Info Kita RIDDLE- OBAT BIUS



 


Aku pergi ke dokter gigi saat itu dan ia memberikanku obat anastesi. 

Ia mengatakan bahwa aku tak boleh makan apapun sebelum efek anastesi obat tersebut hilang. Namun sepulang dari dokter gigi, aku mendapatkan undangan jamuan makan di restoran. 

Tentu saja aku tak bisa menolaknya bukan?

Begitu aku mencoba mencicipi makanan dan minuman itu, barulah aku mengerti kenapa si dokter melarangku makan. 

Rupanya obat bius itu mematikan seluruh saraf di mulutku. 
Aku tak bisa merasakan apapun, termasuk rasa makanannya. 

Ah, sampah! Padahal hidangannya adalah steak yang kelihatannya amat lezat. 
Namun apa boleh buat, aku terus saja makan dan makan walapun itu berati aku hanya terus mengunyah dan menelan tanpa bisa merasakan apa yang aku santap.

Namun setelah efek obat bius habis, aku mulai merasa kesakitan.


Info Kita RIDDLE- KONDISI GAWAT DARURAT







Aku segera bergegas dengan ambulanku ketika ada panggilan darurat. 

Seorang wanita menelepon dan mengatakan bahwa suaminya sedang tak sadarkan diri di ruang tamu mereka. 

Ketika ia sampai ke rumah itu, seorang wanita berumur 20-an tahun membuka pintu. 
Ia tampak memakai make up lengkap. 
Mungkin mereka akan pergi keluar, pikir sang paramedis.

“Syukurlah anda cepat datang. Suami saya tergeletak di dalam sana. Ia ... ia tak bernapas ...”

“Apa anda sudah melakukan tindakan P3K?”

“Ya, sebab saya seorang perawat. Namun ia tak kunjung sadar ...”

Aku segera menghampiri tubuh suaminya. 

Denyut nadinya suda h tak terasa lagi. 
Bibirnya tampak pucat, begitu pula wajahnya.

“Ba...bagaimana keadaannya?” tanya wanita itu dengan gugup.

Aku menoleh dengan wajah marah, “Jelas sekali anda berusaha membunuhnya!”


Info Kita RIDDLE-KAMAR MANDI UMUM





Aku pergi ke sebuah toilet umum. Ternyata toilet itu bergaya Jepang (toilet jongkok). 

Aku merasa agak tak nyaman, namun apa boleh buat, aku menggunakannya juga.

Seperti layaknya toilet umum, ada banyak coret-coretan di sana. 
Aku membaca coretan di depanku yang tertulis di pintu.

“Lihat ke kanan!”

Hah, memang ada apa di kananku?

Aku menoleh ke sebelah kananku dan melihat tulisan lain,

“Lihat ke kiri!”

Aku segera menoleh ke arah kiriku dan di sana terdapat tulisan lain, “Lihat ke atas!”

Aku segera mendongak ke atas. Ternyata di atas juga terdapat sebuah grafiti lain.

“Jangan menoleh ke belakang!”

Dengan gemetar aku mulai menoleh ke belakang dan di sana ...




















































Ternyata tak ada apapun. Aku mengambil napas lega. 

Huh, ternyata cuma ulah orang iseng.


Info Kita RIDDLE-WINE


 

Sepasang pria dan wanita mengalami kecelakaan di jalanan yang sepi. 
Kedua melaju berlawanan arah, dan entah karena kesalahan siapa, keduanya bertabrakan. 
Untunglah kedua orang itu tak mengalami luka apapun.

“Ah mobilku!” sang gadis keluar dari mobilnya dan mendapati bagian depan mobilnya penyok serta mengeluarkan asap.

“Nona, anda tak apa-apa?” 

seorang pria keluar dari mobilnya dan terkesima melihat kecantikan gadis itu.

“Aku sih tak apa-apa tapi mobilku ... aduuuuh ...”

“Nona, tenanglah. 
Kurasa ini kehendak Tuhan agar kita bertemu di kecelakaan ini. 

Jangan pikirkan mobilnya. Yang penting kita baik-baik saja.”

“Kurasa kau benar.” 
Gadis itu berpikir sebentar.

 “Mungkin ini adalah sebuah mukjizat kita dipertemukan di sini tanpa sedikitpun mengalami luka. Oh ya, ini masih ada satu mukjizat lagi ...”

