RIDDLE# RUMAH BARU


 



Level: easy

 

Sejak kami memiliki anak, apartemen yang kami tempati jadi terasa sesak. Beruntung, kami berhasil membeli sebuah rumah di pedesaan. 
Harganya sangat murah, namun rumah itu adalah sebuah rumah tua.

Jarang ada rumah di pedesaan itu, namun kami memiliki tetangga seorang janda paruh baya. Kami memanggilnya “Bibi”.

Beberapa minggu di sana, istriku mulai merasa tak nyaman. 
Ia selalu merasa ada sesuatu yang jahat mengawasi mereka. 

Aku tak begitu mempedulikan perkataan istriku karena mungkin karena ia belum terbiasa dengan rumah ini saja.

Suatu hari Minggu, aku menemani anakku bermain di halaman belakang rumah. Kami tak sempat membenahi taman di halaman kami sehingga hanya ada hamparan tanah berpasir di sana.

Saat anakku menggali tanah berpasir itu, ia menemukan sebuah boneka beruang.

Anakku tampak senang, namun rasa curiga hinggap di hatiku sehingga akupun mengambil boneka itu sebelum anakku sempat mengambilnya.

Boneka ini tampak lucu dan anehnya, terlihat baru. Sepertinya mustahil jika pemilik lama rumah ini menguburkannya di sini. 

Boneka itu anehnya juga dijahit dengan benang merah, sama sekali tak cocok dengan warna beruang itu

Tiba-tiba saat aku memegang boneka itu, sepucuk jarum berkarat yang terhubung dengan benang merah itu menusuk keluar dari dalam boneka itu.

Aku terkejut dan segera memanggil polisi. ini sudah serius! Jika anakku tak sengaja memegangnya dan tertusuk jarum itu, ia bisa terkena infeksi parah, bahkan bisa meninggal karena tetanus!

Mungkin karena ramai ada polisi, Bibi tetangga kami keluar dan bertanya.

“Ada apa?” tanyanya.

“Ada boneka yang dikubur di taman kami. Boneka yang tampak jahat!”

“Oh astaga. 
Bagaimana dengan anakmu, apa dia terluka?”

“Untunglah dia baik-baik saja. 
Terima kasih atas perhatian Anda.”

Keesokan harinya, keluargaku memutuskan pindah. 

Aku tak mau anakku celaka jika terlalu lama tinggal di rumah itu.



RIDDLE# PEMBANTAIAN KELUARGA



Level: medium

 

Seorang polisi shock melihat kejahatan paling mengerikan sepanjang kariernya sebagai penegak hukum. 
Sebuah keluarga telah dibantai dengan sadis. 
Ayah, ibu, kakak perempuan, serta seorang bayi tewas ditusuk berkali-kali dan ditemukan di dalam kamar tidur mereka. 
Sepertinya perampok telah masuk ke rumah itu dan membunuh mereka dalam tidur.

Namun setelah polisi menyelidiki, tak ada barang yang hilang.
Maka polisi itu berkesimpulan bahwa pelakunya memiliki dendam kesumat terhadap keluarga ini.

Beruntung, polisi itu menemukan satu korban selamat, yakni anak tengah keluarga itu. 
Ia meringkuk ketakutan di dalam lemari. 
Pasti selama kejadian itu ia bersembunyi, pikir polisi itu.

Polisi itu tak bisa membuatnya bersaksi dan menceritakan apa yang terjadi malam itu karena ia tak mau mengatakan sepatah katapun.
Mungkin ia shock, pikir polisi itu dengan iba. Namun dari dokumen yang ditemukan di rumah itu, nama gadis cilik itu adalah Nana.

“Pak, kami menemukan sesuatu!”

Rupanya hasil pemeriksaan di kamar orang tua yang dibunuh itu menyingkapkan sebuah petunjuk. 
Sederet angka ditulis di bantal dekat tubuh sang ayah. 
Rupanya sebelum meninggal, ia sempat meninggalkan pesan menggunakan darahnya sendiri.

824396105

“Huh, kenapa sih korban sempat-sempatnya meninggalkan teka-teki sebelum meninggal.” keluh seorang polisi, “Tak masuk akal.”

“Jika sang ayah meninggalkan petunjuk yang jelas, maka si pelaku pasti menyadarinya dan menghapusnya. Maka dari itu ia meninggalkan teka-teki supaya si pelaku tak mengetahuinya.”

