. Hal ini
termasuk penelitian-penelitian seperti pyelogram intravena,
lymphangiogram, venogram,
arteriogram, myelogram, dll. Bagaimana dengan penelitian
yang menggunakan
nukleotida radioaktif (scan
tulang, scan paru-paru, dll)
? Bayi akan menerima sedikit nukleotida radioaktif melalui
ASI. Namun, hal tersebut
seperti pemeriksaan yang sama
yang sering dilakukan pada
anak-anak, bahkan pada bayi
kecil. Dan bila potensi kerugian jika ibu berhenti menyusui
cukup besar, ibu sebaiknya,
menurut pendapat saya, terus
menyusui. Jika ibu merasa
harus berhenti menyusui untuk
jangka waktu tertentu, sebaiknya ibu memerah ASI
sebelumnya sehingga bayi
mendapat ASI perah dan bukan
susu formula. Setelah dua
setengah hidup, 75% dari
senyawa tersebut akan keluar dari tubuh Anda. Ini tentu saja
menunggu cukup lama
(setengah kehidupan teknesium,
yang digunakan dalam scan
radioaktif yang hanya enam
jam, sehingga 12 jam setelah injeksi, 75% dari itu akan
keluar dari tubuh Anda).
Pengecualian adalah tiroid scan menggunakan I131. Tes ini harus dihindari pada ibu menyusui. Ada banyak cara
untuk mengevaluasi tiroid, dan
hanya pada kondisi yang sangat
khusus thyroid scan benar-
benar harus dilakukan. Jika
pemindaian harus dilakukan, melakukannya dengan I123
mengharuskan ibu untuk
berhenti menyusui selama 12
sampai 24 jam tergantung pada
dosis. Cek dulu sebelum
menggunakan radioaktif yodium – pemeriksaan bisa
menunggu sampai ibu yakin.
Dalam banyak kasus di mana
scan harus dilakukan, dapat
ditunda selama beberapa bulan.
Kebetulan, pemindaian paru- paru dengan radioaktif kontras
tidak lagi merupakan tes terbaik
untuk menyingkirkan
gumpalan paru-paru. CT scan
sekarang merupakan
pemeriksaan yang lenbih disukai untuk membuktikan
atau menyangkal diagnosa.
[Lihat juga Lembar Informasi
Menyusui dan Obat) 2. ASI dapat ‘mengering’ begitu
saja . Tidak benar! Atau jika ini terjadi, itu merupakan
kejadian langka. Di samping
perubahan dari hari ke hari dan
dari pagi ke malam, produksi
ASI tidak berubah tiba-tiba.
Ada perubahan-perubahan yang terjadi yang mungkin
membuatnya tampak seolah-
olah produksi ASI tiba-tiba
jauh lebih sedikit, sbb: Peningkatan kebutuhan
bayi, atau disebut
percepatan pertumbuhan. Jika ini yang menjadi alasan
ASI seolah-olah tidak cukup,
menyusui lebih sering selama
beberapa hari akan
membuatnya kembali
normal. Coba memerah payudara dengan tangan
Anda untuk membantu bayi
mendapatkan ASI (Lembar
Informasi Kompresi
Payudara).: Perubahan perilaku bayi . Pada usia sekitar lima
sampai enam minggu, bayi
yang tertidur di payudara
ketika aliran susu melambat,
cenderung mulai menarik-
narik payudara atau menangis ketika aliran ASI
melambat. ASI belum kering,
tapi bayi telah berubah. Coba
menggunakan teknik
kompresi payudara untuk
membantu bayi mendapatkan lebih banyak ASI. Lihat
nbci.ca website untuk video
bagaimana melakatkan bayi
pada payudara, bagaimana
mengetahui bayi
mendapatkan ASI, cara menggunakan kompresi. Payudara ibu seperti
tidak penuh atau lunak. Hal ini normal setelah
beberapa minggu bagi ibu
yang payudaranya tidak
lagi membengkak, atau
bahkan penuh. Selama bayi
minum pada payudara, jangan khawatir (lembar
Informasi Apakah bayiku
mendapat cukup ASI?) Bayi menyusui kurang
baik. Hal ini sering karena bayi yang diberikan dot botol
atau empeng dan dengan
demikian belajar menyusu
dengan cara yang tidak
tepat. Pil KB dapat menurunkan
produks ASI Anda. Pikirkan
untuk menghentikan pil KB
atau menggantinya dengan
pil KB yang hanya
mengandung progesteron. Atau gunakan metode lain.
Obat lain yang dapat
mengurangi produksi ASI
adalah pseudoefedrin
(Sudafed), beberapa
antihistamin, dan mungkin diuretik. Jika bayi tampaknya tidak
benar-benar akan
mendapatkan cukup ASI,
mintalah bantuan, tetapi
jangan perkenalkan botol dot
yang hanya akan memperburuk keadaan. Jika
benar-benar diperlukan,
gunakan alat bantu
menyusui yang tidak akan
mengganggu menyusui, atau
dengan cangkir. Bagaimanapun, banyak hal
bisa dilakukan sebelum
memutuskan untuk
menggunakan media
pemberian ASI perah.
Dapatkan bantuan. Coba gunakan teknik kompresi
payudara dengan tangan
Anda untuk membantu bayi
mendapatkan ASI (Lembar
Informasi Kompresi
Payudara). 3. Dokter tahu banyak tentang
menyusui. Tidak benar! Tentu saja, ada beberapa dokter yang
paham tentang menyusui.