Gadis itu menoleh ke kursi belakang mobilnya dan mengeluarkan sebotol anggur.

“Lihat, botol ini sama sekali tak pecah walaupun mobil kita bertabrakan. 

Ini adalah salah satu bukti Tuhan menginginkan kita agar merayakan pertemuan ini.”

“Ya, tentu saja!” seru pria itu dengan bersemangat.

Ia juga mengambil dua buah gelas dari kursi belakang.

“Mari kita bersulang atas perlindungan Tuhan sehingga kita selamat tanpa luka apapun.”

Pria itu menerima gelas dan bersulang dengan gadis itu.

Pria itu segera meneguk anggur dalam gelasnya hingga habis, namun gadis itu hanya diam saja.

“Anda tak ikut minum, Nona?” tanya pemuda itu dengan heran.

“Tidak,” gadis itu tersenyum, “Aku menunggu polisi saja.”


Info Kita RIDDLE-CERMIN DI LIFT


 

Aku berkunjung ke apartemen temanku yang sangat percaya takhyul. 

Ia bercerita tentang urban legend yang berkaitan dengan cermin. 

Ia mengatakan apabila kita menghadapkan dua cermin dan kita berkaca di cermin itu, maka kita akan membuka gerbang dunia lain. Ah, omong kosong, pikirku.

Namun begitu aku hendak pulang dan berada di lift apartemennya (ia mengantarku turun), 
aku menyadari bahwa ada cermin besar di bagian belakang elevator, menghadap ke punggungku.

“Hei, ayo kita coba buktikan perkataanmu tadi.” kataku.

“Apa maksudmu?” tanyanya.

Aku mengeluarkan sebuah cermin rias dari tasku dan menghadapkannya ke cermin di belakang kami.

“Hei, jangan macam-macam!” katanya ketakutan.

“Ah, kau ini percaya sekali dengan takhyul.”

“Pokoknya tanggung sendiri resikonya. 
Aku nggak mau ikut campur!”

Aku berkaca di cermin yang kupegang.

“Pokoknya urban legend itu mengatakan jangan menoleh ke cermin yang ada di belakangmu, atau kau akan melihat sesuatu yang sangat menakutkan!”

“Ah, masa?” Dengan iseng aku menoleh ke belakang dan kecewa.

Di sana hanya ada refleksi wajahku dan punggung temanku itu.

“Ah, payah! Seram apaan? Nggak ada apa-apa, cuma bayangan normal.”

Pintu lift terbuka dan saat aku berjalan keluar, aku menyadari sesuatu.

“Oya, sepertinya tadi kacamataku ketinggalan di kamarmu.”

“Kamu ini pelupa sekali. 
Itu kan kacamatanya kamu pakai?”

“Oh ya?” aku segera memegang kacamataku yang memang sedang kupakai.

“Mungkin ini efek samping permainan kaca tadi: kamu jadi orang bego!”

“Ah, sialan kamu! Ya sudah, ketemu besok lagi ya?”

Aku melambai ke temanku itu, namun entah mengapa aku masih merasa tidak nyaman semenjak turun dari lift tadi.


Info Kita RIDDLE-PENCURI SEMANGKA



 

Seorang petani semangka merasa resah sebab ada seseorang yang mencuri dan memakan buah2 semangkanya dari ladang tiap malam.

Setelah berpikir semalaman suntuk, akhirnya ia mendapatkan ide untuk mencegah pencuri itu mengulangi aksinya. 

Ia menaruh sebuah papan peringatan di ladangnya.

“BAHAYA: jangan makan semangka dari ladang ini! Ada satu semangka yang mengandung racun potasium sianida!”

Tentu saja ia tak benar-benar memasukkan racun ke dalam semangkanya, namun ia melakukannya dengan harapan si pelaku menjadi takut dan jera. 

Sang petani puas ketika mengetahui tak ada satupun semangka yang dicuri keesokan harinya, namun ia menemukan corat-coret di papan peringatan itu.

“Sekarang ada dua.”

Info Kita RIDDLE-RUMAH HANTU



 

Aku pergi ke sebuah taman bermain saat liburan musim panas bersama pacarku. 

Aku tertarik dengan sebuah wahana bernama” Rumah Berhantu”. 

Karena aku sangat suka dengan hal-hal berbau horor, akupun mengajak pacarku masuk ke sana (karena aku takut masuk sendirian hahaha).

Di dalam “rumah hantu” itu ternyata sangat gelap sehingga cukup membuatku ketakutan. 

Akupun segera menggandeng tangan pacarku dan mulai berjalan.

Isi rumah hantu itu sangat standar, hanya boneka-boneka menakutkan. Namun tetap saja suasana yang menyeramkan membuatku merinding. 

Bahkan aku hampir menangis dibuatnya. 

Untunglah pacarku sangat perhatian dengan menepuk punggungku untuk menenangkanku.

Aku mengambil napas lega ketika kami akhirnya keluar. 
Akupun melepaskan tangan pacarku dan merasa malu karena bertingkah seperti anak kecil di dalam sana tadi. 

Untung saja aku memiliki pacar yang sangat baik.


Info Kita RIDDLE-JALAN GUNUNG GELAP







Di gunung yang gelap seperti ini, hanya ada cahaya bulan dan lampu dari rumah-rumah pribadi yang menerangi jalan. 

Karena sudah terlalu larut malam, akupun mengendarai mobil dengan cepat agar segera sampai ke rumah. 
Lagipula jalanan sangatlah sepi pada jam-jam segini.

Tiba-tiba seorang pria melompat di hadapanku.

Akupun menginjak rem tepat waktu. Pria itu selamat dan berada di seberang jalan sekarang. 

Namun agar tidak terlibat masalah, akupun segera menginjak gas dan kabur secepatnya dari tempat itu.

Aku melirik ke jendela spion. Tampak mata pria itu dengan marah menatapku. 

Hei, itu kan bukan salahku? 
Dia yang tiba-tiba melompat ke tengah jalan.

Info Kita RIDDLE-DIG A HOLE



 


Seorang pemuda mendapat permintaan yang aneh dari temannya yang tinggal bersamanya di Tokyo.

Ia disuruh untuk menggali lubang di sebuah lokasi yang spesifik, sedalam mungkin.

Lokasinya berada di pegunungan, di dalam hutan yang sangat terpencil. 

Ia hanya diberi sebuah mobil untuk pergi ke sana dan sebuah cangkul.

“Lubang itu takkan berguna jika kamu tak mencangkul sedalam mungkin.” katanya.

Permintaan itu amat aneh, namun ia diberi uang 50 ribu yen untuk melakukannya, jadi ia sama sekali tak menolaknya.

Dan pemuda itu tak pernah kembali lagi


Info Kita RIDDLE-SCARY EYES



 


Aku tinggal sendirian di sebuah apartemen studio [sebuah apartemen dengan hanya satu kamar yang luas tanpa penyekat.

Kamarku terletak di lantai 12 dan aku sangat menyukainya sebab pemandangannya sangatlah bagus.

Aku sedang menata rambutku di cermin besar yang ada di kamarku ketika kejadian menakutkan itu terjadi. 
Aku melihat wajah seorang wanita di belakangku.

Wanita itu berambut panjang seperti Sadako dan memiliki tatapan mata yang sangat mengerikan.

Akupun menoleh secara refleksi ke arah belakangku, namun tak ada apapun di sana. 
Aku hanya melihat pemandangan yang indah dari jendelaku.

Apa aku tadi salah lihat? Tidak, aku tadi jelas melihatnya.

Wanita itu jelas sedang menatapku dari belakangku.

Apa ... apa itu hantu?

Tiba-tiba terdengar suara, “Braaak!!!”

Jantungku terasa berhenti berdetak ketika mendengar suara itu. 
Apa itu suara mobil atau sepeda?

Aku juga mendengar suara sirine dari kejauhan.

Ah, itu semua tidak penting, pikirku. Aku baru saja melihat hantu! Hantu ternyata benar-benar ada!


Info Kita RIDDLE-TRAFFIC ACCIDENT




Sebulan yang lalu, aku mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas. 
Saat itu, ada dua orang di dalam mobil, yaitu, aku dan kakakku. 

Aku sebenarnya belum cukup umur, namun kakakku mengizinkanku membawa mobil. 
Aku duduk di belakang setir sementara kakakku duduk di sampingku. 

Perjalanan berawal dengan lancar, sebab sangat itu jalanan masih sepi. 
Jalanan itu sangat sempit dan hanya bisa dilalui satu mobil, sehingga tak ada kemungkinan bagi mobil lain menyalipku.

