Saat itu sudah tengah malam dan aku sedang berbaring di tempat tidur, mencoba untuk bersantai. Aku mengganti channel TV karena mulai membosankan. Sebuah berita “breaking news”
sedang ditayangkan. Malam-malam begini, pikirku. Sepenting apa beritanya? Aku kemudian mengeraskan volume televisi. “Seorang pembunuh berantai melarikan diri dari penjara. Semua penduduk diharapkan waspada. Tersangka memiliki senjata dan sangat berbahaya ...” Rasa kantuk mulai menyerangku sehingga aku mematikan televisi dan mencoba tidur di kasur yang empuk itu. Tiba-tiba aku mendengar suara dari bawah. Seakan-akan ada seseorang di luar rumahnya sedang mencoba membuka pintu. Keringat dingin mulai menetes di pelipisku. Jantungku berdetak keras. Dalam hati aku hanya bergumam, “Tidak mungkin...tidak mungkin...” Aku kembali memasang telingaku. Terdengar decit pintu terbuka. Ini bukan imajinasiku! Ada seseorang yang berusaha masuk ke rumah! “Aku harus segera keluar dari sini!” pikirku. Aku segera bangkit dari tempat tidurku dan mencoba keluar melalui jendela. Aku sangat ketakutan dan berharap aku tak membuat suara sedikitpun. Ia tak boleh tahu aku ada di sini! Kemudian aku mendengar suara langkah kaki menaiki tangga. Satu persatu. “Ia semakin dekat!” pikirku. “Aku harus secepatnya kabur dari sini!” Aku berhasil merangkak keluar melalui jendela dan sampai di atap garasi. Dengan hati-hati aku mencoba menggapai pipa air dan berpijak padanya untuk turun. Akhirnya aku menjatuhkan dirku di atas rerumputan di luar garasi. Aku mendongak ke atas. Terlihat seseok bayangan bergerak di dalam kamar tidurku tadi. Untung saja aku cepat keluar sehingga ia tak menemukanku. “Hampir saja.” Aku menghela napas dengan lega. Bulu kuduknya bergidik. Tak terbayangkan apa yang akan terjadi padanya bila ia berhasil menangkapku. Aku bersembunyi sebentar di balik pepohonan dan setelah merasa keadaan kembali aman, akupun menyembunyikan kembali pisauku di balik jaketku dan bergerak pergi. Aku akan mencari rumah lain. Bisakah anda menebak ?? SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND BLACK DOLL (BONEKA HITAM)
Alkisah hiduplah wanita dan bayinya. Karena bercerai, ia membesarkan bayinya sendirian. Hingga suatu hari, wanita itu memutuskan bunuh diri dengan cara menabrakkan dirinya dengan sebuah mobil. Tak ada seorangpun yang mengenali wanita yang tewas itu.
Hingga dua bulan kemudian, sang pemilik rumah kontrakan wanita itu datang untuk menagih tunggakan uang sewa wanita itu. Ia menengok ke dalam kamar melalui jendela. Suasana di dalam kamar sangat gelap, namun ia bisa melihat perabotan masih lengkap di sana. Di tengah lantai, tergeletak sebuah boneka hitam. Orang itupun masuk ke dalam rumah. Kondisi di dalam sangat berdebu dan ia menjadi yakin, rumah itu kosong selama dua bulan terakhir. “Mungkin wanita itu terburu-buru pergi bersama anaknya.” kata orang itu sambil mendekati boneka hitam yang tergeletak di lantai, “Kasihan, ia bahkan tak sempat membawa mainan anakna...” Namun ketika ia hendak memungut boneka itu, tiba-tiba boneka itu seperti tercerai berai dan ratusan kecoak berlarian dari boneka itu. Barulah ia menyadari itu bukan boneka. Itu kerangka seorang bayi, dikerumuni ratusan kecoak. SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND ONE IS TOO MANY (SATU TERLALU BANYAK)
Alkisah, ada seorang pria, sebut saja dia “D” yang suka mengerjai orang. Sebagai contoh, ketika ada empat orang datang ke restoran (termasuk dia), dan pelayannya bertanya, “Pesan untuk empat orang?”, ia selalu berkata, “Empat? Lihat baik-baik! Bukankah kami ada lima!”
