KARTUN KOREA SUPER SEREM : HANTU BONG CHEONG DONG
URBAN LEGEND : GHOST IN MASUNG TUNNEL (WEBCOMIC) HANTU DI TEROWONGAN MASUNG
Aku mulai menutup mataku dan menutup buku yang sedang kubaca untuk membunuh kebosanan.
Tak lama kemudian aku jatuh tertidur. Mungkin karena aku terlalu lelah.
(suasana tiba-tiba menjadi gelap)
Waktupun berlalu.
Aku bangun dan melihat keluar jendela. Rupanya bus ini masih belum keluar dari terowongan.
Karena aku merasa tertidur cukup lama, akupun mengira ini adalah terowongan yang berbeda dengan terowongan dimana kami masuk tadi.
Namun, berapa lamapun bus ini bergerak... Seakan-akan terowongan ini tak pernah berakhir.
Suasana ini membuat perasaanku menjadi tak nyaman. Aku merasakan tubuhku mulai menggigil. Aku mulai menyandar ke koridor untuk melihat lebih jelas situasi di dalam bus.
Semua penumpang tampaknya tertidur. Tubuh mereka terkulai di kursi. Namun punggung kursi yang cukup tinggi menghalangiku untuk melihat lebih jelas. Aku menoleh untuk melihat bagian belakang bus.
Terlihat beberapa penumpang terkulai tak bernyawa dengan luka yang amat parah di tubuh mereka.
Aku mengira sebuah kecelakaan yang mengerikan telah menimpa bus ini, namun kemudian aku mendengar suara
... SNAP
(Suara menakutkan terdengar dari depan bus)
SNAP
SNAP
SNAP
(terlihat sesosok bayangan hitam merayap di koridor bus)
(terlihat wajah menakutkan menoleh ke arahmu)
Sejak saat itu, aku tak bisa mengingat apapun.
CLANK...CLANK...
Aku berusaha keras melepaskan sabuk pengamanku, namun ....
CLANK...CLANK...
(makhluk itu mulai menghampirimu)
Kumohon...kumohon....
Namun sabuk pengamanku tak bergeming sedikitpun.
(makhluk itu muncul dari bawahmu) FUMP
(cipratan darah)
Pisau anak itu menusuk pahaku, membuatku kesakitan dan tak sadarkan diri
. Aku terbangun di rumah sakit.
(suasana menjadi terang kembali) Telah terjadi kecelakaan yang mengerikan. Reporter TV melaporkannya tiap hari. Bus ekspress mengalami tabrakan di terowongan Masung. Kedelapan penumpang dan sopir bus ditemukan tewas. Hanya aku dan seorang penumpang lain yang hidup. Orang-orang mengatakan aku mengalami koma selama 2 hari karena luka tusukan di paha dan benturan di kepala. Itu adalah sebuah kecelakaan besar, namun mereka mengatakan aku selamat karena sabuk pengaman yang kukenakan. Aku mencoba meyakinkan dokter, perawat, bahkan polisi tentang anak yang kulihat di dalam bus, namun tak seorangpun mempercayai ceritaku. Seorang penumpang lain masih dalam kondisi koma. Ia ada di bangsal sebelah kamarku. (kamu mengunjungi pasien itu) Orang itu mungkin melihat apa yang kulihat di dalam bus saat itu. (anak itu tampak berjongkok di perut pasien itu sambil memegang pisau) Di Gunung Seok-Sung di Yongin-si, Gyenggi-do, terkubur keluarga yang seluruhnya dipenggal kepalanya karena difitnah sebagai pengkhianat oleh Raja Gwang-hae. Salah satunya adalah seorang anak kecil yang baru mulai belajar berbicara. Sejak saat itu, hantu seorang anak kecil dengan tubuh separuh membusuk selalu turun ke desa untuk membunuh puluhan orang. Mendengar cerita tragis itu, Gwang-hae kemudian meletakkan sebuah batu besar di makam tersebut dan penampakan anak itu pun tak terlihat lagi. Masung-sun terletak di Gunung Seok-Sung dan dibuka untuk umum pada 1994. Gadis itu mencoba pergi namun .... TAMAT SEKIAN!
URBAN LEGEND : TRACHEOTOMY
URBAN LEGEND : DADDY’S BACK (Amerika) “AYAH KEMBALI”
URBAN LEGEND: DON’T LOOK ....(amerika) (RIDDLE) “JANGAN LIHAT”
(cerita ini adalah sebuah RIDDLE)
“Ayah, aku takut.” Jantungku berdegup kencang ketika ayah masuk ke dalam kamar. Ia membungkuk untuk melihat ke bawah tempat tidur. Aku menaruh tanganku untuk menutup mulutku dan mencoba mengatur napasku yang mulai tersengal-sengal. Jangan...jangan lihat ke belakang pintu. Aku mulai gemetar ketika tangannya meraih pegangan pintu. “Lihat, Nak. Tak ada monster. Sekarang, cobalah tidur.” Tangannya menarik pegangan pintu dan menutupnya, menceburkan ruangan ini kembali ke dalam kegelapan. Ketika mendekati tempat tidur, akupun merasa penasaran, “Bagaimana perasaan ayah apabila besok ia tahu bahwa ia salah.” SEKIAN!URBAN LEGEND: SISTERLY LOVE “CINTA SEORANG KAKAK” (RIDDLE)
Adik perempuanku selalu mengabaikanku. Aku mengerti, dia kecewa denganku karena aku berselingkuh dengan pacarnya. Tapi aku kini selalu mencoba berbicara baik-baik padanya dan mencoba menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Namun dia masih tak mau mendengarkanku ketika aku berkata bahwa pacarnya adalah seorang bajingan.
Aku harus membuatnya mendengarkanku! Membuatnya mengerti. Dia sama sekali tidak marah ketika aku memecahkan bingkai foto mereka berdua bersama. Ia hanya sedikit saja peduli ketika aku menyembunyikan handphone-nya agar ia tak bisa menelpon pria itu. Aku bahkan menghancurkan bunga yang ia berikan pada adikku. Namun semua itu percuma. Adikku masih belum juga mengerti. Aku benar-benar berharap ia mendengarkanku kali ini saja! Dia benar-benar harus tahu alasanku mati dan aku takut ia mungkin akan menjadi yang berikutnya! SEKIAN!URBAN LEGEND: TRAUMA (RIDDLE)
Tapi hari ini, ketika tubuh yang hancur dari jenazah seorang anak yang terikat di kursi membuka matanya dan tertawa terkekeh-kekeh ke arahku ketika aku berusaha mengeluarkannya dari puing-puing mobil,
aku segera tahu bahwa itulah hari terakhirku bergabung di kepolisian. SEKIAN!URBAN LEGEND : WASHING FACE (RIDDLE) “MENCUCI MUKA”
Waduh kacau, tanpa sadar hari sudah siang begini. Aku harus segera berangkat. Lima menit lagi sudah jam masuk kantor, namun aku belum mencuci wajahku. Jadi aku segera masuk ke kamar mandi dan mencuci wajahku.
Aku membuka keran air dan segera mencipratkan air ke wajahku. Kemudian aku menuang sabun ke tanganku dan menggosoknya. Aku lalu menyebarkan busanya ke seluruh wajahku sambil memijit-mijitnya pelan. Suara air yang masuk ke dalam saluran air wastafel terdengar bergema hingga ke penjuru kamar mandi. Aku sendirian saat itu. Setelah selesai menyabuni wajahku, aku segera meraih air untuk mencuci busanya. . Hah? Apa? Dimana airnya? Waduh..waduh...sabunnya mulai masuk ke mataku. Bisa tambah perih jika aku tak segera membilasnya. Kerannya...mana kerannya? Aku berusaha mencari keran air dengan mata tertutup dengan meraba-raba wastafel. Ah, ketemu! Ini dia kerannya. Dengan perasaan lega aku membuka keran air dan airpun mulai mengalir keluar dengan deras. Aku mencuci wajahku hingga bersih dan mengeringkannya (dengan lengan bajuku, soalnya aku tak punya pilihan lain). Aku agak takut melihat ke arah cermin. Aku belum bercukur juga, tapi tak apalah. Akupun segera berlari, mencoba keluar dari kamar mandi secepat mungkin SEKIAN!URBAN LEGEND MMMMMMMMMM..... (RIDDLE)
Peristiwa ini terjadi di rumah yang masih aku tepati hingga saat ini.
Tempat dimana aku tinggal tidak memiliki sejarah yang menyeramkan dan keluargaku juga telah tinggal di sini selama beberapa generasi. Oleh sebab itu, aku tak pernah membayangkan kejadian menakutkan seperti ini bisa terjadi. Tapi akhir-akhir, kapanpun aku sedang duduk di ruang tamu, siang atau malam, aku selalu mendengar suara seorang wanita bergumam, “Mmmmmm...mmmmm....mmmmm....” Walaupun tak ada siapapun di sana kecuali aku. Awalnya suara itu terdengar lirih dan jauh, namun lama-kelamaan suara itu semakin dekat dan jelas terdengar, “Mmmmmm...mmmmm....mmmmm....” Suara itu makin mendekat dan mendekat .... Jadi kapanpun aku mendengar suara itu, aku langsung memanjatkan doa secara berulang-ulang hingga suara itu akhirnya menghilang. Cara itu selalu berhasil. Suatu hari aku membeli album terbaru dari band favoritku. Aku sangat menantikan dan ketika sampai di rumah, aku segera memainkannya lewat headphone-ku. Setelah aku selesai mendengarkan isi albumnya hingga selesai, aku merasa sangat puas. Aku akhirnya membuka headphone-ku dan tepat di telingaku aku mendengar suara, “Mmmmmmmmmmmmmmmm....” SEKIAN!URBAN LEGEND MY DAUGHTER LEARNED TO COUNT “PUTRIKU BELAJAR BERHITUNG” (kisah dari amerika)
Putriku membangunkanku sekitar jam 11.50 tadi malam. Kami baru saja menjemputnya dari pesta ulang tahun Sally, sahabatnya malam tadi, membawanya pulang, dan menidurkannya. Malam itu dia datang ke kamar kami dan membangunkanku.
“Ayah,” bisiknya, “Coba tebak berapa umurku bulan depan?” “Ayah tak tahu, sayang.” Kataku sambil bangun dan memakai kacamata, “Berapa?” Ia tersenyum dan mengacungkan empat jari. Sekarang sudah jam 7.30. Istriku dan aku sudah menanyainya selama hampir 8 jam, namun ia masih menolak untuk mengatakan kepada kami darimana ia mendapatkannya. SEKIAN! Silakhan teebak sendiri ceritanya ...URBAN LEGEND A BLACK JOKE (jepang) “LELUCON SADIS”
Malam itu adalah malam yang dingin pada tanggal 1 April.
Seorang pria berdoa di depan ruang operasi. “Ya Tuhan, tolong selamatkan istri dan anakku yang akan lahir.” Istri pria itu sedang menjalani bedah caesar. Namun kondisi istrinya sangat lemah sehingga para dokterpun ragu bahwa ia akan selamat menjalani prosedur tersebut. Sepanjang malam, pria itu terus berdoa untuk istri dan anaknya yang belum kunjung lahir. Waktu terasa berjalan sangat lambat hingga akhirnya pintu operasi itu terbuka dan sang dokter keluar dengan senyum lebar di wajahnya. “Selamat atas kelahiran anak anda! Baik istri dan anda selamat!” Wajah pria itu dipenuhi air mata kebahagiaan dan iapun segera masuk ke ruang operasi. Namun yang ia lihat justru sebaliknya. Istrinya tergeletak tak bergerak di meja operasi, bersimbah darah. Begitu pula bayinya, masih dengan tali pusar menempel, sama sekali tak bergerak di atas perut ibunya. “April Mop!!!” teriak sang dokter dari belakangnya. SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND SECURITY GUARD (indonesia) “SATPAM”
Larut malam, dua orang mahasiswi sedang sibuk mengerjakan tugas mereka di perpustakaan. Ketika mereka sedang sibuk di depan laptop mereka, seorang satpam mendekati mereka dari belakang.
“Perpustakaan sudah hampir tutup.” Kata satpam itu, “Kenapa kalian belum pulang?” “Kami harus mengumpulkan tugas ini besok pagi jam 7 pak.” Jawab salah satu mahasiswi itu, “Maaf, bisakah kami berada di sini sejam lagi? Kami yakin kami akan menyelesaikannya sebentar lagi.” “Baik, kalau begitu ada baiknya aku menemani kalian di sini sampai tugas kalian selesai, ”jawab satpam tersebut, “Aku akan berdiri di sini untuk memastikan kalian aman. ” Kedua gadis itu merasa sangat berterima kasih pada satpam tersebut. Mereka bisa menyesaikan tugas mereka tanpa takut suatu apapun karena satpam tersebut berjaga di belakang mereka. Hingga saat mereka akan menulis kesimpulan, tiba-tiba ... “Tok ...” Salah satu gadis tersebut menjatuhkan pensilnya. Pensil itu menggelinding hingga ke dekat tempat dimana satpam itu berdiri. Ketika gadis itu membungkuk untuk mengambil pensil tersebut, ia melihat sesuatu yang sangat menakutkan. Dalam keadaan ketakutan, gadis itu memungut pensilnya dan segera mengepaki barang-barangnya. “Ayo kita pulang!” kata gadis itu pada temannya. “Kenapa, kita kan belum selesai?” “Pokoknya kita pulang sekarang!” gadis itu memaksa. “Tidak! Aku mau menyelesaikannya dulu.” “Terserah kamu lah.” Ia segera pergi dari sana dengan terburu-buru, tanpa sedikitpun menoleh pada satpam itu. Dengan terpaksa ia meninggalkan temannya itu sendirian di sana bersama petugas keamanan itu. Dengan keheranan dan agak kesal, gadis satunya meneruskan pekerjaannya. Dua menit kemudian, telepon genggamnya berbunyi. Ada pesan SMS masuk dari nomor temannya yang barusan pergi itu. “Jatuhkan pena ke belakangmu lalu ambil. Kamu akan mengerti. ” Gadis itu kebingunan menerima SMS, tapi tetap saja ia melakukannya. Ia menjatuhkan penanya dan membungkuk untuk mengambilnya. Lalu iapun melihat sesuatu yang sangat mengerikan. Kaki sang satpam itu melayang tanpa sedikitpun menyentuh tanah. Gadis itu hendak berteriak karena ketakutan, namun ia menutup erat mulutnya dengan kedua tangannya. Setelah menenangkan dirinya, iapun menaruh kembali penanya ke atas meja lalu segera mengepaki barang-barangnya. “Kamu mau pulang? Bukannya tugasmu belum selesai?” Suara sang satpam itu membuat gadis itu bergidik ngeri. “Ya...ya pak, tapi saya harus pulang... tadi ada SMS ada ibu saya menyuruh saya segera pulang...” gadis itu mencoba menyembunyikan ketakutannya. Saat gadis itu hendak pergi, satpam itu mendekat dan membungkuk di belakang gadis itu. ia berbisik tepat di telinga gadis itu. “Jadi kamu pulang bukan karena kamu tahu aku ini apa?” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND: PLAY HIDE AND SEEK ALONE(jepang) (BERMAIN PETAK UMPET SENDIRIAN)
Permainan ini sangatlah terkenal di Jepang dan Korea. Terjemahan dari nama permainan ini versi Jepang adalah “Temukan aku dan kau bisa berbuat apapun terhadapku.” Permainan ini hanya bisa dimainkan SATU ORANG dan kamu membutuhkan sebuah boneka untuk melakukannya.
Ingat, ikuti semua peraturan, termasuk yang harus kamu lakukan atau tidak boleh kamu lakukan, jika tidak .... Pertama, kamu akan membutuhkan: 1. Sebuah boneka yang memiliki. Sebaiknya jangan boneka manusia, sebab ada kemungkinan besar arwah yang masuk ke boneka itu takkan mau meninggalkannya. Jangan pakai juga boneka yang kamu sukai, karena ikatan yang kamu miliki dengan boneka itu juga akan membuatnya arwah yang masuk tak mau pergi. 2. Beras. Tujuannya sebagai sesajen bagi arwah itu untuk membuatnya makin kuat. 3. Benang merah. Menyimbolkan darah dan digunakan sebagai pengikat. 4. Sesuatu yang berasal dari tubuhmu. Bisa potongan kuku, rambut, atau bahkan darahmu. 5. Senjata. Yaitu sesuatu yang bisa kamu gunakan untuk menusuk bonekamu. Tidak harus menggunakan pisau atau gunting, kamu bisa menggunakan pensil yang tajam atau jarum. 