Namun kecelakaan tetap saja terjadi.

Mobilku bertabrakan dengan sebuah truk. 
Aku terbangun di rumah sakit. Tubuhku terasa sangat sakit akibat kecelakaan itu. 
Aku mencoba melihat ke sekeliling. Tampak kakakku sedang terbaring di tempat tidur di depanku. 
Kakakku tampak baik-baik saja. Akupun merasa lega.

Aku tak ingat apapun tentang kecelakaan itu. 
Aku ingat melihat kaca mobil yang pecah dan kondisi depan mobil yang rusak parah. 
Aku juga ingat mendengar sirine ambulan, namun hanya itu. 
Pasti aku dan kakakku dalam keadaan tidak sadar saat dibawa ke rumah sakit. 

Aku juga cukup yakin si pengendara truk melarikan diri setelah kejadian itu.

Aku menghabiskan sebagian besar waktuku untuk tidur selama di rumah sakit. 
Ibu kadang-kadang datang untuk menjengukku. 
Namun anehnya, ia hanya mau berbicara denganku dan mendiamkan kakakku. 

Apa ia marah karena membiarkanku yang masih di bawah umur untuk membawa mobil dan menghancurkannya?

Dua minggu setelah kejadian, saatnya aku pulang dari rumah sakit. 
Kakakku juga ikut bersamaku. Namun anehnya, ketika aku melewati papan nama di depan kamarku, mengapa hanya tertulis namaku?

“Kenapa nama kakakku tidak ditulis ya?” pikirku.

Sebulan setelah kejadan itu, aku kembali ke rumah sakit.


Info Kita RIDDLE-SAUNA



 


Seorang pria pergi ke sebuah sauna. 
Ia memasuki sebuah ruangan di sana dan seorang pria lain masuk semenit kemudian.

“Ini pertandingan!” pikirnya. 

“Aku takkan keluar sebelum ia keluar.”

10 menit berlalu.

Pria itu berbadan jauh lebih besar darinya. 
Mungkin beratnya sekitar 100 kg. Namun ia yakin takkan kalah darinya!

15 menit berlalu.

Keringat pria itu jatuh bercucuran seperti air terjun, namun ia masih bertahan.

18 menit kemudian.

Lawannya itu akhirnya menyerah dan keluar dari sauna. 
Ia sudah tampak pusing dan bisa pingsan setiap saat.

“Yes! Aku menang!” seru pria itu sambil berpose di tengah ruangan.

Ketika terbangun, sang pria berada di sebuah ruangan yang tak ia kenal.

“Anda baik-baik saja?” tanya seorang lelaki tua dengan cemas. 
Ia teringat bahwa lelaki itu adalah pemilik sauna ini.

“Saya tadi menemukan anda pingsan bersandar di depan pintu kamar sauna.”

“Pasti saya tadi pingsan gara-gara terlalu lama di ruang sauna.” katanya, 
“Terima kasih anda sudah menolong saya.”

“Tak apa-apa. 
tapi tulang saya hampir patah gara-gara menggendong anda tadi hahaha. 
Lain kali jaga diri anda baik-baik ya?”

“Terima kasih banyak.” 
pria itu kemudian mengambil barang-barangnya dan pulang.


Info Kita RIDDLE-SCHOOL ACCIDENT



 


Sore itu aku pulang sendirian dari sekolah. 
Aku melihat seorang anak sedang bermain di taman bermain di halaman sekolah dengan riang.

“Sore-sore begini?” pikirku,

 “Seharusnya anak-anak SD sudah pulang.”

Tiba-tiba terdengar suara “Buk!” yang amat keras. 

Anak itu rupanya terjatuh dari salah satu mainan di taman bermain itu.

Aku segera menghampirinya. Nampak tangannya memar dan tangan satunya sedang memegangi tangannya yang memar itu. 

Ia berjalan terpincang sebelum akhirnya duduk dengan kesakitan di atas ayunan.

“Apa kau baik-baik saja?”

“Tangan dan kakiku sakit sekali.” katanya sambil menangis.

Aku segera menggendongnya ke klinik sekolah. 
Ia sesekali menjerit ketika aku tanpa sengaja menyentuh bagian tubuhnya yang terasa sakit. 
Untung saja perawat masih belum pulang dan ada di klinik saat itu.