Banyak orang mengira D memang memiliki kemampuan melihat apa yang tak bisa dilihat manusia biasa. Namun sebenarnya tidak. Ia hanya suka mempermainkan orang dan sennag melihat ekspresi ketakutan orang2 yang ia pikir lucu. Teman2nya selalu menyuruhkan menghentikan lelucon itu, namun ia terus saja melakukannya. Hingga suatu hari, karena kesal, akhirnya tak ada satupun orang yang mau makan lagi bersamanya. Iapun terpaksa makan siang di sebuah restoran langganannya. “Pesan kopi!” katanya pada pramusaji. Namun ketika pramusaji datang, ia menghidangkan dua gelas kopi. Satu untuknya, dan satu diletakkan di depan kursi sebelahnya. Ketika makanan datang pun, pramusaji selalu meletakkan dua piring, satu untuknya dan satu diletakkan untuk kursi sebelahnya. Pertama ia pikir para pramusaji di sini ingin membalasnya. Namun hal itu terus terjadi, walaupun ia mencoba makan di tempat yang berbeda-beda. Bahkan kemanapun ia pergi, kini teman2nya pun selalu mengatakan bahwa ada orang lain yang sedang bersamanya. Ia mulai ketakutan dan merasa jera. Mungkin ini balasan karena ia sering mempermainkan orang lain. Selama berhari-hari, akhirnya ia memilih hidup seperti pertapa. Ia tak pernah keluar rumah lagi dan terus saja berdiam di kamar karena ketakutan. Setelah sebulan, akhirnya ia mulai merasa tenang. Ia merasa, apapun yang mengikutinya, ia pasti sudah meninggalkannya. Iapun datang ke sebuah restoran, memesan segelas kopi. Sang pramusaji datang dan menyajikan segelas kopi untuknya. Lalu segelas kopi diletakkan untuk kursi di sebelahnya. Lalu satu lagi. Dan lagi. Dan lagi. Dan lagi .... SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND BASEMENT (RUANG BAWAH TANAH)
Ibu memperingatkanku agar jangan pernah pergi ke ruang bawah tanah, namun aku ingin melihatnya. Aku selalu mendengar suara dari ruang bawah tanah. Usranya seperti rengekan anak anjing dan aku selalu ingin memiliki anak anjing! Jadi suatu hari aku nekad membuka pintu ruang bawah tanah dan berjingkat-jingkat menuruni tangga. Aku tak melihat seekor anak anjingpun. Malah aku mendengar suara teriakan ibuku untuk segera keluar dari situ. Ups, aku ketahuan!
Karena suara bentakan ibuku, aku jadi menangis. Ibu akhirnya tidak jadi memarahiku. Ia hanya memperingatkanku agar jangan pernah masuk ke ruang bawah tanah lagi. ibu juga memberiku permen, asyik. Permen itu membuat perasaanku jadi lebih baik, jadi aku memutuskan tidak menanyakan pada ibu mengapa anak laki2 yang berada di ruang bawah tanah bersuara seperti anak anjing. SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND DECAPITATED HEAD (KEPALA YANG TERPENGGAL)
Bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke arah kereta yang melaju adalah cara mati yang sangat mengerikan. Mengerikan karena tubuhmu akan hancur dan tercerai berai sehingga tak bisa lagi dikenali. Pihak berwenang yang menemukanmu juga lebih memilih tidak merepotkan diri mereka dengan mengumpulkan serpihan2 tubuhmu. Hanya mengambil potongan yang besar saja dan meninggalkan sisanya di rel.
