Kisah Sang Ombak

Alkisah, di tengah samudra yang luas, saat air laut pasang,tampak ombak besar bergulung-gulung dengan gemuruh suaranya yang menggelegar, seakan ingin menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagahperkasa. Sementara itu, jauh di belakanggelombang ombakbesar, terdengargemericik suaraombak kecil bersusah payah mengikuti jejak si ombak besar.Tertatih-tatih, mengekor hempasan ombak besar. Si ombakkecil merasa dirinya begitu kecil, lemah, tidak berdaya, dan tersisih di belakang. Sungguh, terasa menyakitkan. Dengan suaranyayang lemah, kurang percaya diri, ombak kecil bertanya kepada ombak besar. Maka sayup-sayup, terdengar serangkaian percakapan di antara mereka. “Hai ombak besar…! Aku ingin bertanya kepadamu…!! Mengapa engkau begitu besar, begitu kuat, dangagah perkasa? Sementara lihatlah diriku…begitu kecil, lemah, dan tidakberdaya. Aku ingin seperti kamu!” Ombak besar punmenjawab, “Sahabatku, kamumengganggap dirimu kecil dantidak berdaya. Sebaliknya, kamumengganggap akubegitu hebat dan luar biasa. Anggapanmu itu muncul karena kamu belum sadar dan belummengerti jati dirimu yang sebenarnya!” “Jati diri? Kalau jati diriku bukan ombak kecil, lalu apa…?” timpal ombak kecil. Ombak besar meneruskan, “Memang di antara kita terasa berbeda, tetapi sebenarnya jati diri kita adalahsama! Kamu bukan ombak kecil, aku pun juga bukan ombak besar. Ombak kecil danombak besar adalah sifat kita yang sementara. Jati diri kita yang sejati adalah air. Bila kamu bisa menyadari bahwa kita sama-sama air, maka kamu tidakakan menderita lagi. Kamu adalah air, setiap waktu kamu bisa menikmati menjadi ombak besar seperti aku: kuat, gagah, dan perkasa.

KISAH POHON JATI

Alkisah ada sebuah pohon jati yang angkuhdi hutan. Ia tinggi dan kuat.Di dekatnya, adasebuah tanaman obat yang kecil. Pohon jati berkata, “Aku sangat gagah dan kuat. Tidak ada yang bisa mengalahkan aku.” Mendengar hal ini, tanamanobat itu menjawab, “Temanku, terlalu angkuh itu berbahaya. Bahkan, yang kuat sekalipun akan jatuh suatu hari nanti.” Si pohon jati mengabaikan kata-kata si tanaman obat. Iaterus saja memuji-muji dirinya sendiri.Lalu, berembuslah angin kencang. Si pohon jati berdiri dengan tegapnya. Bahkanketika turun hujan, si pohon jati tetap kokohdengan cara membentangkan daun-daunnya. Disaat yang bersamaan, si tanaman obat merunduk. Si pohon jati mengolok-oloknya. Suatu hari, bertiuplah angintopan di hutan itu. Si tanaman obat merunduk. Seperti biasanya, si pohon jati tidakmau merunduk. Tapi karena angin berembus semakin kencang,si pohon jati tidak mampu menahannya lagi.Ia merasa kekuatannya berkurang. Ia pun tumbang. Itulah akhir dari pohon yangangkuh itu. Ketika keadaannya sudah tenang, sitanaman obat kembali berdiri tegak lagi. Ia melihat ke sekeliling. Dilihatnya si pohon jati yangangkuh itu sudah tumbang.