“Tolong anak ini,” kataku, “Anak ini terjatuh tadi.”

“Ya, aku kenal anak ini. 
Dia memang sangat nakal.” 

ia memeriksa kondisi anak itu, “Tampaknya lukanya cukup parah. Tulangnya patah. 
Bisakah kau bantu aku dengan pergi ke ruang guru dan memanggil ambulan?”

“Tentu saja.” 
aku kemudian meninggalkan anak itu bersama suster dan beberapa saat kemudian sirine ambulan terdengar. 
Aku melihat ketika paramedis membawa anak itu di atas sebuah tandu.

“Bagaimana kondisi anak itu? tanyaku.

“Apa anda yang tadi memanggil kami?”

Aku mengangguk.

“Untung saja anda cepat memanggil kami. 
Kedua tulang kaki dan kedua tulang tangannya patah. 
Bila terlambat dibawa ke rumah sakit bisa gawat.”

Akupun mengangguk kembali dan saat aku melihat ambulan itu pergi, bulu kudukku mulai berdiri dan akupun bergegas pulang.


Info Kita RIDDLE-CANCER



 


Aku pergi ke pasar malam dan tertarik masuk ke sebuah tenda peramal. 
“Pasti peramal jadi-jadian” pikirku. Aku tak pernah percaya pada ramalan, terutama ramalan bintang. Karena itu aku berniat masuk untuk menguji peramal itu dan membuktikan kebohongannya.

Waktu masuk, aku terkejut sebab peramal itu ternyata orang asing, tapi itu tak menyurutkan niatku.

“Bisakah kau menebak zodiakku?” tanyaku.

Peramal itu hanya menunjukku sambil berteriak, “Cancer!”

Cancer, hah? Peramal ini jelas-jelas tukang tipu. 
Bintangku adalah Aquarius, si pembawa air. 
Dengan tertawa aku berjalan keluar. Bisa melihat masa depan apanya, menebak bintangku aja tidak bisa.

“Cancer! Cancer!” Peramal itu masih terus berteriak dari dalam tenda.

Dasar orang gila! Aku kabur saja.



Info Kita RIDDLE-LION



 


Aku seorang fotografer alam dan kini sedang berada di Afrika. 
Aku sedang memotret savanna ketika tanpa sengaja kameraku menangkap sesuatu. 

Dari lensa jarak jauhku, aku melihat 10 orang lokal berada di atas sebuah pohon besar sambil melihat dengan ketakutan ke arah bawah.

Aku menggeser lensaku dan melihat seekor singa sedang menunggu mereka di bawah dan sebuah topi tergeletak di dekatnya.

Aku melihat ke atas lagi. 
Semua orang yang ada di atas rupanya memakai topi yang serupa. 
Tampaknya topi itu terjatuh dari atas. 
Sebuah mobil park ranger kemudian datang untuk mengusir singa itu.

Aku hanya tertawa. 
Semoga saja mereka selamat.


Info Kita RIDDLE-SIGNAL



 


Aku shock hari ini sebab aku melihat sebuah kecelakaan lalu lintas tepat di depan mataku. Seperti ini ceritanya. 
Aku hendak menyeberang dan lalu lintas saat itu sungguh padat. 
Aku menunggu lampu merah di depan zebra cross bersama orang-orang lainnya ketika alarm teleponku tiba-tiba berbunyi. 

“Tet ... tet ... tet ... “ suaranya keras sekali. 
Aku segera mematikannya ketika tiba-tiba terdengar suara hantaman keras dari depanku. 

Orang-orang menjerit dan akupun melihat sebuah bus mengerem dengan suara mendecit yang memekakkan telinga. 
Di tengah jalan terbaring tubuh pria tua berlumuran darah dengan tongkat dan kaca mata hitam yang remuk terlindas ban bus.

“Ia melompat begitu saja di tengah jalan!” seru sang sopir truk.

Astaga, apa pria tua ini bunuh diri? Malang sekali nasibnya.


Info Kita RIDDLE-OLD CAMERA


 


Ayahku mewariskan sebuah kamera tua kepadaku. 
“Kamera tua ini ajaib,” 
ceritanya, “Kamera ini dapat menangkap wajah terakhir seseorang sebelum ia meninggal.”