Namun tak ada dari satupun polisi di sana memahami pesan tersebut. Angka itu sama sekali tak cocok dengan apapun yang berkaitan dengan keluarga itu, mulai dari nomor kartu identitas, nomor rekening, nomor tagihan, hingga nomor telepon.

“Sudah malam. Bagaimana dengan anak itu? Dimana ia akan tinggal? Rumahnya kini jadi TKP.”

“Biarkan saja ia bermalam denganku.” ucap sang polisi. “Ia akan aman bersamaku sampai kita berhasil menangkap pembunuhnya!”


RIDDLE# FANS FANATIK


 


Level: hard

 

Seorang pria menjadi fans fanatik seorang bintang idola bernama A.

Wajah A sangat cantik sehingga sang pria cinta mati padanya.
Ia menghabiskan gajinya yang tak seberapa demi membeli album-albumnya, mengoleksi DVD semua filmnya, serta semua pernak-pernik yang berkaitan dengan idolanya tersebut.

Hingga akhirnya menjelang hari ulang tahun A, ia berniat maju satu langkah agar bisa memuaskan hasratnya untuk melihat A secara langsung dan juga lebih dekat dengan idolanya tersebut. 
Kebetulan pada hari ulang tahunnya, A mengadakan acara jumpa fans.
Iapun datang sambil membawa sekotak kado yang ia hias semenarik mungkin dengan kertas kado hologram dan pita indah berwarna-warni. 
Ia tahu A sangat menyukai boneka teddy bear, maka ia memberi hadiah boneka beruang yang lucu.

Ia harus antre dengan fans-fans yang lain dan ketika tiba gilirannya, ia menjabat tangan A dengan gemetar.

“Se ... selamat ulang tahun ...” ujarnya terbata-bata.

“Terima kasih.” ujar A dengan senyum yang manis.

“Ini kado untukmu ...”

A-pun membalasnya dengan memberikan tanda tangannya. 
Pria itu tak mau pergi, bahkan satpam terpaksa mengusirnya. 
Namun hari itu dia puas, walau hanya melihat pujaanku sebentar saja.

Beberapa hari kemudian, sekitar seminggu setelah pertemuan itu, A ditemukan ditikam di luar rumahnya. Ternyata pelakunya ada penggemar fanatiknya itu.

Iapun ditangkap tanpa melawan. 
Ketika polisi yang menginterogasinya bertanya mengapa ia tega membunuh bintang pujaannya sendiri, ia hanya menjawab.

“Karena hanya ada gelap.”

“Ha?”

“Karena gelap!” pria itu kesal karena polisi itu tak memahami perkataannya. 
Huh, takkan ada seorangpun yang mengerti, pikir pria itu.


RIDDLE# STALKING


 


Level: hard

 

Aku memiliki pengagum yang sangat memujaku. 
Sayangnya dia jelek dan kuno. Internet dia tidak paham, hapenya belum android, bahasa Inggris dia tak bisa, gaya pakaiannya juga norak, pokoknya katrok banget deh. 
Makanya aku malas menanggapinya. Hingga akhirnya dia mengatakan ingin jadi pacarku. 
Langsung saja aku tolak. 
Yah, mungkin kata-kataku saat itu terlalu kasar dan menyakiti hatinya hingga ia pergi dengan raut muka sedih. 
Namun untunglah sejak saat itu dia tak pernah menggangguku lagi.

Namun pagi ini aku menerima kiriman darinya yang diantar oleh gojek. 
Sebuah kotak berisi kue lezat kesukaanku! Ia tak menyertakan surat apa-apa, tapi kurasa ini permintaan maafnya karena terus menggangguku walaupun sudah jelas aku tak tertarik padanya.

Hei, apa ini? Setelah kuenya habis, baru aku sadar ada secarik kertas terselip di bawahnya. 
Akupun membacanya.
Isinya hanya sederetan angka penunjuk waktu yang aneh.

2:32 7:77 2:22 2:88 6:63 4:44 5:58 8:33 6:88

Tuh kan, anak itu begonya setengah mati! Menit kan maksimal cuman sampai 59. Aduduh ... dasar tolol! Untung saja aku sudah menolaknya mentah-mentah. 
Bisa turun derajatku kalo punya pacar sebego dia!


RIDDLE# PERAMAL II







Level: easy

 

Sebelum meninggalkan pasar malam, aku memutuskan mampir ke tenda peramal. Aku sih tak begitu percaya dengan peramal, namun aku sedang ingin mencari hiburan.

Namun setelah menanyakan nama dan tanggal lahirku, ia langsung melihatku dengan wajah kecut.