Kisah Tukang Kayu

Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahuia akan kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat.Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepadamandornya. Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salahsatu tukang kayu terbaiknya,ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya. Namun ia juga tidak bisa memaksa. Sebagai permintaan terakhir sebelumtukang kayu tuaini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya. Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi namun ia berkata karena ia sudah berniatuntuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyumdan berkata, “Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamubebas membangundengan semua bahan terbaik yang ada.” Tukang kayu lalumemulai pekerjaan terakhirnya. Ia begitu malas-malasan. Ia asal-asalan membuat rangka bangunan, ia malas mencari, maka ia gunakanbahan-bahan berkualitas rendah. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhirikarirnya. Saat rumah itu selesai. Sang mandor datang untuk memeriksa.Saat sang mandor memegangdaun pintu depan, ia berbalik dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!” Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia sangat menyesal.Kalau saja sejakawal ia tahu bahwa ia sedangmembangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya, ia harus tinggal dirumah yang ia bangun dengan asal-asalan. Inilah refleksi hidup kita! Pikirkanlah kisah si tukangkayu ini. Anggaplah rumahitu sama dengankehidupan Anda. Setiap kali Andamemalu paku, memasang rangka,memasang keramik, lakukanlah dengan segenap hati dan bijaksana.

Filosofi Memanah

Alkisah, di suatu senja yang kelabu, tampak sang raja beserta rombongannya dalam perjalananpulang ke kerajaan dari berburu di hutan. Hari itu adalah hari tersial yang sangat menjengkelkan hati karena tidak ada satu buruan pun yangberhasil dibawa pulang. Seolah-olah anak panahdan busur tidakbisa dikendalikan dengan baik seperti biasanya. Setibanya di pinggir hutan, raja memutuskanberistirahat sejenak di rumah sederhanamilik seorang pemburu yang terkenal karenakehebatannya memanah. Dengantergopoh-gopoh, si pemburu menyambut kedatangan rajabeserta rombongannya. Setelah berbasa-basi, tiba-tiba si pemburu berkata, “Maaf baginda, sepertinya baginda sedang jengkel dan tidak bahagia. Apakah hasil buruan hari ini tidak memuaskanbaginda?” Bukannya menjawab pertanyaan, sangraja malah beranjak menghampiri sebuah busur tanpa tali yangtergeletak di sudut ruangan. “Pemburu, kenapabusurmu tidak terpasang talinya? Apakah engkau sudah tidak akan memanah lagi?” tanya sang rajadengan nada heran dan terkejut. “Bukan begitu baginda, tali busur memang sengaja hamba lepas agar busur itu bisa ‘istirahat’. Jadi, ketika talinya hamba pasang kembali, busur itu tetaplentur untuk melontarkan anak panahnya. Karena berdasarkan pengalaman hamba, tali busur yang tegang terus menerus, tidak akan bisa dipakai untuk memanah secara optimal”. “Wah, hebat sekali pengetahuanmu! Ternyata itu rahasia kehebatan memanahmu selama ini ya,” kata baginda. “Memang, kami turun temurun adalah pemburu. Dan pelajaran seperti ini sudah ada sejakdari dulu. Untukmemaksimalkan alat berburu, kebiasaan seperti itulah yang harus hamba lakukan. Mohon maaf baginda, masih ada pelajaran lainnya yang tidak kalah penting yang biasa kami lakukan.” “Apa itu?” tanyabaginda penasaran. “Menjaga pikiran. Karena sehebat apapun busur dan anak panahnya, bila pikiran kita tidak fokus, perasaan kita tidak seirama dengan tangan, anak panah dan busur, maka hasilnya juga tidak akan maksimal untuk bisa mencapai sasaran buruan yang kita inginkan”. Mendengar penjelasan si pemburu, tampaksang raja terkesima untukbeberapa saat. Tiba-tiba tawa sang raja memenuhi ruangan. “Terimakasih sobat. Terima kasih. Hari ini rajamu mendapat pelajaran yang sangat berhargadari seorang pemburu yang hebat.” Setelah cukup beristirahat, raja pun berpamitan pulang dengan perasaan gembira. Dan timbul keyakinan, lain kali pasti akan berhasil lebih baik.

HARIMAU KECIL MENANAM BUNGA

Alkisah, ada seekor harimaukecil yang punya impian mengerjakan pekerjaan hebat agar dirinya bisa dihormati dan disegani semua binatang . Tapi setiap hari diahanya bersantai saja,tidak berbuat apa pun. Si harimau kecil hanya membuang-buangwaktunya untukmemikirkan cara menjadi hebat. Karena inilah, binatang-binatang lain menjulukinya “pemimpi”. Suatu hari, harimau kecil datang ke rumah kambing tua yang terletak di kaki gunung. Karena melihatsi harimau kecil itu hanyabersantai-santai saja, sikambing tua menegurnya. Harimau itu menjawab bahwadia bukannya tidak ingin bekerja, tapi belum mendapatide untuk mengerjakan sesuatu yang sangat bermakna dan hebat. Lalu, si kambing tua mengajak harimau itu kehalaman belakang. Di sana, terhamparsebuah taman bunga. Dari dalam kantong, si kambing tuamengeluarkan bibit bunga dan memberikannya pada si harimau, “Ini bibit bunga. Sekarang coba pikirkan cara tercepat agar bibit ini bisa tumbuh dari dalam tanah dan berbunga.” “Agar bibit inibisa tumbuh besar dan berbunga mekar,caranya hanya menguburkan bibit itu dan nantinya dia akan tumbuh berakar. Lalu dia akan muncul ke permukaan tanah dan berbunga di musim semi,” kata si harimau. Setelah itu, dia mulai menebarkan bibitnya. “Jikatidak melalui masa penanamanbibit di tanah,maka bibit itujuga tidak bisatumbuh dari tanah.” Kambing tua itu pun berkata bahwa sebenarnya si harimau kecil sudah tahu cara menjadi seekor binatang yang hebat.

BAHAGIA KARNA BERSYUKUR

Alkisah, ada seorang pedagang kaya yang merasa dirinya tidak bahagia. Dari pagi-pagi buta,dia telah bangun dan mulai bekerja. Siang hari bertemu denganorang-orang untuk membeli atau menjual barang. Hingga malam hari , dia masih sibuk dengan buku catatan dan mesin hitungnya. Menjelang tidur, dia masih memikirkan rencana kerja untuk keesokanharinya. Begituhari-hari berlalu. Suatu pagi sehabis mandi, saat berkaca, tiba-tiba dia kaget saat menyadari rambutnya mulai menipis dan berwarna abu-abu. “Akh. Aku sudah menua. Setiap hari aku bekerja, telah menghasilkan kekayaan begitu besar! Tetapi kenapa aku tidak bahagia? Ke mana saja aku selama ini?” Setelah menimbang, si pedagang memutuskan untuk pergi meninggalkan semua kesibukannya dan melihat kehidupan di luar sana. Dia berpakaian layaknya rakyat biasa dan membaur ketempat keramaian. “Duh, hidup begitu susah, begitu tidak adil! Kita telah bekerja dari pagi hingga sore, tetapi tetap saja miskin dan kurang,” terdengar sebagian penduduk berkeluh kesah. Di tempat lain,dia mendengar seorang saudagar kaya; walaupun hartaberkecukupan, tetapi tampak sedang sibuk berkata-kata kotor dan memaki dengan garang. Tampaknya dia juga tidak bahagia. Si pedagang meneruskan perjalanannya hingga tiba ditepi sebuah hutan. Saat diaberniat untuk beristirahat sejenak di situ, tiba-tibatelinganya menangkap gerak langkah seseorang dan teriakan lantang, “Huah!Tuhan, terima kasih. Hari iniaku telah mampu menyelesaikan tugasku denganbaik. Hari ini aku telah pulamakan dengan kenyang dan nikmat. Terimakasih Tuhan, Engkau telah menyertaiku dalam setiap langkahku. Dan sekarang, saatnya hambamu hendakberistirahat.” Setelah tertegun beberapa saat dan menyimak suara lantang itu, si pedagang bergegas mendatangi asal suara tadi. Terlihat seorang pemudaberbaju lusuh telentang di rerumputan. Matanya terpejam. Wajahnya begitubersahaja. Mendengar suara di sekitarnya, diaterbangun. Dengan tersenyum dia menyapa ramah,“Hai, Pak Tua. Silahkan beristirahat disini.” “Terima kasih, Anak Muda. Boleh bapak bertanya?” tanya si pedagang. “Silakan.” “Apakah kerjamu setiaphari seperti ini?” “Tidak, Pak Tua. Menurutku,tak peduli apapun pekerjaan itu, asalkan setiaphari aku bisa bekerja dengansebaik2nya danpastinya aku tidak harus mengerjakan hal sama setiap hari. Aku senang, orang yang kubantu senang,orang yang membantuku juga senang, pasti Tuhan juga senang diatas sana. Ya kan? Dan akhirnya, aku perlu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas semua pemberiannya ini”.

KISAH BEETHOVEN

Beethoven adalah salah satu komposer terbesar di dunia musik klasik. Karya-karyanya hanya bisa dimainkan oleh mereka yangmempunyai pengetahuan musik yang tinggi. Di usia kecil Beethoven sudah akrab dengan piano dan alat musik. Sebagian besar karya agungBeethoven justru ketika iamenjadi tuli. Beethoven muda begitu bersemangat menggubah karya-karyannya yang mulaiterkenal. Akan tetapi karena sebab yang tidak jelas di usia dua puluh tahunan pendengarannya berangsur angsur menghilang, sampai akhirnya di usinya ke 40 tahun ia tuli total. Ia sempat putus asa bahkan berpikir untuk bunuh diri.Tetapi akhirnya ia memutuskan untuk tetap berkarya betapapun sulitnya. Terkadang kalau perlu ia menempelkan telinganya ke piano agar tetap terasa getarannya. Dalam keadaan tuli ia menghasilkan berbagai karya agung. Pendengaran adalah indera yang paling penting bagi pemusik. Kehilangan pendengaran sama saja kehilangan seluruh roh musik. Tapi Beethoven memutuskan untuk tidak menyerah, sikapnya menjadi lambang perjuangan yang tidak kenal menyerah, bahkan ketika kekuatan terbesarnya hilang. Terkadang kita terlalu banyak mengeluh dengan segala kekurangan pada diri kita, padahal mengeluhtidak mendatangkan perubahan. Tindakan adalah jalan keluar, jangan pernah menyerah saudaraku. Suksesuntuk kita semua.
Di sebuah tempat terpencildi Tenessee, USA, seorang bayi perempuan lahir di tengah keluarga yang sangat miskin. Anak itu adalah anak ke 20 dari 22 bersaudara, lahir premature dan lemah. Kelangsungan hidupnya diragukan semua orang. Ketika berumur empat tahundia menderita Pneumonia parah dan demam scarlet –sebuah kombinasi penyakit yang mematikan yang membuat kaki kirinya lumpuh dan tidak bisa digunakan. Dia harus menggunakan penyangga kakidari besi untuk membantunya berjalan. Namun anak ini sangat beruntung karena memiliki seorang ibu yang selalu memberikan dorongan dan semangat padanya. Ibunya yang luar biasa selalu mengatakan pada anaknya yang ternyata sangat pandai tersebut bahwa walaupun kakinya harus menggunakan penyangga, dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan dalam hidupnya. Ibunya mengatakan bahwa untuk itu yang harus dimilikinya adalah keyakinan, kegigihan, keberanian dan semangat yang selalu menggelora. Lalu pada usia Sembilan tahun, gadis kecil tersebutmemutuskan untuk melepaskan penyangga kakinya dan mulai melangkahkan kakinya yang kata dokter tidak akan bisa normal kembali. Dalamempat tahun dia mulai dapat berjalan secara normal, ini sebuah keajaiban bagi dunia medis.Dikemudian