Namun, sangat sedikit dokter
terlatih di Amerika Utara atau
Eropa Barat belajar tentang
menyusui di sekolah kedokteran. Bahkan lebih sedikit
lagi para dokter yang belajar
tentang aspek-aspek praktis
dalam membantu ibu mulai
menyusui dan membantu
mereka mempertahankan menyusui. Setelah sekolah
kedokteran, sebagian besar
dokter mendapatkan informasi
tentang pemberian makan bayi
dari perwakilan perusahaan
susu formula atau iklan . 4. Dokter anak, setidaknya,
tahu banyak tentang
menyusui. Tidak benar! Tentu saja, ada beberapa
pengecualian. Namun, dalam
pelatihan sekolah pasca sekolah
kedokteran mereka (residensi),
kebanyakan dokter anak tidak
belajar apa pun secara formal tentang menyusui, dan apa
yang mereka dapatkan secara
sepintas sering salah. Untuk
sebagian besar siswa di
kedokteran anak, menyusui
dipandang sebagai "kendala untuk perawatan medis yang
baik" dari bayi yang dirawat di
rumah sakit. 5. Literatur dari perusahaan
susu formula perusahaan
dan sampel susu formula
tidak mempengaruhi berapa
lama seorang ibu menyusui. Benarkah? Jadi, mengapa
perusahaan-perusahaan
formula bekerja keras untuk
memastikan bahwa ibu baru
diberikan sampel susu formula
ini, sampel dari perusahaan mereka? Apakah sampel-
sampel susu formula ini dan
literatur diberikan untuk
mendorong menyusui? Apakah
perusahaan susu formula
mengambil biaya sampel dan booklet sehingga ibu akan
didorong untuk menyusui
lagi? Perusahaan-perusahaan
tersebut sering berpendapat
bahwa, jika ibu memberikan
susu formula, mereka ingin ibu untuk menggunakan merek
mereka. Namun dalam bersaing
satu sama lain, perusahaan-
perusahaan formula juga
bersaing dengan menyusui.
Apakah Anda yakin terhadap argumen yang digunakan
perusahaan rokok? 6. ASI yang diberikan bersama
dengan susu formula dapat
menyebabkan masalah bagi
bayi. Tidak benar! Kebanyakan ibu menyusui tidak perlu
menggunakan susu formula
dan ketika muncul masalah
yang tampaknya membutuhkan
susu buatan, sering masalah
dapat diatasi tanpa menggunakan susu formula.
Namun, ketika bayi mungkin
memerlukan susu formula,
tidak ada alasan bahwa ASI
dan susu formula tidak dapat
diberikan bersama-sama. 7. Bayi yang disusui sesuai
permintaan kemungkinan
besar akan "kolik". Tidak benar! Bayi ASI yang kolik
seringkali pertambahan berat
badannya sangat cepat dan
kadang-kadang minum sering.
Namun, sering kolik bukan
karena mereka sering menyusu, tetapi karena mereka
tidak minum ASI seperti
seharusnya. Biasanya, bayi
minum dengan sangat baik
untuk beberapa menit pertama,
kemudian ngempeng atau tidur. Ketika bayi ditawarkan
payudara yang satunya, dia
akan minum lagi sebentar dan
kemudian ngempeng atau tidur.
Bayi akan mendapatkan ASI
yang kadar lemaknya relatif rendah dan dengan demikian
minum sering. Menyusu
dengan selalu mendapatkan ASI
yang rendah lemak tersebut
dapat menimbulkan gas,
menangis dan buang air besar yang encer. Ibu dapat
mendorong bayi untuk
menyusu lagi di payudara
yang pertama, sehingga
mendapatkan ASI dengan kadar
lemak lebih tinggi, dengan menggunakan teknik kompresi
payudara saat bayi tampak
menghisap payudara tetapi
tidak minum. (Lembar
Informasi Kolik pada Bayi ASI
dan Kompresi Payudara). Juga lihat video di nbci.ca 8. Ibu yang mendapat
imunisasi (tetanus, rubella,
hepatitis B, hepatitis A, dll)
harus berhenti menyusui
selama 24 jam (3 hari, 2
minggu). Tidak benar! Mengapa mereka harus berhenti
menyusui? Tidak ada resiko
untuk bayi, dan bahkan
menguntungkan. Pengecualian
yang sangat jarang adalah
pada bayi yang memiliki kekurangan kekebalan tubuh.
Dalam hal ini ibu sebaiknya
tidak mendapat imunisasi
dengan virus hidup yang
dilemahkan (misalnya oral,
bukan polio suntik, atau campak, gondok, rubella)
bahkan jika bayi sedang
mendapatkan ASI perah dengan
botol dot. 9. Tidak ada yang namanya
bingung puting. Tidak benar! Bayi tidak bingung, meskipun,
bayi tahu persis apa yang dia
inginkan. Bayi yang mendapat
aliran lambat dari payudara
dan kemudian mendapat aliran
cepat dari botol akan mengenali bahwa yang satu lebih cepat
daripada yang lain. Bayi yang
hanya menyusu dari payudara
selama tiga atau empat bulan
akan menolak botol dot.
Beberapa bayi lebih suka payudara kanan atau kiri. Bayi
yang minum dari botol dot
biasanya lebih memilih satu
jenis dot. Jadi ada semacam
pemilihan terhadap satu putting
disanding yang lain. Pertanyaannya adalah
seberapa cepat hal itu bisa
terjadi? Bahkan pada bayi
yang mendapatkan serangkaian
proses yang benar, preferensi/
pemilihan dapat terjadi setelah mendapatkan satu atau dua
botol dot. Bayi yang mengalami
kesulitan pelekatan mungkin
tidak pernah diberi dot, tetapi
mengenalkan dot jarang dapat
memperbaiki, dan sering membuatnya lebih buruk.
Perhatikan bahwa kebanyakan
orang yang mengatakan bahwa
tidak ada yang namanya
bingung puting juga
menyarankan ibu untuk mulai memberikan botol dot lebih
awal sehingga bayi tidak akan
menolaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar