Level: easy
Pagi itu aku mengunjungi rumah ayahku. Kami harus tinggal di tempat yang terpisah ayahku ditempatkan bekerja di kota lain.
Ini kali pertamaku mengunjungi ayahku di perumahan dinasnya.
Begitu menemukan alamatnya, aku membuka pintu.
Tidak dikunci! Dasar ayahku ceroboh sekali.
Begitu aku masuk, aku melihat sinar matahari pagi menyinari ruangan itu.
Aku melihat seseorang tidur di ranjang ayahku.
Masalahnya, dia adalah seorang perempuan.
Siapa dia? Kenapa dia tidur di ranjang ayahku? Apa ayahku berselingkuh?
Dengan marah, aku mengambil asbak yang ada di atas meja samping tempat tidur dan memukulkannya berkali-kali ke kepala perempuan itu. Aku ketakutan dan langsung kabur.
Apakah aku baru saja membunuhnya? Apakah aku akan ditangkap polisi.
Tidak, justru ayahku yang akan dituduh membunuhnya! Lagipula ini kan salah ayahku.
Kenapa ia harus berselingkuh?
Aku kembali ke rumah ibuku. Aku tak mau menceritakannya, sebab tentu ia akan sedih.
Beberapa hari kemudian ayahku menelepon, menanyakan kenapa aku tak jadi mengunjunginya pagi itu. Ia sama sekali tak menyinggung tentang perempuan itu.
Sore itu aku memutuskan untuk datang ke rumahnya.
Ia mempersilakanku masuk seolah tak terjadi apa-apa.
Akupun masuk ke kamar ayahku dan melihat tak ada bekas pembunuhan di sana.
Seprai dan semuanya telah berubah (pasti dia ganti), namun aku yakin ini kamar yang sama.
Arah cahaya yang menyinarinya sama persis!