hari, gadis itu memiliki sebuah impian untuk menjadi pelari wanita terhebat di dunia. Pertanyaannya, mungkinkah dengan kaki yang tidak sempurna seperti itu? Di usia yang ke tiga belastahun, dia mulai mengikutilomba lari. Dia menjadi yang terakhir mencapai finish. Dia selalu mengikuti setiap perlombaan lari di SMA dandalam setiap perlombaan dia selalu menjadi yang terakhir mencapai finish. Semua orang memintanya untuk menyerah saja! Sampai suatu hari, dia tidak menjadi yang paling akhir mencapai finish dan akhirnya tibalah hari dimana dia memenangkan lomba lari. Sejak sat itu Wilma Rudolph selalu memenangkan perlombaan lari yang dia ikuti. Wilma melanjutkan sekolahnya di Tenessee State University di mana dia bertemu dengan seorangpelatih bernama Ed Temple.Ed Temple melihat semangatyang menggelora pada diri Wilma dan dia juga melihatsebuah bakat natural dalamdiri Wilma. Dia melatih Wilma sampai Wilma terpilih untuk masuk dalamTim Olimpiade Amerika. Dalam sebuah perlombaan lari Wilma harus bertanding melawan Jutta Heine, sorang pelari asal Jerman yang merupakan pelari terhebat saat itu. Tak seorang pun bisa mengalahkan Jutta, namun dalam nomor lari gawang 100 meter, Wilma Rudolph memenangkan pertandingan. Dia mengalahkan Jutta lagipada nomor lari 200 meter.Sekarang Wilma memenangkan2 medali emas. Akhirnya di nomor lari 400meter estafet, Wilma bertemu Jutta lagi. Dua pelari pertama dalam team Wilma melakukan estafet tongkat dengan sempurna, namun saat pelari ketiga menyerahkan tongkat pada Wilma, dia menjatuhkannya karena sangat tegang. Wilma melihat Jutta sudah berlari di lintasan mendahuluinya. Dalam situasi seperti itu sangatlah tidak mungkin untuk mengejar dan mendahukui pelari sekleas Jutta. Namun akhirnya Wilma melakukannya, dia kembali mengalahkan Jutta Heine. Wilma Rudolph berhasil memenangkan 3 Medali Emas Olimpiade RomaTahun 1960 !!! Bersama Tim Estafetnya Wilma mencetak Rekor Dunia Lari 400 meterEstafet!!! Julukan yang diberikan pada Wilma Rudolph : Orang di Amerika menyebutnya “The Tenessee Tornado” Orang Italy menjulukinya “La Gazella Nera” (Si Gazelle Hitam) Orang Perancis memberi nama “Le Perle Noire” (Si Mutiara Hitam) US Postal Service (USPS) mencetak perangko 23 Cent dengan gambar Wilma pada tahun 2004, sepuluh tahun setelah Wilma Rudolph meninggal dunia karena kanker di usia 54 tahun. Kesimpulan : Bagaimanapun keadaan anda saat ini, jika anda mempunyai kemauan dan andakatakan bisa, maka anda akan menjadi apa yang andainginkan. Keadaan yang sulit bukan suatu alasan untuk tidak meraih sukses.