“Maaf Nak, walaupun kau mati, namun jantungmu akan terus berdetak.”

Aku langsung tertawa terbahak-bahak, mana mungkin hal semacam itu terjadi? Aku akan jadi zombie? 

Dasar peramal memang tak bisa dipercaya!

NB: ada dua jawaban untuk riddle ini


RIDDLE# SATU PERMINTAAN





Level: medium

 

Sudah tiga tahun semenjak anakku meninggal. 
Dia ditikam hingga tewas. 
Polisi menduga ia ditusuk dengan pisau, namun polisi tak menemukan pelakunya maupun senjata pembunuhannya.

Namun kemudian, pria yang bertetangga dengan anakku ditangkap sebagai tersangka pembunuhan tersebut. kurasa itu karena pisau dapur berlumuran darah yang ditemukan dengan tubuhnya. 
Darahnya pun cocok dengan darah putraku.

Apakah akhirnya ini semua berakhir?

Ternyata tidak, karena pria itu terus saja berkelit dan tidak mau mengakui kejahatannya. 
Ia sudah dihukum mati, namun ia mengajukan banding. 
Aku sekarang sedang menunggu keputusan pengadilan. Ada kemungkinan mereka mengabulkan remisinya. 
Mereka tak boleh membiarkann
ya lolos! Seharusnya ia dihukum mati!

Karena itu ketika aku bertemu dengan jin yang dapat mengabulkan satu permintaan, hanya satu yang terlintas di benakku.

Aku ingin agar aku bisa membunuh pria itu dengan tanganku sendiri.



RIDDLE# PULANG MALAM


 

Diterjemahkan dari riddle Jepang

Level: medium

 

Aku benar-benar tertolong tadi malam!

Aku pulang kemalaman dan ketika lewat di suatu daerah yang sepi, aku melihat seorang wanita tergeletak tak sadarkan diri di tepi jalan. 
Kepalanya berdarah. 
Aku dan seorang pria lain yang kebetulan berada di sana segera menolongnya. Kami memanggil ambulan dan setelah menunggu beberapa menit, ambulan itu akhirnya datang.

Paramedis segera mengangkut tubuh wanita itu ke dalam ambulan dan membawanya pergi. 
Untunglah kata paramedis tadi wanita itu masih hidup. 
Aku jadi bergidik ngeri. Bagaimana jika aku diserang juga seperti wanita itu? Untunglah pria yang tadi bersamaku menolong wanita itu membawa mobil. Iapun mengantarku dengan selamat ke rumah. 
Wah benar-benar malaikat penyelamat! Namun lain kali aku benar-benar harus berhati-hati!



RIDDLE# NENEK MISTERIUS





Level: easy

 

Aku sedang berjalan pulang dari kantor malam-malam bersama teman sekaligus tetanggaku. 
Jujur saja, aku tidak berani pulang sendirian karena aku orangnya penakut.

Ketika kami berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki dari belakangku.

Aku menoleh dan nyaris pingsan! Di belakangku tiba-tiba muncul nenek aneh yang amat menakutkan. 
Tubuhnya bungkuk dan rambutnya nyaris tak bersisa.

“A ... apa itu hantu?” aku langsung bergidik ngeri, “Mana ada nenek-nenek keluar rumah jam segini?”

Aku mencoba memberitahu temanku, namun karena aku sangat ketakutan, tubuhku jadi serasa terpaku.

Belum usai rasa takutku, sesuatu yang amat menakutkan terjadi. 
Seorang gadis berpakaian seragam SMA lewat di depanku dan langsung menembus tubuh nenek tua itu, seolah nenek itu adalah kabut yang transparan.

“AAAAAAAA!!!!” aku langsung berteriak dan lari ketakutan menyusul temanku.

“Ada apa sih?” temanku yang sudah terbiasa dengan sifat pengecutku berbalik dengan kesal. 
Sepertinya ia sama sekali tak menyadari kejadian tadi dan terus saja berjalan.

“Ada hantu ... nenek itu ...” ucapku terengah-engah.

Temanku itu melihat ke arah belakangku dan tertawa.

“Itu sih nenek pemilik apartemenku. Aku sering melihatnya berkeliaran malam-malam di sini. 
Memang aneh sih, tapi dia bukan hantu.”

“Be ... berarti dia nenek sihir?”

“Bukan juga! Ah, sudahlah jangan aneh-aneh! Ayo cepat pulang!”

Aku menarik napas lega. Ternyata di dunia ini memang tak ad
a yang namanya hantu.