Suatu hari seorang pria memutuskan bunuh diri dengan cara tersebut. Orang-orang yang menyaksikannya menjerit ketika tubuh pria itu hancur ditabrak kereta yang dengan kencang melaju. Kepalanya yang terpenggal terjatuh tepat di depan orang-orang itu. Hanya dalam sedetik, kerumunan orang pun bertambah ramai. Mereka ingin melihat apa yang sedang terjadi. Tiba-tiba kepala yang tergeletak di jalan itu membuka matanya. Dengan geram ia berkata, “Jangan menonton! Ini bukan pertunjukan!” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND THE “GOOD” GHOST ( HANTU “BAIK”)
Sepasang suami istri sedang mengendarai mobil di pegunungan ketika tiba2 sang suami melihat seorang anak di tengah jalan. Dengan sigap, sang suami menginjak rem. Mobil itu berhenti mendadak, membuat sang istri kaget.
“Ada apa?” “Ada anak tadi di depan. Kamu tidak melihatnya?” Suami istri itu segera keluar untuk melihat apakah anak itu terluka. Namun mereka tak melihat apapun atau siapapun di sana. Kemudian barulah mereka menyadari, mereka hampir saja mati. Di tikungan depan mereka, ternyata terdapat sebuah jurang. Di amalm seperti itu, mereka takkan mungkin menyadarinya. Jika saja mereka tidak mengerem tadi, mereka pasti akan terjatuh ke jurang itu. “Aku tahu,” kata sang istri, “Anak itu pasti hantu yang baik. Dia pasti ingin menyelamatkan kita.” Tiba-tiba sang wanita merasakan dua tangan menjalar naik ke pundaknya dan terdengar suara bisikan di telinganya. “Seharusnya kalian tadi mati ...” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND LAST KISS( CIUMAN TERAKHIR)
Seorang pria bekerja di sebuah pabrik penggilingan. Suatu hari karena ceroboh, ia mengalami kecelakaan mengerikan. Tubuhnya terpeleset dan masuk ke mesin penggilingan. Teriakannya membuat para rekan pekerjanya datang untuk menolong. Mereka segera mematikan mesin penggiling itu. Namun terlambat. Separuh tubuhnya telah masuk ke dalam mesin, dari pinggang ke bawah.
Karena syok, ia bahkan tak merasakan sakit lagi. Namun teman2nya ngeri melihat genangan darah yang teramat banyak di bawahnya. Separuh tubuhnya yang masuk ke mesin sudah dipastikan hancur. Paramedis datang dan ikut ngeri melihat kejadian. Pria itu masih hidup, bahkan masih sadar. Namun tubuhnya makin lama makin pucat. Ia kehilangan banyak darah dan tak ada cara apapun untuk mengeluarkan tubuh pria itu dari mesin tanpa membunuhnya. Rekan2 kerjanya akhirnya berdiskusi. Mereka sepakat memanggil istri sang pria. Wanita itu datang dan syok melihat keadaan suaminya. Namun akhirnya ia bisa menerima keadaan suaminya. Dengan berlinang air mata, ia mencium suaminya untuk yang terakhir kali. Pemuda itu makin lemah namun masih tersadar. Ia melihat rekan2 kerjanya mengelilinginya. Ia berpikir mereka datang untuk menolongnya dan menarik tubuhnya keluar dari mesin itu. “Teman, kami tak bisa membiarkanmu seperti ini. Bila engkau kami keluarkan, engkau akan mati kehabisan darah. Jika kami membiarkanmu di sana, maka kamu akan mati perlahan dengan sangat menyakitkan. Maafkan kami, kami harus mengambil keputusan ini. Ini yang terbaik untukmu.” “Apa maksud kalian?” “Maafkan kami sekali lagi, teman.” Dan merekapun menyalakan mesin penggiling itu. SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND THE RING (CINCIN)
Di Prefektur Gunma, Jepang terdapat berita tentang satu keluarga bernama Suzuki yang ditemukan tewas dalam rumah mereka. Ternyata ayah mereka menjadi gila dan membantai seluruh keluarganya, lalu bunuh diri. Setelah kasusnya dianggap selesai oleh polisi, pihak kota kemudian memutuskan merubuhkan rumah itu. Sekelompok mahasiswa Tokyo yang menamakan diri mereka: “Grup Peneliti Paranormal” memutuskan untuk melihat2 rumah itu pada suatu malam sebelum rumah itu benar2 dirubuhkan. Mereka terdiri atas dua laki-laki dan dua perempuan.
Ketika mereka tiba di sana, hari sudah larut malam dan tempat itu benar2 berantakan sebab tengah berada dalam proses penghancuran. Sambil membawa sebuah kamera video, mereka sambil tertawa-tawa menjelajah tempat itu. “Halo Pak dan Bu Suzuki....permisi...” kata mereka sambil tertawa, “Apa ini dapur kalian? Bolehkah kami menggunakan kamar mandimu?” Mereka menghabiskan malam itu penuh dengan becandaan, hingga pagi hampir tiba dan merekapun memutuskan untuk mengakhiri petualangan mereka. “Selamat tinggal, Pak dan Bu Suzuki...terima kasih sudah mengizinkan kami masuk ...” salah seorang mahasiswa mengucapkan salam perpisahan sambil terkikik. Namun saat mereka hendak pergi, salah satu gadis menemukan sebuah cincin tergeletak di reruntuhan rumah itu. “Hei, aku akan menyimpan ini sebagai kenang2an.” Ujar gadis itu pada teman-temannya sambil menyematkan cincin itu ke jarinya. Har berikutnya, mereka menyetel hasil rekaman itu bersama-sama di kamar salah satu mahasiswa. “Halo Pak dan Bu Suzuki...permisi...” Terdengar suara bisikan lirih dengan suara serak di dalam video itu, “Selamat datang...” Mereka tercekat. Keringat dingin membasahi tubuh mereka. Di dalam rekaman itu, mereka mendengar suara yang pada malam sebelumnya tak mereka dengar. “Apa ini dapur kalian?” “Ya...” “Bolehkah kami menggunakan kamar mandimu?” “Silahkan...” “Selamat tinggal, Pak dan Bu Suzuki...terima kasih sudah mengizinkan kami masuk ...” “Jangan pergi...aku ingin ikut dengan kalian...” Mereka semua gemetar. Tak ada yang mampu mengatakan apa-apa. Bulu kuduk mereka berdiri mendengar kata-kata terakhir. Namun itu belum semuanya. Di telinga gadis yang mengambil cincin tadi malam, terdengar suara bisikan serak, tepat di telinganya. “Hai, bisa tolong kembalikan cincinku...” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND SHE ( WANITA ITU)
Saat itu aku sudah seminggu tak masuk ke kantor. Seorang temanku datang menjenguk. Ketika masuk, ia menemukanku meringkuk di dalam selimut di atas tempat tidur. Ia heran meliha wajahku yang tampak ketakutan. Ketika bertanya mengapa aku tidak masuk kerja, aku hanya menjawab.
“Ia tak membolehkanku pergi.” “Dia siapa?” Aku hanya terdiam di atas kasur, menatap tepat ke belakang temanku itu. Ia tak menyadari bahwa di antara bagian belakang lemari dan dinding yang jaraknya hanya beberapa centimeter. Dia masih di situ. Seorang wanita dengan rambut panjang menyeringai kepadaku. Ia tergencet di sana dan sambil menatap kami, ia mengangkat jari telunjuknya ke bibirnya. “Ssssst...” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND I KNOW (AKU TAHU)
Seorang anak berusia 10 tahun sedang tidur di kamarnya seperti biasa ketika ia mendengar suara langkah kaki di luar pintu kamarnya. Saat itu masih tengah malam dan karena penasaran, ia mengintip melalui lubang kunci untuk melihat apa yang terjadi.