Ayah menunjukkan sebuah foto yang diambilnya beberapa tahun lalu dengan kamera itu. 
Ia tampak sangat tua di foto itu. Beberapa minggu kemudian, ayahku benar-benar meninggal. Wajahnya tampak tua, sama seperti yang ada di foto itu.

Saat aku bercerita pada pacarku, ia hanya bertanya dengan heran. 
“Apa benar kata ayahmu itu?”

“Well, kalau begitu mari kita coba buktikan.”

Akupun memfoto “selfie” diriku bersama pacarku dengan kamera itu. 
Wajahku nampak tak apa-apa, namun wajah pacarku tampak berdarah.

“Ah, ini pasti kesalahan cahaya atau alat cetaknya.” 
kata pacarku sambil bergurau.

Beberapa hari kemudian, pacarku meninggal karena kecelakaan. Wajahnya berlumuran darah, sama seperti foto hasil jepretan kamera itu.

Aku sangat sedih, namun hidup harus berlanjut terus. 
Aku akan berusaha tegar untuk mendiang kekasihku itu.


Info Kita RIDDLE-LIFT APARTEMEN





Level: easy

 

Aku pulang dari kantor setiap sore menggunakan mobil. 

Karena macet, aku selalu saja sampai di apartemenku malam hari. Lalu lintas di kota selalu penuh. Tapi apa ini? Macetnya sangat parah, mobilnya sama sekali tak bergerak. 
Aku melongok keluar jendela. Rupanya ada bus terguling dan menutupi jalan.

Aku harus menunggu hingga bus itu berhasil diderek dan lalu lintaspun kembali berjalan. 
Alhasil aku sampai lebih malam daripada biasanya. 
Setelah memarkir mobilku di basement, aku menunggu di depan pintu lift.

"Ting" terdengar bunyi pintu lift membuka disertai bel.

Aku melongo ketika melihat tetanggaku, kakak beradik bersama orang tua serta kakek mereka berdiri di dalam lift.

"Apa paman mau ikut?” salah satu anak itu menyapa mereka.

"Ehm," aku berpikir sebentar. 
"Tidak, sudah penuh di dalam. 
Aku naik lift berikutnya saja"

"Baiklah, hati-hati ya." 
sang anak tersenyum lalu menutup lift.

Aku mengigil kedinginan dan kemudian memutuskan menggunakan tangga.


Info kita RIDDLE-KAMAR APARTEMEN







Level: medium

 

Aku tinggal sendiri di kamar apartemenku. 
Namun itu tidak berarti aku bisa tinggal dengan tenang dan damai. Tetanggaku memiliki anak yang amat nakal. 

Terakhir kali ia dan teman-temannya bermain bola hingga memecahkan kaca jendelaku, lalu kabur. 
Huh, aku terpaksa menggantinya dengan kaca yang baru.

Musim dingin ini aku hendak berlibur ke tempat yang lebih hangat. 
Namun liburanku itu terpaksa kupersingkat hingga akhirnya aku pulang sebelum musim semi tiba. Brrr ... 
dingin sekali udaranya. 
Masih ada tumpukan salju di luar. Begitu masuk, aku langsung menyalakan pemanas, kemudian segera mandi dengan air hangat. Namun saat tengah menikmati kopi hangat di dapur, aku melihat tulisan di jendela.

DOG

Tulisan itu tampak dibuat dengan jari di atas jendela yang mengembun.

Apa? Dasar anak-anak sial! Besok aku akan mengadu ke orang tua mereka. 

Namun sekarang sebaiknya aku tidur dan menghangatkan diri dulu di balik selimutku fufufufu.



Info kita RIDDLE-SNOW WHITE


 



Level: easy

 

Aku memejamkan mata, tertidur di kursi belakang mobil. 
Pacarku sangat perhatian, ia lalu menyelimuti aku dengan selimut yang ia bawa dari rumah. 

Seperti biasa, ia membawaku ke tempat yang amat romantis. Mungkin kali ini kami pergi ke danau atau pantai? Ternyata ia membawaku ke pegunungan. Pemandangan di sini masih alami dan sangatlah indah. 

Bahkan ia menggendongku ke sana, benar-benar lelaki yang romantis!

Ia kemudian menurunkanku. 
Bisa kutebak setelah ini kami berdua akan berciuman dan aku akan pura-pura terbangun dari tidurku. 

Haha seperti dongeng Putri Salju. Tak lama kemudian, binatang-binatang hutan mengelilingku.