Aku kembali menoleh dan ....

Nenek itu menghilang!

Akupun segera mempercepat langkahku untuk pulang bersama temanku.


RIDDLE# KOKI BARU


 

By: agan Dave




Level: medium

 

Temanku baru saja membeli sebuah restoran Jepang. 
Aku sih geleng-geleng kepala saja, soalnya temanku itu masakannya tak begitu enak. 
Tapi aku sih mencoba positive thinking aja. 
Siapa tahu ia tidak memasak sendiri, melainkan memperkerjakan koki.

Malam ini ia mengundangku dan beberapa teman untuk memperlihatkan contoh makanan yang akan ia sajikan di restoran barunya sekaligus makan malam bersama. 
Aku sengaja datang telat supaya tidak usah mencicipi masakannya (soalnya aku yakin tidak enak!). 
Pas aku datang, semua temanku sudah pulang, namun ia masih menyambutku dengan hangat di depan pintu.

“Selamat datang! Baru saja aku selesai mengurus perlengkapan untuk restoran baruku.” 
katanya riang, “Senang akhirnya kamu datang juga. Aku tinggal ke belakang dulu ya untuk mencuci piring.”


Dengan langkah gontai aku masuk dan duduk. Di sana sudah tehidang banyak makanan. “Masih belum habis juga,” pikirku. Akupun mencoba mengambil dan mengigit s
epotong daging.

“TUH KAN RASANYA ANEH!” tapi aku tetap saja menyantapnya. 
Takutnya temanku tersinggung kalau makanannya tidak habis.

“Apa ini ya?” tanyaku dalam hati. “Katanya ini contoh makanan Jepang yang mau ia sajikan di restoran nantinya. 
Tapi rasanya .... hoeeeek! Sudah kuduga adalah ide buruk untuk membuka restoran jika tak bisa masak!”


RIDDLE# PINDAH KE KOREA






Level: medium

Aku dan anak istriku baru saja pindah ke Korea karena urusan pekerjaan. 
Well, tentu saja itu bukan hal yang mudah sebab kami harus menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang ada di sini. Apalagi anak kami. 
Ia berkata selalu dijauhi teman-temannya karena dia orang asing. Guru-gurunya juga tak begitu menyukai. 
Alhasil, nilainya jeblok. Pada hari pembagian raport, isinya hanya nilai-nilai merah dan tulisan dari gurunya yang juga ditulis dengan tinta yang sama. “Anak anda [nama] perlu belajar lebih keras lagi! Mungkin karena anak anda baru pindah, maka anak anda belum bisa beradaptasi. 
Bersemangatlah dan nikmatilah negeri ini selama anda di sini!”

Hmmm ... guru wali kelasnya benar-benar baik memberinya kata-kata penyemangat seperti ini. 
Namun karena khawatir dengan raport anakku, akhirnya aku memutuskan kembali saja ke negeriku bersama keluargaku.


RIDDLE# MAKAN CEKER





Level: easy

 

Aku benar-benar suka makan ceker. 
Bagi beberapa orang itu menjijikkan, tapi aku suka memakannya. 
Hari ini aku menyantap mie ayam ceker kesukaanku. Aku masak sendiri tentunya, soalnya yang dijual di warung kadang-kadang rasanya tidak cocok dengan seleraku. 
Bagian kesukaanku adalah menghabiskan bagian jari-jarinya. Satu ... dua ... tiga ... empat ... dan lima. 
Ah, nikmat sekali! Besok aku akan mencoba untuk menggorengnya.



RIDDLE# JALAN BUNTU





Level: easy

 

“Ah sial kita kesasar lagi!”

“Kamu bagaimana sih? Mau menghindari macet malah kesasar gini?”

“Tapi lumayanlah di sini nggak macet. Lihat di depan kita cuman ada satu mobil.”

“Kita ikuti saja mobil itu siapa tahu kita nemu jalan keluar dari gang ini.”

Kamipun melajukan mobil kami mengikuti mobil itu. 
Jalanan gelap saat itu dan tiba-tiba temanku mengerem mobilnya.

“Ada apa?”

“Lihat tuh di depan dinding. Jalan buntu rupanya.”

“Yah ... putar balik saja.”

Mobil kamipun memutar balik. Di sampingku temanku terkekeh.

“Lihat tuh, mobil di depan kita itu juga pasti terjebak gang buntu tadi.”

“Huh, kalau begini sih mending macet.” kataku.