Namun ia melihat sesuatu yang mengerikan. Seorang pembunuh dengan tangan berlumuran darah tengah menggendong mayat ayahnya menuruni tangga. Ia naik kembali hanya untuk menggendong mayat kedua, mayat ibunya. Pembunuh itu naik lagi. Karena ketakutan, sang anak langsung naik kembali ke atas tempat tidur. Namun sebelumnya, ia sempat melihat sang pembunuh menuliskan sesuatu dengan darah di dinding tepat di luar kamarnya. Suara pintu berdecit memecah keheningan malam. Pembunuh itu dengan langkah perlahan memasuki kamar bocah itu. Tanpa suara, pembunuh itu bersembunyi di bawah kolong tempat tidur anak itu, membiarkan pintu kamarnya terbuka lebar. Sang anak memejamkan matanya, ketakutan setengah mati. Ia mencoba berpura2 tidur. Sebagai anak berusia 10 tahun, hanya itu yang terlintas di pikirannya. Ia sangat berharap pembunuh itu segera pergi meninggalkannya. Anak itu bisa mendengar desah napas pembunuh itu di bawah tempat tidurnya. Dengan bercucuran keringat dingin, anak itu mencoba membuka matanya sedikit. Sekarang, dengan pintu kamarnya terbuka lebar, ia bisa membaca apa yang dituliskan pembunuh itu di dinding. “AKU TAHU KAU SUDAH BANGUN." SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND THE MESSAGE ( PESAN)
Di sebuah desa di pedalaman Cina hiduplah sepasang orang tua yang memiliki anak gadis yang sangat cantik. Kecantikan gadis itu termashyur hingga ke desa2 dan kota2 tetangga, sehingga setiap bulan ada saja pria yang datang dari berbagai tempat untuk melamarnya.
Namun hal yang aneh selalu saja terjadi. Mereka yang melamarnya akan berlari di tengah malam seperti orang gila. Wajah mereka pucat karena ketakutan setengah mati. Ketika ditanya apa yang telah terjadi menimpa mereka, mereka tak mau menjawab. Mereka hanya mengatakan ingin pergi sejauh mungkin dari tempat itu dan tak ingin bertemu dengan gadis itu lagi. Karena alasannya itulah, walaupun wajahnya sangat cantik, gadis itu hingga kini masih tetap belum bersuami. Orang tuanya mulai khawatir namun mereka tak menemukan ada satupun yang salah dengan anak mereka. Perilakunya sangat halus dan sopan dan ia selalu baik pada setiap orang. Hingga suatu malam, datanglah seorang pemuda yang datang dari jauh. Ia mengatakan ingin menikahi putri mereka. Kedua orang tua gadis itu sangatlah gembira, namun mereka memperingatkan pemuda itu akan apa yang telah terjadi pada pemuda2 lain yang mencoba melamar putri mereka. Namun pemuda itu tetap bersikeras hendak menikahi putri mereka, apapun yang terjadi. Orang tua itupun mempertemukan pemuda itu pada putri mereka dalam suatu makan malam. Saat itu, tanpa sepengetahuan orang tuanya, gadis itu membisikkan sesuatu pada pemuda itu. “Tengah malam nati temuilah aku di luar rumah. Hati-hati, jangan ada siapapun yang tahu, termasuk orang tuaku!” Pemuda itu mengangguk dan menepati janjinya. Tepat tengah malam, ia menemui gadis itu yang telah menunggu di luar rumah. Di bawah pancaran cahaya rembulan, wajah gadis itu justru bertambah cantik. Ia lalu berkata pada pemuda itu. “Malam ini aku akan mengajakmu ke suatu tempat. Namun sebelum itu berjanjilah bahwa kamu tidak akan menceritakan pada siapapun apa yang terjadi malam ini.” “Baik, aku berjanji kepadamu!” “Baiklah, bawa ini dan ikuti aku tanpa menanyakan apapun!” kata gadis itu sambil menyerahkan sebuah sekop, sementara ia sendiri membawa sekop yang lain. Walaupun dalam hati pemuda itu bertanya-tanya, namun ia menepati janjinya untuk tidak menanyakan sesuatu apapun. Ternyata gadis itu mengajak pemuda itu ke sebuah kuburan. Tiba-tiba gadis itu memungut sebuah sekop dan menggali sebuah kuburan yang masih baru. Dengan wajah ngeri, sang pemuda melihat gadis itu membuka peti jenazah dan menarik lengan jenazah dari dalam peti mati itu hingga terputus. Di bawah cahaya rembulan, gadis itu mulai mengigit lengan itu, kemudian mengunyah dan menelannya. “Jika kau benar2 mencintaiku,” bisik gadis itu, “Kau akan melakukan apa yang suka kulakukan.” Tanpa disangka, pemuda itu mengulurkan tangannya, mengambil potongan tangan itu dan memakannya. Ternyata itu hanya sebuah manisan yang didandani seperti sebuah tangan. Gadis itu tersenyum, “Ini adalah tes untuk membuktikan berapa dalam cinta pria2 yang hendak melamarku. Pria2 yang melamarku selalu saja lari ketakutan, namun hanya kamu saja yang cukup berani melakukannya. Sesuai janjiku, aku akan menikahimu.” Pemuda itu justru mencibir, “Hanya begini saja?” katanya sambil membuang lengan palsu itu. Iapun mengambil sekop dan mulai menggali kuburan lainnya. Direnggutnya sebuah tangan yang mulai membusuk dari dalam peti mati dan mulai memakannya dengan lahap. “Aku pikir,” katanya sambil terus mengunyah, “kamu seperti aku juga...” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND UNDER THE BED (2) (DI KOLONG TEMPAT TIDUR)
Sebuah keluarga membeli rumah baru. Rumah itu hanya memiliki satu kamar tidur, oleh sebab itu mereka semua tidur dalam kamar tersebut. Mereka terdiri atas sepasang suami istri dan dua anak laki2 yang masih kecil.
Kedua anak itu suka bermain di lantai, oleh sebab itu mereka menggelar kasur di bawah, dekat dengan tempat tidur mereka, supaya mereka bisa tidur di sana. Sementara kedua orang tua itu tidur di atas tempat tidur. Namun entah mengapa, sejak mereka pindah, mereka selalu menemukan kedua anak mereka dalam kondisi pucat ketika mereka bangun keesokan harinya. Suami istri itu selalu menanyakan apa yang terjadi, namun kedua anak itu sepertinya terlalu takut untuk menjawab. Hingga suatu malam, kedua anak itu tertidur dalam pelukan ayah mereka di atas tempat tidur. Tak mau membangunkan mereka, sang ibu lalu memutuskan untuk mengalah dan tidur di bawah, dimana anak2 biasa tidur. Dan saat ia menoleh ke kolong tempat tidur, terlihat kardus2 dimana ia menyimpan barang2 mereka yang belum sempat dibuka saat mereka pindah. Dan di sela2 kardus itu, di antara kegelapan tampaklah... Kepala seorang pria tua menyeringai … sambil melambaikan tangan ke arahnya. SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND UNDER THE BED ( DI KOLONG TEMPAT TIDUR)
Suatu malam aku mendengar anak laki-lakiku menjerit.
Akupun segera masuk ke kamarnya dan menemukannya terbangun di atas tempat tidur. “Ayah, ada sesuatu di bawah tempat tidur.” Katanya. Akupun mencoba menenangkannya dan melongok ke bawah tempat tidur. Namun di sana aku melihat sosok yang tak asing. Ia adalah anakku. Dengan wajah ketakutan, ia berbisik dari dalam kolong tempat tidur. “A...ayah...ada sesuatu di atas tempat tidur ...” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND THE MESSAGE ( PESAN)
Jangan buang pesan ini ketika kamu membacanya. Ini bukan buatan orang gila, dengarkan saja aku!
Lihat, kita semua berandai-andai apakah perjalanan menembus waktu bisa dilakukan, bukan? Nah, aku akan mengatakan kepadamu, itu bisa dilakukan! Aku tahu kamu takkan percaya, tapi aku sendiri berasal dari masa depan! Dibelakang semua kesenangan yang bisa kamu lakukan jika kamu bisa memutar kembali waktu, ada aturan yang harus kamu penuhi. Dalam kondisi apapun, kamu tak boleh berkomunikasi dengan dirimu sendiri di masa lalu. Namun aku sudah mempertaruhkan semuanya untuk melakukan ini. Aku adalah dirimu di masa depan. Dan dengarkan aku baik-baik, aku menulis ini untuk memperingatkanmu! Aku tak bisa menceritakan bahaya apa yang akan mengancammu, namun aku katakan kepadamu, itu lebih buruk daripada kematian. Aku tak bsia mengatakan kepadamu secara langsung, hanya inilah hal terjauh yang bisa kulakukan, mengirimkanmu sebuah pesan. Kamu harus membaca tiap kata pertama dari tiap paragraf, sekarang! SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND HAND PRINTS (SIDIK JARI)
Suatu malam, seorang pemuda yang tengah mengendarai mobilnya memasuki sebuah terowongan. Terowongan itu amat gelap sehingga ia tak bisa melihat apapun. Ia hanya bisa melaju lurus dan berharap ia akan segera sampai ke ujung terowongan itu.