Perlukah Kita Membawa Dendam?

Dendam nyaris selalu disertai sakit hati. Dan itu sering menjadi dasar untuk melakukan sebuah pembalasan. Saat orang lain melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, tiba-tiba saja kita merasamendapatkan ijin khusus dari Tuhan untuk melakukanpembalasan. Bahkan, tidak jarang kita memberikan `bonus’ nya sekalian. Jika anda menampar saya perlahan, maka sebagai bonusnya, tamparan balasandari saya bisa sangat keras sekali. Kalau perlu, hingga membuat anda pingsan. Jika hari ini sayabelum bisa membalas anda, maka semuanya itu akan berubah menjadi utang yangwajib untuk dibayarkan kepada anda dimasa depan. Jika tangan saya sendiri tidak mampu melakukannya, maka saya mengutus orang lain untuk mewakili terlunasinya utang-utang itu. Berikut bunganya sekalian. Bukan begitukah kita mendefinisikan sebuahdendam? Secara garis besar, ada tiga komponen yang menghidupi dendam, yaitu: perbuatan orang lain kepada kita, rasa sakit hati, dan pembalasan. Mari kita tahas, satu demi satu. Pertama, perbuatan orang lain kepada kita. Dalam banyak situasi, kitatidak bisa mengendalikan perbuatan orang lain. Kitasama sekali tidak memilikihak untuk menyuruh atau melarang orang lain untuk melakukan atau menghindarisebuah perbuatan. Paling banter, anda hanya bisa menghimbau. Misalnya dengan mengatakan; “Maaf Mas, kalau mau merokok jangan diruangan ber-AC seperti ini dong….” Apakahorang itu akan berhenti, atau pindah ketempat terbuka, atau memasabodohkan perkataan anda; itu diluar kuasa anda. Bahkan, sekalipun anda seorang atasan; anda hanyabisa mengatakan; “Optimalkan jam kerjamu.” Atau “Lakukan kegiatan ekstra untuk perusahaan.” Atau “Jangan terlambat masuk kerja.” Anda bisa melakukannya sebatas itu. Sekalipun anda melakukan semuanya itu atas kewenangan anda dan demi kebaikan organisasi dan diri mereka sendiri, tetapidimata mereka anda tidak lebih dari seorang atasan yang bawel. Anda tak perluheran. Sebab, anda sama sekali tidak bisa mengontrol tindakan atau perbuatan orang lain. Dengan kata lain; anda sama sekali tidak memilikikuasa untuk mempengaruhi ‘will’ seseorang. Mengapa? Karena, ‘kehendak’ adalah hak setiap manusia. Dan seperti yang kita tahu; ada orang yang mampu mengarahkan kehendaknya kepada hal-hal postif dan produktif, dan ada pula yang sebaliknya. Kedua, rasa sakit hati. Mungkin anda bisa mengatakan ‘sakit sekali hati ini’. Namun, bisakah anda menemukan dimanakah letaknya rasa sakit hati itu? Dibawa kerumahsakit pun tidak akan membantu anda menemukan letak rasa sakit itu. Mengapa? Karenasakit hati adanya diawang-awang. Yang bisa menjangkaunya hanyalah perasaan. Liver kita sehatwalafiat. Tetapi, mengapa kita merasakan sakit begitu rupa? Karena kita membiarkan perasaan merengkuh rasa sakit itu. Dan membawanya masuk kedalam hati kita. Seandainya kita tidak mengijinkan perasaan menggapainya, maka kita tidak akan merasakannya. Oleh karena itu, sakit hatisama sekali tidak berhubungan dengan