RIDDLE# ALIBI


 



Level: medium

 

Riko menghubungi temannya yang kini kuliah di Swedia lewat skype. 
Saat itu tengah malam karena akses internetnya lebih cepat jika malam-malam begini.

“Hei, Brian ... kau tak marah padaku kan?”

“Marah kenapa?” ia tampak tengah berjalan dengan hanya diterangi lampu jalanan. 
Tak heran, di sana pasti sekitar jam 7 malam. 
Mungkin ia baru saja pulang dari kampus dan menggunakan aplikasi skype lewat telepon genggamnya.

“Gara-gara aku bertunangan dengan Keyra, pacarmu.”

“Oh, emang sudah resiko. Aku kan berada jauh di luar negeri dan kamu di Indonesia bersamanya. 
Tak heran jika akhirnya dia jatuh hati denganmu. Sudahlah, lupakan saja.”

Riko lega mendengarnya, “Kau memang sahabatku, Brian. 
Bagaimana summer di sana? indah?”

“Ya, cuaca di sini mengingatkanku akan Indonesia. 
Sudah ya, aku off dulu.”

“Oke.”

Tiba-tiba Riko bergidik ngeri karena menyadari sesuatu dan esoknya, Riko ditemukan tewas di kamarnya.

RIDDLE# VENDING MACHINE




Level: hard



Ada sebuah vending machine aneh. Pertama, letaknya di dalam gang sepi yang hampir tak pernah dilalui orang. Kedua, harga semua minumannya sama, yakni 10 ribu. Mungkin karena harganya yang murah, malam itu ada empat orang yang minum dari vending machine itu. Dan yang aneh lagi, kita tak bisa memilih minuman apa yang akan keluar dari sana.

Pertama adalah seorang Amerika. Ia meminum sekaleng minuman soda dengan puas.

Kedua, seorang Tionghoa. 
Ia meminum sekaleng minuman teh oolong dengan puas juga.

Ketiga, seorang Jepang. 
Begitu ia menempelkan bibirnya di mulut kaleng, ia menyadari ia belum membaca minuman apa itu. 
Iapun membacanya dan terkejut ketika melihat minuman itu bertuliskan jus darah. Ia tak jadi meminumnya dan beberapa saat kemudian mati.

Seorang India datang dan mendapatkan minuman yang sama. Ia meminumnya dan berkata, “Dasar orang Jepang bodoh! Ini kan hanya jus tomat!”

RIDDLE# PABRIK




Level: hard



“Ini adalah pelanggaran!” seorang wartawan menyerobot masuk ke ruangan perdana menteri, “Anda akan ditangkap karena ini!”

“Ada apa ini?” tanya sang perdana menteri terkejut.

“Saya baru saja memeriksa pabrik makanan kaleng yang Anda buka bulan kemarin! Saya melihat banyak orang berada di sana dalam kondisi yang tidak layak! Anda menyuruh mereka kerja paksa! Ini adalah perbudakan! Saya akan melaporkan ini!”

Perdana Menteri menghela napas, “Apakah wajah mereka sama semua?”

“Setelah kupikir-pikir, memang iya. Mereka semua mirip.” Wartawan itu merasa aneh.

“Itu bukan seperti dugaan Anda. 
Mereka hasil kloning. 
Anda dengar kan hasil penelitian para ilmuwan kami berhasil menciptakan kloning manusia tahun itu.”

“Jadi itu sebabnya makanan kaleng yang diproduksi harganya amat murah.
Anda menggunakan klon untuk menjadi pekerja tanpa upah?”

“Apa Anda di sini mau berdebat tentang hak-hak hasil kloning? 
Kan sudah diputuskan mereka bukan manusia dan tidak mendapat hak-hak yang sama seperti manusia biasa.”

RIDDLE# AKU PULANG





Level: easy



“Aku pulang!” kata Michi sambil membuka kunci pintu dan masuk.

“Kau telat!” jawabku. 
Aku masih merasa kesal dia pulang terlambat. 
Tapi paling tidak aku masih bisa melihatnya lagi malam ini.

Seekor kucing mendatangi kakinya dan Michi pun menunduk dan mengelus kepalanya.

“Maaf aku telat. Ayo kumasakkan nasi dulu.”

“Huh, aku tidak lapar.” jawabku pelan.

Iapun beranjak ke dapur dan memakai celemek.

“Apa kau tidak mandi dulu?” tanyaku.

Dia hanya diam dan terus memasak. Ia memasak nasi kemudian duduk menonton televisi. 
Kemudian ia memberi makan kucingnya dan menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri.

“Baunya enak. Apa aku boleh ikut makan?” kataku sambil memijat kakiku yang pegal, “Dan kau juga bisa membantu memijitku, Sayang.”

RIDDLE# EKSPERIMEN




Level: medium



“Saburo,” panggil ibuku.

“Ya, Ibu.” jawabku dengan patuh. 
Ibu dan ayahku masih memakai jas lab. 
Rumah kami memang menjadi satu dengan laboratorium tempat orang tuaku mengadakan eksperimen.

“Ayo, lihatlah ke sini!” ayahnya mengajaknya. 
Di dalam sebuah gelas kaca, ia melihat seekor tikus dipotong menjadi dua, namun ajaibnya, dari potongan tubuhnya tumbuh bagian tikus baru, sehingga akhirnya muncul dua tikus.

“Wah hebat sekali. Apa ini hasil penelitian Ayah dan Ibu?”

“Benar sekali, Nak.” Jawab ibuku, “Ayahmu telah meneliti serum untuk daya regenerasi yang didapat dari bintang laut. Kemudian kami mencoba memasukkannya pada hewan lain untuk melihat seperti apa hasilnya.”

“Jika ini berhasil maka keluarga kita akan kaya raya.” sambung ayahku.

“Tapi bukannya ini sudah berhasil ya, Yah?” tanyaku.

Ayahku menggeleng, “Ini baru pada tikus. Percobaan kami baru bisa dianggap berhasil jika bisa diterapkan pada manusia.”

“Ingat, Saburo,” ibu mengelus kepalaku, “Sebagai anak tertua kau harus melanjutkan penelitian ayahmu.”

“Iya, kau harus melakukan yang terbaik agar penelitian keluarga kita berhasil.” kata ayahku.

“Baik, Ayah!” aku begitu bangga menjadi anak pertama.

RIDDLE# SAN-NAKJI




Level: medium



NB: san-nakji adalah makanan khas Korea berupa tentakel gurita yang dipotong dan disajikan mentah, masih hidup, dan masih bergerak.

Saat berwisata ke pulau tropis, dua orang wisatawan Korea tak sengaja menemukan sebuah restoran yang menarik. 
Ia tak mengerti apa menu mereka karena tak bisa bahasa lokal, tapi dia mengenalinya sebagai salah satu makanan khas Korea.

“Hei, bukannya itu San-Nakji” katanya pada temannya.

“Wah, aku tak tahu mereka juga memakannya seperti itu di sini?”

Mereka akhirnya memesan sepiring penuh san-nakji.

“Wah, tentakelnya bergerak-gerak terus hahaha … seru!” salah satu wisatawan itu mengambil satu dan memasukkannya ke mulutnya.

“Hiiiy, pasti geli!” wisatawan lainnya melihat temannya makan sambil geli. Akhirnya iapun mencoba satu.

“Rasanya bergerak-gerak di mulutku.” Ia berkata sambil mengunyah.

“Pasti lebih enak lagi jika ditemani soju!”

Salah seorang wisatawan lain yang juga berasal dari Korea melihat mereka dan menanyakan apa yang mereka makan.

“Gurita hidup.” Katanya, “Aku nggak tahu mereka menyajikannya juga di sini.”

“Itu bukan gurita ataupun cumi-cumi.” jawab wisatawan ketiga itu.

RIDDLE# ROLLER COASTER




Level: easy



Malam itu aku naik roller coaster bersama pacarku. 
Sebenarnya aku takut menaikinya, tapi demi pacarku, akhirnya kulakukan. 
Di belakangku ada ibu dan anak kecilnya yang selalu tertawa. 
Yah, mungkin mereka kegirangan karena ini pertama kalinya naik roller coaster. Roller coaster-nya memang menakutkan, tapi di luar dugaanku menyenangkan. Buktinya, anak dan ibunya yang ada di belakangku terus tertawa.

Begitu selesai, justru pacarku yang terlihat ketakutan. 
Aku hanya menertawainya. 
Padahal kan dia yang mengajakku? Kapan-kapan aku mau naik roller coaster lagi.

RIDDLE# OPERASI




Level: hard



“Ini operasi pertamaku. Aku agak takut.”

“Jangan khawatir, Pak! Operasi ini pasti akan berhasil!”

Pada hari operasi.

“Pak dokter, apa operasinya benar akan berhasil?”

“Tenang saja, Pak. Kami sangat mengutamakan pasien. 
Rumah sakit kami juga tak mengizinkan adanya kegagalan.”