6. Garam/air garam/alkohol. Tanpa benda2 ini, kamu tidak akan bisa mengakhiri permainan. Kamu akan menggunakannya untuk mengusir arwah keluar dari bonekamu. 7. Tempat yang aman. Kamu membutuhkannya untuk bersembunyi. Penuhi tempat itu dengan benda2 yang kamu anggap suci menurut agamamu masing2. 8. Nama. Memberi nama adalah hal terkuat yang bisa diberikan manusia kepada hantu. Memberinya nama akan memberikannya kekuatan. Cara memulai permainan ini: 1. Potong boneka itu dan ganti isinya dengan beras. 2. Masukkan sesuatu yang berasal dari tubuhmu ke dalam boneka itu. 3. Ikat boneka itu dengan benang merah. 4. Di dalam kamar mandi, tuangkan air ke dalam bak atau wastafel yang dan temukan tempat untuk bersembunyi. 5. Tempatkan segelas air garam sebelum memulai permainan. Cara melakukan permainan: 1. Mulailah pada jam 3 pagi, karena waktu ini (menurut kepercayaan Jepang) merupakan waktu dimana hantu2 bergerak paling aktif. 2. Berikan boneka itu sebuah nama, semisal “Ted”. 3. Tepat pada jam 3 pagi, tutup namanya dan katakan, “Aku akan mencari (nama boneka), ulangi tiga kali seakan2 kamu berbicara pada boneka itu dengan nada yang tegas. 4. Pergilah ke kamar mandi dan letakkan boneka di dalam bak mandi/wastafel berisi air. 5. Matikan lampu. 6. Keluar dari kamar mandi. Tutup matamu dan hitung sampai 10. Siapkan senjatamu dan masuklah ke dalam kamar mandi. 7. Temukan boneka itu di dalam bak mandi dan katakan, “Aku menemukanmu, (nama boneka). Kemudian tusuk boneka itu. 8. Tutup matamu kembali dan katakan, “Sekarang giliran (nama boneka) untuk mencariku!” tiga kali. 9. Taruh senjatamu di samping si boneka dan pergi ke tempat persembunyianmu. Kamu HARUS mengunci semua pintu dan jendela yang mengarah ke tempat persembunyianmu. Siapkan segelas air garam di dekatmu. Air garam itu akan melindungimu dari roh jahat. Untuk Mengakhiri Permainan Minum segelas air garam, namun jangan ditelan dan jangan dimuntahkan! Keluarlah dari tempat persembunyianmu, temukan bonekamu (mungkin bonekamu takkan kamu temukan di kamar mandi, carilah hingga ketemu). Kemudian semprotkan air garam dalam mulutmu ke arah boneka itu. Pejamkan mata dan berteriaklah, “Aku menang! Aku menang! Aku menang!” Boneka itu akan menyerah. Sangat disarankan untuk membakar boneka itu setelah permainan selesai, hanya untuk jaga2. PERINGATAN PENTING: 1. Kamu harus memainkannya sendirian! Jika kamu memainkannya berdua, ada kemungkinan justru salah satu dari kalian yang akan dirasuki. 2. Jangan pernah keluar dari rumah saat permainan berlangsung. 3. Jangan sampai permainan berlangsung lebih dari dua jam. Arwah akan sulit diusir sebab akan bertambah kuat. 4. Matikan semua alat elektronik saat bermain. 5. Ingat, jangan pernah sekalipun keluar dari tempat persembunyianmu. Hiraukan semua suara yang akan kamu dengar selama permainan di luar tempat persembunyianmu, seperti suara langkah, pisau diseret, ataupun suara terkekeh. 6. Peraturan paling penting dari permainan ini, “JANGAN PERNAH BIARKAN DIA MENEMUKANMU!” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND HTCHIKER (PENUMPANG)
Suatu malam aku sedang berkendara melewati daerah yang sepi. Aku melihat seorang gadis melambaikan tangannya dari tepi jalan. Ia menggendong sebuah tas besar. Kupikir ia adalah seorang backpacker. Aku menepikan mobil dan membukakan pintu. Iapun masuk. Seperti dugaanku, ia mencari tumpangan.
Beberapa lama kemudian kami sampai di sebuah persimpangan. Ia menunjuk ke persimpangan itu. Kupikir di sanalah ia ingin diturunkan, namun ia malah berkata. Di situlah aku mati.” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND ROUND CAKE (jepang) (KUE BULAT)
Cerita ini dialami oleh kakak tertuaku.
Suatu malam saat ia tengah tertidur lelap, ia tiba-tiba terbangun dan merasakan dirinya tak bisa bergerak. Ia mengalami apa yang kami namakan “tindihan”. Tubuhnya terasa lumpuh, ia bahkan tak bisa menggerakkan jarinya.
Ia mencoba melihat jam digital yang ada di layar VCR di seberang tempat tidurnya. Lampu VCR itu menyala dan menunjukkan pukul 3.45. Tiba-tiba jam itu menghilang. Tidak, bukan menghilang, tapi seakan ada sesuatu yang menghalanginya. Jam itu tak lagi terlihat, terhalang sesosok badan hitam. Kakakku menutup matanya karena ketakutan. Tiba-tiba saja ia mendengar suara gadis cilik terkekeh dan dadanya terasa sesak. Seperti ada yang menindih dadanya. “Buka matamu...” Suara itu terdengar dari atas dadanya. “A...aku tidak bisa membukanya ...” Kakakku terlalu takut akan apa yang mungkin ia lihat saat membuka matanya. Jika kamu bisa tidur dengan mata terbuka,” bisik gadis itu, “Kau akan mendapatkan kue bulat yang manis.” “Kue bulat...” gadis itu terkikik. Dan kakakku pingsan. Keesokan harinya kakakku menceritakannya kepadaku, namun aku hanya menertawakannya. Aku kemudian menyesal. Siangnya pada hari yang sama, kakakku ditemukan meninggal. Ia tertabrak bus sekolah. Saat meninggal, saksi mata mengatakan matanya membelalak lebar. Pada hari pemakamannya, seorang gadis cilik mendatangiku. Ia adalah sepupu jauhku. “Mi-chan menyuruhku memberikan ini pada kakakmu.” Aku menerimanya, “Siapa Mi-chan?” aku pikir Mi-chan adalah saudaranya yang lain. “Mi-chan berkata, karena ia tinggal di dalam lmari, ia tak bisa keluar. Namun jangan khawatir, ia bisa keluar kalau malam tiba dan akan datang padamu.” Bulu kudukku bergidik ketika aku melihat apa yang ia berikan kepadaku. Sebuah manju, kue kecil berbentuk bulat yang manis. SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND HOUSE FOR FREE (jepang) (RUMAH GRATIS)
Apa ada yang ingin memiliki rumah di daerah utara Kobe?
Tapi ada 3 syarat: 1. Anda harus yakin mau menerimanya. 2. Jangan membiarkan rumah itu kosong selama 3 hari berturut-turut. 3. Tinggallah di sana seumur hidup anda. Jika anda bisa memenuhi 3 syarat di atas, saya akan membiarkan anda memilikinya beserta tanahnya. semuanya gratis? Apakah ada garasinya? Syaratnya aneh sekali. Properti macam apa itu? Rumah ini direnovasi 20 tahun lalu. Ada sumur dan hutan di belakangnya. Sumur itu milik kakek saya dan beliau berpesan agar tidak mendekatinya (ada jeruji di sana, cuma buat jaga2). Jika ada yang bisa tinggal di sana seumur hidupnya dan tidak berencana pergi jauh untuk waktu lama, saya bisa langsung menyerahkannya. Jika anda merasa andalah orangnya, jangan sungkan untuk memberitahu saya. Anda akan sangat membantu. Saya tak bisa memberitahu banyak tentang lokasinya, namun rumah itu ada di daerah Tanigami. Semuanya gratis, namun saya tak ingin ada ikatan apapun dengan warga lokal jadi setelah serah terima, saya takkan memberitahukan identitas dan alamat saya pada anda. Saya harap anda bisa menerimanya karena toh anda menerimanya dengan gratis. Tak ada garasi namun ada halaman kosong yang luas dimana anda bisa memarkir kendaraan. Tolong beritahu, kerugian macam apa yang menyertainya? Saya bisa membayangkan ada mayat yang dibuang di dalam sumur itu. Bagaimana dengan hak miliknya? Oh, aku mengerti sekarang. Dia membunuh kakek neneknya dan membuangnya di sumur, lalu menyerahkan tanah dan rumah itu ke orang lain untuk membingungkan polisi. Tidak ada hal semacam itu terjadi. Tidak ada kerugiannya pula. Hanya saat malam ada sesuatu datang dari arah pegunungan. Sangat menakutkan. Saya hanya tak mau melihatnya lagi. SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND THE BECKONING HANDS (jepang) (TANGAN YANG MEMANGGIL)
Sebuah urban legend merebak di sebuah sekolah. Tepat jam 6 sore, akan terlihat seutas tangan memanggilmu dari arah jendela ruang olahraga. Seorang siswa dengan polos mendatanginya dan masuk ke dalam ruang olahraga.
Sejak saat itu, tiap jam 6 sore, terlihat dua tangan memanggil dari arah jendela ruang olahraga. SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND GRAFFITI (jepang) (TULISAN DI DINDING)
Di kota tempatku tinggal, terdapat gedung tua berlantai dua yang kini telah kosong. Gedung itu kini terabaikan dan tak terurus. Kondisinya sangat kotor, plafonnya telah lama berjatuhan, dan jendela2nya banyak yang pecah. Beberapa dindingnya pun hampir roboh, sehingga tak ada warga lokal yang berani mendekatinya.
Suatu malam, aku dan seorang temanku menguji nyali kami dengan pergi ke sana malam-malam. Dengan menyalakan senter, kami masuk melalui pintu depan. Kami menjelajahi kamar2 yang ada di lantai satu, namun tak ada apa2 di sana. Kami lalu menemukan sebuah grafiti dekat tangga “NAIKLAH KE ATAS.” Siapa yang menulis grafiti ini, pikirku. Ah, mungkin ulah anak2 usil yang suka masuk ke sini. Kami berduapun naik ke tangga. Di sana, kami kembali menemukan tulisan di dinding, “AKU ADA DI KAMAR DEPANMU.” Iseng-iseng kamipun masuk ke kamar itu. Di sana ada beberapa pintu lagi. di dinding kamar itu kembali kami menemukan grafiti bertuliskan, ''AKU ADA DI SEBELAH KIRI'' Kamipun membuka pintu di sebelah kiri dan menemukan kamar itu bercabang dua, satu ke kanan dan satu ke kiri. Namun di dinding tengah2nya terdapat grafiti bertuliskan, ''KEPALAKU ADA DI SEBELAH KANAN TUBUHKU ADA DI SEBELAH KIRI'' Membaca tulisan itu, temanku langsung berlari ketakutan, meninggalkanku sendirian. Namun aku mengumpulkan segenap keberanianku dan berbelok ke kamar sebelah kiri. Terdapat tulisan lagi, “TUBUHKU DIKUBUR DI BAWAH” Aku menunduk dan di lantai terdapat tulisan, ''KEPALAKU DATANG DARI KAMAR YANG ADA DI KIRI JANGAN MELIHAT KE BELAKANGMU!'' SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND THE TAXI (jepang) (TAKSI)
Seorang pemuda baru saja keluar dari stasiun kereta api. Hari sudah menjelang malam dan hujan mulai turun. Iapun mengeluarkan payungnya dan mulai berjalan di bawah hujan.
Begitu keluar dari stasiun, ia mulai merasakan perasaan yang tak enak aneh. Seperti ada atmosfer aneh yang menyelimutinya. Di luar stasiun terdapat banyak orang. Ia pikir biasa sebab mereka mungkin ingin pulang ke rumah mereka masing2 menggunakan kereta api. Namun yang tidak biasa adalah, walaupun saat itu tengah hujan deras, tak ada satupun yang menggunakan payung. Mereka seolah membiarkan diri mereka diguyur hujan. Ia melewati mereka dan sebuah taksi berhenti di depannya. “Ayo naik!” kata sang sopir taksi sambil membuka jendelanya. “Maaf, saya tak butuh taksi.” “Naik saja!” perintah sang sopir taksi, agak memaksa. Sang pemuda berpikir sebentar. Rumahnya tak jauh, namun ia ingin segera keluar dari atmosfer yang aneh itu, sehingga ia memutuskan masuk ke dalam taksi itu. “Aku tahu,” kata sang sopir taksi ketika ia mulai melajukan mobilnya, “Ketika aku melihatmu berjalan dengan hati2 seolah tidak ingin menabrak orang di jalanan yang kosong, aku tahu kau butuh bantuan...” SEKIAN!Info Kita: URBAN LEGEND POLAROID CAMERA (KAMERA POLAROID)
Serang pria mencoba mengambil foto2 dirinya secara berurutan dengan menggunakan kamera polaroid barunya.
Namun ia ketakutan melihat hasil fotonya. Di foto pertama, ia melihat ada seorang laki-laki berada di belakangnya. padahal ia yakin ia sendirian saat mengambil foto itu. Di foto berikutnya, ia melihat pria itu mengeluarkan pisau. Feoto demi foto ia lihat, dan pisau yang ia pegang semakin lama semakin teracung ke atas. Hingga foto terakhir, terlihat seakan pria itu hendak menikamnya dari belakang. Sejak saat itu ia tak pernah berani lagi mengambil foto dirinya. Ia takut apa yang akan terjadi padanya jika ia mengambil foto yang terakhir. SEKIAN!