tindakan orang lain; melainkan dengan diri kitasendiri. Jika kita tidak menginginkan rasa sakit hati itu, maka tindakan apapun yang dilakukan olehorang lain tidak akan berhasil menjadikan kita sakit hati. Ada orang yangmenghina anda sebegitu rupa; namun, anda tidak mengijinkan perasaan membawa sakit hati. Maka anda akan tenang- tenang saja. Ada orang yang menggosipkan tentang kekurangan- kekurangan anda. Dan tentu saja, gosipbaru enak kalau ditambah dengan bumbu-bumbu, bukan?Sehingga, dilingkungan andaterbentuk opini yang sedemikian buruknya tentang anda. Anda sakit hati? Tidak, jika anda tidak mengijinkan sang perasaan melakukannya. Sekalipun tidak semua yangmereka katakan tentang anda itu benar. Artinya, ada bumbu tambahan yang dilebih-lebihkan. Jika andabenar-benar tidak seperti yang mereka katakan; maka itu tidak akan terlalu berpengaruh kepada baik atau buruknya diri anda. So what? Ketiga, pembalasan. Anda boleh melakukan pembalasandengan 3 syarat; kalau anda lebih kuat, kalau ingin membuat dendam baru,dan kalau anda kurang kerjaan. Kalau mereka lebih kuat dari anda, dan anda ngotot untuk melakukan pembalasan itu berarti anda bunuh diri. Jadi, melakukan pembalasankepada pihak yang lebih kuat itu sama sekali bukanlah tindakan yang cerdas. Jika anda benar-benar cerdas, lebih baik lupakan saja itu yang namanya balas dendam. Buang jauh-jauh sifat dendam, dan anda akan hidup dengan tentram. Mungkin anda bisa membalasdendam. Sehingga ketika dendam itu terbalaskan, hati anda sembuh dari sakit. Hey, harap diingat; pembalasan anda bisa menumbuhkan dendam lain dihati mereka. Kemudian mereka membalas lagi kepada anda, lalu anda kembali membalasnya. Maka jadilah dendam itu berputar-putar sampai tidak tahu kapan saatnya untuk berhenti. Sehingga, anak keturunan kita harus ikut menanggung dendam yang sama; meskipun merekatidak tahu menahu apa penyebabnya. Maukah anda mengorbankan anak cucu untuk sebuah dendam yang anda buat dengan orang lain? Tidak. Baguslah itu. Jadi,mari kita lupakan dendam kesumat itu. Cukup sampai disitu saja. Lagipula, anda bukanlah orang yang kekurangan pekerjaan. Ada seribu satuhal penting yang membutuhkan curahan perhatian kita. Dengan melakukan semuanya itu, hidup kita menjadi lebih berarti. Jika kita membuang-buang waktu, tenaga, dan perhatian hanya untuk mengurusi dendam; maka semua hal positif yang menanti kita untuk bertindak akan terbengkalai begitu rupa. Sehingga, hidup kita menjadi kurang bermakna. Jadi, bisakah kita mengatakan kepada diri kita sendiri bahwa; ‘kita tidak memiliki waktu untukmembalas dendam’. Oleh karena itu, setiap perbuatan buruk orang lainkepada kita, tidak perlu dibalas dengan perbuatan buruk yang sama. Dengan begitu, selain kita bisa menjadi manusia yang pemaaf; kita akan terbebasdari sesuatu yang kita sebut sebagai ‘sakit hati’ itu. Kita juga bisa melakukan banyak hal lain yang lebih berguna dalam hidup ini. Jadi, perlukan membawa-bawa dendam ini disepanjang hidup kita?

ANAK CACAT

“Huuu….uuura!” Teriakan gembira dari seorang Ibu yang menerima telegram dari anaknya yangtelah bertahun-tahun menghilang. Apalagi ia adalah anak satu-satunya. Maklumlah anak tersebut pergi ditugaskan perang keVietnam pada 4 tahun yang lampau dan sejak 3 tahun yang terakhir, orang tuanya tidak pernah menerima kabar lagi dari putera tunggalnya tersebut. Sehingga diduga bahwa anaknya gugur dimedan perang. Anda bisa membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu tersebut. Dalam telegram tersebut tercantum bahwa anaknya akan pulang besok. Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan putera tunggal kesayangannya, bahkan padamalam harinya akan diadakan pesta khusus untuk dia, dimana seluruh anggota keluarga maupun rekan-rekan bisnis dari suaminya diundang semua. Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank Besar yang terkenal diseluruh ibukota. Siang harinya si Ibu menerima telepon dari anaknya yang sudah berada di airport. Si Anak: “Bu bolehkah sayamembawa kawan baik saya?” Ibu: “Oh sudah tentu, rumah kita cuma besar dankamarpun cukup banyak, bawa saja, jangan segan-segan bawalah!” Si Anak: “Tetapi kawan saya adalah seorang cacad,karena korban perang di Vietnam?” Ibu: “……oooh tidak jadi masalah, bolehkah saya tahu, bagian mana yang cacad?” – nada suaranya sudah agak menurun Si Anak: “Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!” Si Ibu dengan nada agak terpaksa, karena si Ibu tidak mau mengecewakan anaknya: “Asal hanya untukbeberapa hari saja, saya kira tidak jadi masalah?” Si Anak: “…tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama Ibu, kawan saya itu wajahnya juga turut rusak begitu juga kulitnya, karena sebagian besar hangus terbakar, maklumlahpada saat ia mau menolong kawannya ia menginjak ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur melainkan seluruh wajah dan tubuhnyaturut terbakar!” Si Ibu dengan nada kecewa dan kesal: “Na…ak lain kalisaja kawanmu itu diundang kerumah kita, untuk sementara suruh saja ia tinggal di hotel, kalau perlu biar saya yang bayarnanti biaya penginapannya!” Si Anak: “…tetap ia adalahkawan baik saya Bu, saya tidak ingin pisah dari dia!” Si Ibu: “Cobalah renungkanolehmu nak, ayah kamu adalah seorang konglomeratyang ternama dan kita sering kedatangan tamu para pejabat tinggi maupunorang-orang penting yang berkunjung kerumah kita, apalagi nanti malam kita akan mengadakan perjamuan malam bahkan akan dihadirioleh seorang menteri, apa kata mereka apabila merekananti melihat tubuh yang cacad dan wajah yang rusak. Bagaimana pandanganumum dan bagaimana lingkungan bisa menerima kita nanti? Apakah tidak akan menurunkan martabat kita bahkan jangan-jangan nanti bisa merusak citra binis usaha dari ayahmu nanti.” Tanpa ada jawaban lebih lanjut dari anaknya telepon diputuskan dan ditutup. Orang tua dari kedua anak tersebut maupun para tamumenunggu hingga jauh malamternyata anak tersebut tidak pulang, ibunya mengira anaknya marah, karena tersinggung, disebabkan temannya tidak boleh datang berkunjung kerumah mereka. Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telepon dari rumah sakit, agar mereka segera datang kesana, karena harus mengidetifitaskan mayat dari orang yang bunuh diri. Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam, yang telah kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah rusak karena kebakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari teman anaknya, tetapi kenyataannya pemuda tersebut adalah anaknya sendiri! Untuk membela nama dan status akhirnya mereka kehilangan putera tunggalnya! Kita akan menilai bahwa orang tua dari anak tersebut kejam dan hanya mementingkan nama dan status mereka saja, tetapibagaimana dengan diri kitasendiri? Apakah kita lain dari mereka? Apakah Anda masih tetap mau berkawan ……. dengan orang cacad? ……..yang bukan karena cacad tubuh saja? ……. tetapi cacad mental atau ……..cacad status atau cacad nama atau ……..cacad latar belakang kehidupannya? Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang …….yang jatuh miskin? …… yang kena penyakit AIDS? …….yang bekas pelacur? …….yang tidak punya rumah lagi? …….yang pemabuk? …….yang pencandu? …….yang berlainan agama? Renungkanlah jawabannya hanya Anda dan Sang Pencipta saja yang mengetahunya?! Dan yang paling penting adalah “SIKAP” Kita dalam memandang suatu hal haruskita ubah menjadi yang lebih baik atau lebih positif. Karena dengan sikap positif secara otomatis akan menumbuhkan sikap rendah hati, peduli terhadap orang lain dan tentunya hal-hal lain yanglebih baik.

Dimana Letak Kebahagiaan?

Konon pada suatu waktu, Tuhan memanggil tiga malaikatnya. Sambil memperlihatkan sesuatu Tuhan berkata, “Ini namanya Kebahagiaan. Ini sangat bernilai sekali. Inidicari dan diperlukan olehmanusia. Simpanlah di suatu tempat supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan ditempat yang terlalu mudah sebab nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Tetapi jangan puladi tempat yang terlalu susah sehingga tidak bisa ditemukan oleh manusia. Dan yang penting, letakkankebahagiaan itu di tempat yang bersih”. Setelah mendapat perintah tersebut, turunlah ketiga malaikat itu langsung ke bumi untuk meletakkan kebahagiaan tersebut. