Info Kita RIDDLE-SIGNAL



 


Aku shock hari ini sebab aku melihat sebuah kecelakaan lalu lintas tepat di depan mataku. Seperti ini ceritanya. 
Aku hendak menyeberang dan lalu lintas saat itu sungguh padat. 
Aku menunggu lampu merah di depan zebra cross bersama orang-orang lainnya ketika alarm teleponku tiba-tiba berbunyi. 

“Tet ... tet ... tet ... “ suaranya keras sekali. 
Aku segera mematikannya ketika tiba-tiba terdengar suara hantaman keras dari depanku. 

Orang-orang menjerit dan akupun melihat sebuah bus mengerem dengan suara mendecit yang memekakkan telinga. 
Di tengah jalan terbaring tubuh pria tua berlumuran darah dengan tongkat dan kaca mata hitam yang remuk terlindas ban bus.

“Ia melompat begitu saja di tengah jalan!” seru sang sopir truk.

Astaga, apa pria tua ini bunuh diri? Malang sekali nasibnya.


Info Kita RIDDLE-OLD CAMERA


 


Ayahku mewariskan sebuah kamera tua kepadaku. 
“Kamera tua ini ajaib,” 
ceritanya, “Kamera ini dapat menangkap wajah terakhir seseorang sebelum ia meninggal.”

Ayah menunjukkan sebuah foto yang diambilnya beberapa tahun lalu dengan kamera itu. 
Ia tampak sangat tua di foto itu. Beberapa minggu kemudian, ayahku benar-benar meninggal. Wajahnya tampak tua, sama seperti yang ada di foto itu.

Saat aku bercerita pada pacarku, ia hanya bertanya dengan heran. 
“Apa benar kata ayahmu itu?”

“Well, kalau begitu mari kita coba buktikan.”

Akupun memfoto “selfie” diriku bersama pacarku dengan kamera itu. 
Wajahku nampak tak apa-apa, namun wajah pacarku tampak berdarah.

“Ah, ini pasti kesalahan cahaya atau alat cetaknya.” 
kata pacarku sambil bergurau.

Beberapa hari kemudian, pacarku meninggal karena kecelakaan. Wajahnya berlumuran darah, sama seperti foto hasil jepretan kamera itu.

Aku sangat sedih, namun hidup harus berlanjut terus. 
Aku akan berusaha tegar untuk mendiang kekasihku itu.


Info Kita RIDDLE-LIFT APARTEMEN





Level: easy

 

Aku pulang dari kantor setiap sore menggunakan mobil. 

Karena macet, aku selalu saja sampai di apartemenku malam hari. Lalu lintas di kota selalu penuh. Tapi apa ini? Macetnya sangat parah, mobilnya sama sekali tak bergerak. 
Aku melongok keluar jendela. Rupanya ada bus terguling dan menutupi jalan.

Aku harus menunggu hingga bus itu berhasil diderek dan lalu lintaspun kembali berjalan. 
Alhasil aku sampai lebih malam daripada biasanya. 
Setelah memarkir mobilku di basement, aku menunggu di depan pintu lift.

"Ting" terdengar bunyi pintu lift membuka disertai bel.

Aku melongo ketika melihat tetanggaku, kakak beradik bersama orang tua serta kakek mereka berdiri di dalam lift.

"Apa paman mau ikut?” salah satu anak itu menyapa mereka.

"Ehm," aku berpikir sebentar. 
"Tidak, sudah penuh di dalam. 
Aku naik lift berikutnya saja"

"Baiklah, hati-hati ya." 
sang anak tersenyum lalu menutup lift.

Aku mengigil kedinginan dan kemudian memutuskan menggunakan tangga.


Info kita RIDDLE-KAMAR APARTEMEN







Level: medium

 

Aku tinggal sendiri di kamar apartemenku. 
Namun itu tidak berarti aku bisa tinggal dengan tenang dan damai. Tetanggaku memiliki anak yang amat nakal. 

Terakhir kali ia dan teman-temannya bermain bola hingga memecahkan kaca jendelaku, lalu kabur. 
Huh, aku terpaksa menggantinya dengan kaca yang baru.

Musim dingin ini aku hendak berlibur ke tempat yang lebih hangat. 
Namun liburanku itu terpaksa kupersingkat hingga akhirnya aku pulang sebelum musim semi tiba. Brrr ... 
dingin sekali udaranya. 
Masih ada tumpukan salju di luar. Begitu masuk, aku langsung menyalakan pemanas, kemudian segera mandi dengan air hangat. Namun saat tengah menikmati kopi hangat di dapur, aku melihat tulisan di jendela.

DOG

Tulisan itu tampak dibuat dengan jari di atas jendela yang mengembun.

Apa? Dasar anak-anak sial! Besok aku akan mengadu ke orang tua mereka. 

Namun sekarang sebaiknya aku tidur dan menghangatkan diri dulu di balik selimutku fufufufu.



Info kita RIDDLE-SNOW WHITE


 



Level: easy

 

Aku memejamkan mata, tertidur di kursi belakang mobil. 
Pacarku sangat perhatian, ia lalu menyelimuti aku dengan selimut yang ia bawa dari rumah. 

Seperti biasa, ia membawaku ke tempat yang amat romantis. Mungkin kali ini kami pergi ke danau atau pantai? Ternyata ia membawaku ke pegunungan. Pemandangan di sini masih alami dan sangatlah indah. 

Bahkan ia menggendongku ke sana, benar-benar lelaki yang romantis!

Ia kemudian menurunkanku. 
Bisa kutebak setelah ini kami berdua akan berciuman dan aku akan pura-pura terbangun dari tidurku. 

Haha seperti dongeng Putri Salju. Tak lama kemudian, binatang-binatang hutan mengelilingku.


Info kita RIDDLE-PENYAYANG BINATANG





Level: easy

 

Apa cewek benar-benar suka sama cowok pecinta binatang? Buktinya temanku selalu saja dikelilingi wanita. 

Ia selalu mengupload fotonya bersama hewan-hewan seperti anjing, kucing, hamster, kelinci, dan lain-lain. 

Wanita jadi menggilainya karena katanya ia tampak imut bersama hewan-hewan itu.

"Bagaimana sih kamu merawat mereka? 
Bukannya hewan-hewan itu mahal?" 
tanyaku saat berkunjung ke rumahnya.

Ia tertawa, "Namanya juga hobi. 
Aku suka sekali dengan binatang jadi biaya tidaklah masalah." katanya sambil mengelus anjing peliharaannya.

Setiap kali aku berkunjung ke rumahnya, hewan peliharaannya selalu berganti-ganti. 

Aku jadi iri padanya karena aku tak pernah suka binatang.


RIDDLE# GURU YANG SANGAT DISIPLIN





Level: easy

 

Pak A adalah guru yang amat disipilin. 
Murid yang ketahuan melanggar peraturan sekolah pasti akan mendapatkan hukuman yang amat berat. 

Dia juga tak pandang bulu menghukum murid-muridnya yang ketahuan nakal. 
Bahkan kali ini dia marah besar pada murid-murid cewek.

"Saya menemukan ini di kamar mandi!" dia mengacungkan sepuntung rokok, 

"Bukankah aturan sekolah sudah sangat jelas untuk tidak merokok!"

Karena tidak ada yang mengaku, akhirnya kami semua dihukum. Padahal kami bersumpah, tak ada murid cewek di sini yang merokok. Benar-benar aneh, 

aku jadi curiga salah satu murid cowok di sini pelakunya!


RIDDLE# WRITER'S BLOCK





Level: medium

 

Aku adalah penulis yang pernah menbuat novel best seller. 
Para fansku dan pihak penerbitan mendorongku untuk menulis novel kedua. 

Namun apapun yang kulakukan, aku tak mampu mendapatkan ide. Akhirnya aku tahu sebabnya, kamarku amat berisik! Ada suara teman dan keluargaku bercakap-cakap, jadi aku mengusir mereka dan menyuruh mereka tak datang lagi. 

Ada suara kendaraan lalu lalang di luar, jadi akhirnya aku memaku jendela supaya tak bisa dibuka. 
Ada suara air menetes di wastafel, jadi aku memutuskan melepaskannya dari dinding. 

Suara kipas angin dan radio juga terdengar terlalu keras, jadi aku menyingkirkannya. 

Bahkan, kini semua perabotan di kamarku sudah kukeluarkan, hingga tertinggal meja kursi dan alat tulis. Namun tetap saja aku tak bia berkonsentrasi, masih ada suara yang terdengar! 

Aku benar-benar harus mengakhirinya! Aku hanya bisa dalam kondisi benar-benar tenang!


RIDDLE# TETANGGA KOK GITU



Level: easy

 

Ah ... kesal! Kesal! Kesal!

Aku benci apartemen tempat tinggal ini. 
Tetangga-tetangga di sini berisik sekali! Pria yang tinggal di depanku selalu saja mengajak teman-temannya dan ngobrol sampai larut malam. 

Itu baru pria yang tinggal di kamar 1002, belum tetangga yang lain.

 Orang yang tinggal di kamar 2006 selalu saja membuka dan menutup pintunya dengan keras. 

Dan yang lebih parah lagi, orang yang tinggal di kamar 504 ... 
orang idiot macam apa yang menyalakan mesin cuci malam-malam! 

Huh ... aku benar-benar tak betah tinggal di sini!


RIDDLE# HARI BIASA DI STASIUN





Level: easy

 

Kereta akan datang. 

Petugas stasiun sudah membunyikan peluit dan akupun segera berdiri dari kursi tunggu. 

Ini adalah pagi biasa dimana aku dan kerumuman orang lainnya menunggu kereta di stasiun. 

Tapi perhatianku tertuju pada wanita itu. 
Ia masih mendongak ke arahku. Benar-benar wanita aneh. 
Oh, itu keretanya sudah tiba. 

Siap-siap berangkat kerja.


RIDDLE# TEMAN CHAT





Level: easy

 

Aku memiliki seorang teman chat wanita dan kami sudah merasa cocok satu sama lain. 

Suatu hari ia bertanya, "Apa aku bisa mendengar suaramu?"

Tentu saja. 
Akupun memberikan nomerku. Teleponku kemudian berbunyi dan aku mengangkatnya. 

namun tak ada suara di sana.


"Halo?"


Tiba-tiba terdengar suara isakan pelan di telepon. 

Akupun bertanya "Apa kau baik-baik saja?"

Aku terkejut ketika tiba-tiba suara tangisan itu berubah menjadi tawa yang keras.

Perasaanku tidak enak jadi aku memutuskannya. 
Beberapa saat kemudian teleponku berdering lagi. 
Ternyata dari wanita itu. 
Ia minta maaf karena tadi sepertinya teleponnya error.

"Oh begitu." 
kataku, kemudian kamipun asyik mengobrol.

Beberapa hari kemudian telepon rumahku berdering.

"Halo?" tanyaku.

Namun yang terdengar hanyalah suara teriakan.

Huh, aku benar-benar khawatir dengan wanita itu.


RIDDLE# CAT SITTING


 



Level: easy

 

Suatu hari tanteku meneleponku. 
"Hei, bisakah kau menjaga kucingku? Aku akan pergi keluar kota selama tiga hari."

"Kucing? Baiklah" kebetulan aku juga penyuka kucing jadi aku sama sekali tak keberatan.

Tanteku itu memang penggila kucing. Ia tinggal sendiri dan sayang sekali dengan kucingnya. 
Ia tak pernah menikah dan punya anak, jadi kurasa kucing itu sudah dianggapnya sebagai anaknya sendiri.

Jadi besoknya aku datang ke rumah tanteku.

"Kucingnya ada di dalam keranjang itu." kata tanteku. Akupun mengangguk.

Tentu saja hal pertama yang kulakukan setelah tiba di rumah tanteku adalah bermain game sepuasnya. 
Kemudian aku melongok ke arah jam, ternyata sudah saatnya kucing itu diberi makan. 
Akupun meletakkan joy stick-ku dan menuang makanan kucing ke dalam mangkuk plastik.

Namun betapa terkejutnya aku ketika melihat di dalam keranjang kucing itu sudah mati. 
Astaga, tante pasti akan membunuhku! Ia kan menyayangi kucing ini seperti anaknya sendiri?

Akupun bergegas ke toko penjual hewan peliharaan dan untunglah di sana aku menemukan kucing yang persis sama, baik umur maupun pola warnanya. Akupun membelinya dan membawanya pulang. 
Setelah membuang mayat kucing itu, aku merawat kucing itu selama tiga hari hingga tanteku datang.

Begitu ia datang ke rumah, ia terkejut melihat kucing itu.

"Itu bukan kucingku! Dimana kucingku?"

Aduh, darimana tanteku tahu ya? Padahal kucingnya sama persis lho.


RIDDLE# MY NEIGHBORS







By: Aulia Hazuki

Level: easy

 

Namaku Micah. 
Aku tinggal di sebuah gedung yang sudah cukup tua, tapi dalamnya bersih. 
Banyak tetanggaku di sini. 
namun aku tidak menyukai mereka semua. 
Contohnya ada Mr. Starling. 
Dia memang sangat cerdas, namun emosinya kerap meledak-ledak dan sering merugikan keluarganya. 
Ada lagi Mrs. Andrews yang mengerikan. Aku pernah memergokinya sedang menyakiti dirinya sendiri. 
Lain halnya dengan Anthony, dia seumurku namun tak mau bergaul danganku. 
Dia punya kembaran bernama Andreas. Kemana-mana mereka selalu berdua, padahal Andreas sifatnya sangat berkebalikan dengan Anthony.

Tapi semua itu tak seberapa. 
Ada satu lagi tetanggaku, namanya Mr. Burrows. 
Aku punya perasaan dia tidak suka denganku. 
Ada sesuatu yang membahayakan dalam dirinya. 
Dia bahkan pernah melihatku dengan pandangan dendam. 
Aku berusaha sedapat mungkin menghindarinya.

Suatu hari aku tak sengaja berpapasan dengannya. 
Dia menatapku dengan benci. Lalu keluarlah kata-kata mengerikan itu, “Aku ingin sekali membunuhmu, Nak! Kau begitu menggangu pandanganku. Sebaiknya kau musnah saja!”

Aku sangat ketakutan. 
Buru-buru aku menemui pengurus gedung. 
Mereka menepis semua kata-kataku dan menyuruhku diam. 
Oh Tuhan ...



RIDDLE# GOA PESUGIHAN








By: M. A. Alghiffari

Level: hard

 

Aku dan teman-temanku sangat suka travelling di daerah-daerah yang dapat dibilang ekstrim. 
Kami sudah mendaki banyak gunung dan menelusuri banyak goa.

Hari ini kami akan memasuki sebuah goa di daerah Gunung Kidul. 
Kami sudah menyiapkan bekal, safety tool, senter, dan sebagainya. 
Awalnya kami terkagum-kagum dengan ukiran yang dibuat oleh alam. 
Semakin dalam kami memasuki goa, kami menemukan sesuatu yang berbau mistis. Terdapat banyak lilin menyala yang berjejer di goa. 
Di zaman sekarang masih saja ada kegiatan pesugihan seperti ini, pikirku.

Kami melanjutkan penelusuran tanpa berpikir panjang akan lilin-lilin tersebut. Perjalanan semakin jauh, kami menemukan lebih banyak lilin, beberapa ada yang menyala. 
Kami sempat berpikir mungkin saja di sini tempat para makhluk mistis bersemayam, tetapi keingintahuan kami akan goa ini tidak dapat dibendung dan kami melanjutkan perjalanan lebih dalam lagi.

Kali ini hanya sedikit lilin yang kami temukan dan tak ada penerangan selain dari senter yang kami bawa. 
Hanya aku yang berhasil keluar dari goa itu dengan selamat.




RIDDLE# HADIAH ULANG TAHUN


 




By: agan Dave


Level: hard

 

Hari ini aku berulang tahun. 
Ada kado kecil di depanku. 
Aku sangat gembira. 
Begitu membukanya aku terkejut. Pasti akan ada kejutan. 
Di dalamnya ada surat misterius. Akupun membuka pintu. 
Dengan telapak tangan yang dingin. Aku melihat sesuatu. 
Oh ini ulang tahun paling buruk yang pernah kualami!






RIDDLE# BEGADANG TENGAH MALAM







Level: easy

 

Aduuuh malam-malam jam dua ketika sedang asyik internetan di dalam kamarku yang ada di asrama, tiba-tiba aku kebelet pipis. 
Kamar mandinya ada di lantai satu dan cukup gelap di sana. 
Hu'uh, dengan kesal aku berjingkat-jingkat turun agar tidak membangunkan seisi asrama.

Gedung asrama ini cukup angker. Aku betah di sini cuma gara-gara wifi gratisannya. 

Kamar mandi di lantai ada di sebuah ruangan besar, dimana di dalamnya dibuat bersekat-sekat, cukup untuk mandi bergiliran bagi seluruh penghuni asrama. Seperti kamar mandi umum.

Karena gelap, aku menyalakan lampu dan membuka pintu. 
Aku kemudian membuka salah satu bilik dan masuk ke dalam. 
Tiba-tiba aku mendengar suara wastafel menyala dan seseorang mencuci tangan. Setelah itu, air keran dimatikan dan ia keluar. 
Siapa ya tadi? Malam-malam begini masih ada yang bangun. 
Oh ya, aku kan begadang juga haha.

RIDDLE# GADIS CANTIK



Level: hard

 

Aku bertemu dengan gadis yang amat cantik, namanya Rana. 
Setelah berkenalan dan pergi keluar beberapa kali, akhirnya aku memberanikan diri berkunjung ke rumahnya.

"Wah, rumahmu indah sekali." 
kataku. Segalanya berwarna pink dan kordennya dipenuhi renda. 
Benar-benar tipikal rumah cewek.

Ia tersenyum, "Omong-omong, ada hal yang belum kukatakan kepadamu. Sebenarnya aku lebih tua darimu."

"Oh ya?" aku heran. 
Dari wajahnya sepertinya ia seumuran denganku. 

"Berapa umurmu?"

"Aku 35 tahun."

Aku terkejut. 
"Wah, kamu awet muda sekali ya? Wajahmu terlihat sepuluh tahun lebih muda."

Ia tersipu malu, "Terima kasih. 
Kamu tidak keberatan kan pacaran dengan wanita yang lebih tua."

"Jika ia secantik kamu tentu saja tidak masalah." 
aku tertawa. 
Umur sejak dulu memang tak pernah menjadi masalah bagiku. 
"Oh ya bolehkah aku pinjam kamar mandimu sebentar?"

"Tentu saja. Silahkan."

Setelah diberitahu dimana kamar mandinya, akupun memutar kenop pintu, masuk, dan menguncinya. 
Wah kamar mandinya juga serba pink! Akupun membuka resleting dan kencing di toilet. 
Ah leganya, aku terlalu banyak minum tadi. 
Ada jendela rupanya di depanku. Setelah menekan tombol pembilas yang ada di sebelah kanan, aku kemudian m
enyalakan keran dan mencuci tangan di wastafel sambil menatap wajahku di cermin. 
Jendela kamar mandi dan toilet di belakangku beserta tombol pembilas di sebelah kirinya terpantul di kaca depanku. Tiba-tiba aku merasa merinding dan segera mematikan keran air. 
Aku lalu membuka kunci pintu dan keluar.

"Kau tinggal sendirian kan?"

"Tentu saja aku tinggal sendirian. Ada apa?"

"Ehm ... maaf aku baru ingat hari ini aku ada janji dengan teman. Maaf ya, aku pulang duluan."

"Oke, hati-hati di jalan."

RIDDLE# SHOJI


 



Level: easy

 

Aku benci tinggal di rumah nenekku. Banyak yang bilang rumah tradisional Jepang yang ditinggali nenekku sangat indah. 

Tapi aku tak suka karena kelihatannya angker. 
Lantai kayunya juga selalu berdecit jika diinjak. 
Belum lagi lorong-lorongnya panjang dan gelap. 
Belum lagi aku harus tidur di atas kasur yang digelar di atas tatami. 

Badanku pasti sakit semua sebab sejak kecil aku terbiasa tidur di tempat tidur berkasur.

Malam itu aku tak bisa tidur karena hujan deras disertai petir di luar. 
Tiba-tiba terdengar suara guntur yang amat keras diikuti kilat yang terang. Bayanganku yang sedang menutup telinga terlihat di shoji (pintu kertas) kamarku saat kilat menyambar di luar. Aku segera meringkuk sambil menutupi kepalaku dengan selimut. 
Haduuuh aku benar-benar benci rumah ini!



RIDDLE# RUMAH BARU


 



Level: easy

 

Sejak kami memiliki anak, apartemen yang kami tempati jadi terasa sesak. Beruntung, kami berhasil membeli sebuah rumah di pedesaan. 
Harganya sangat murah, namun rumah itu adalah sebuah rumah tua.

Jarang ada rumah di pedesaan itu, namun kami memiliki tetangga seorang janda paruh baya. Kami memanggilnya “Bibi”.

Beberapa minggu di sana, istriku mulai merasa tak nyaman. 
Ia selalu merasa ada sesuatu yang jahat mengawasi mereka. 

Aku tak begitu mempedulikan perkataan istriku karena mungkin karena ia belum terbiasa dengan rumah ini saja.

Suatu hari Minggu, aku menemani anakku bermain di halaman belakang rumah. Kami tak sempat membenahi taman di halaman kami sehingga hanya ada hamparan tanah berpasir di sana.

Saat anakku menggali tanah berpasir itu, ia menemukan sebuah boneka beruang.

Anakku tampak senang, namun rasa curiga hinggap di hatiku sehingga akupun mengambil boneka itu sebelum anakku sempat mengambilnya.

Boneka ini tampak lucu dan anehnya, terlihat baru. Sepertinya mustahil jika pemilik lama rumah ini menguburkannya di sini. 

Boneka itu anehnya juga dijahit dengan benang merah, sama sekali tak cocok dengan warna beruang itu

Tiba-tiba saat aku memegang boneka itu, sepucuk jarum berkarat yang terhubung dengan benang merah itu menusuk keluar dari dalam boneka itu.

Aku terkejut dan segera memanggil polisi. ini sudah serius! Jika anakku tak sengaja memegangnya dan tertusuk jarum itu, ia bisa terkena infeksi parah, bahkan bisa meninggal karena tetanus!

Mungkin karena ramai ada polisi, Bibi tetangga kami keluar dan bertanya.

“Ada apa?” tanyanya.

“Ada boneka yang dikubur di taman kami. Boneka yang tampak jahat!”

“Oh astaga. 
Bagaimana dengan anakmu, apa dia terluka?”

“Untunglah dia baik-baik saja. 
Terima kasih atas perhatian Anda.”

Keesokan harinya, keluargaku memutuskan pindah. 

Aku tak mau anakku celaka jika terlalu lama tinggal di rumah itu.



RIDDLE# PEMBANTAIAN KELUARGA



Level: medium

 

Seorang polisi shock melihat kejahatan paling mengerikan sepanjang kariernya sebagai penegak hukum. 
Sebuah keluarga telah dibantai dengan sadis. 
Ayah, ibu, kakak perempuan, serta seorang bayi tewas ditusuk berkali-kali dan ditemukan di dalam kamar tidur mereka. 
Sepertinya perampok telah masuk ke rumah itu dan membunuh mereka dalam tidur.

Namun setelah polisi menyelidiki, tak ada barang yang hilang.
Maka polisi itu berkesimpulan bahwa pelakunya memiliki dendam kesumat terhadap keluarga ini.

Beruntung, polisi itu menemukan satu korban selamat, yakni anak tengah keluarga itu. 
Ia meringkuk ketakutan di dalam lemari. 
Pasti selama kejadian itu ia bersembunyi, pikir polisi itu.

Polisi itu tak bisa membuatnya bersaksi dan menceritakan apa yang terjadi malam itu karena ia tak mau mengatakan sepatah katapun.
Mungkin ia shock, pikir polisi itu dengan iba. Namun dari dokumen yang ditemukan di rumah itu, nama gadis cilik itu adalah Nana.

“Pak, kami menemukan sesuatu!”

Rupanya hasil pemeriksaan di kamar orang tua yang dibunuh itu menyingkapkan sebuah petunjuk. 
Sederet angka ditulis di bantal dekat tubuh sang ayah. 
Rupanya sebelum meninggal, ia sempat meninggalkan pesan menggunakan darahnya sendiri.

824396105

“Huh, kenapa sih korban sempat-sempatnya meninggalkan teka-teki sebelum meninggal.” keluh seorang polisi, “Tak masuk akal.”

“Jika sang ayah meninggalkan petunjuk yang jelas, maka si pelaku pasti menyadarinya dan menghapusnya. Maka dari itu ia meninggalkan teka-teki supaya si pelaku tak mengetahuinya.”

Namun tak ada dari satupun polisi di sana memahami pesan tersebut. Angka itu sama sekali tak cocok dengan apapun yang berkaitan dengan keluarga itu, mulai dari nomor kartu identitas, nomor rekening, nomor tagihan, hingga nomor telepon.

“Sudah malam. Bagaimana dengan anak itu? Dimana ia akan tinggal? Rumahnya kini jadi TKP.”

“Biarkan saja ia bermalam denganku.” ucap sang polisi. “Ia akan aman bersamaku sampai kita berhasil menangkap pembunuhnya!”