Tiba-tiba ia mendengar suara “Bam bam!” seperti ada ratusan tangan yang menggedor-gedor mobilnya. Dengan ketakutan, pemuda itu menepikan mobilnya ketika ia sampai di ujung terowongan. Wajahnya pucat karena ketakutan ketika ia melihat bekas telapak2 tangan mengotori jendela mobilnya. Tak mungkin hantu, pikir laki2 itu. Mungkin seseorang yang usil di dalam terowongan. Ia berusaha menggosoknya dengan bajunya, namun tak berhasil. Ia tak bisa membersihkan bekas telapak2 tangan itu. Akhirnya ia menuju ke sebuah tempat pencucian mobil dan meminta para petugasnya di sana untuk membersihkannya. Namun beberapa menit kemudian, para pegawai tempat cuci mobil itupun menyerah dan menghampirinya. “Bagaimana, kalian bisa membersihkannya.” “Pak, kami tak bisa membersihkannya dari luar.” “Kenapa?” tanya pemilik mobil itu. “Karena mereka berasal dari dalam mobil.” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND HELP ME!!! (TOLONG AKU)
Seorang gadis sedang menjaga adik laki-lakinya ketika terdengar berita dari radio.
“Diberitahukan kepada seluruh warga agar berhati-hati. Seorang maniak telah melarikan diri dari penjara. Dia sangat berbahaya, diharapkan semua warga waspada. Apabila anda berada di luar rumah, cepatlah pulang dan kunci semua pintu dan jendela. Kami ulangi, dia sangat berbahaya!” Sang gadis bergidik ngeri mendengar berita itu. Saat itu larut malam dan di luar hujan deras. Ia segera memanggil kedua orang tuanya yang sedang pergi malam itu. “Ya, kami juga mendengar berita itu dari radio. Kami akan segera pulang.” Sahut sang ayah, “Kunci semua pintu dan jendela! Jangan biarkan siapapun masuk, mengerti!” Gadis itupun menuruti perintah orang tuanya dan mengunci semua pintu serta jendela. Adik laki-lakinya mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba terdengar suara gedoran di pintu depan. Kedua anak itu terkejut setengah mati. Sang gadis hendak mendekati pintu, namun sang adik menghentikannya. “Jangan, Kak!” “Tolong! Tolong aku!” terdengar seruan dari depan pintu. Terdengar seperti suara seorang lelaki. “ Jangan dibukakan! Siapa tahu itu si pembunuh itu.” Ujar sang adik ketakutan. Namun gedoran itu makin keras, “Kumohon....tolong aku...” Terdengar rasa putus asa di suaranya. Gadis itu tahu, tak mungkin ada orang yang bisa memalsukan suara seperti itu. Gadis itupun bergerak ke pintu dan membuka kuncinya. “Tidak, jangan ...” pinta sang adik. “Orang itu tak mungkin berpura-pura. Siapa tahu ia diserang dan membutuhkan pertolongan ...” Dan iapun membuka pintu itu. *** Sejam kemudian, orang tua mereka sampai di rumah. Mereka panik begitu melihat pintu depan terbuka. Begitu masuk, sang ayah langsung terkena serangan jantung. Sang ibu langsung gila begitu melihat pemandangan mengerikan di ruang tamu. Kedua anak mereka tewas. Tubuh mereka dicacah-cacah dan terdapat sebuah tulisan dari darah di dinding. “Tolong aku! Aku tak bisa berhenti membunuh! Kumohon tolong aku!” SEKIAN!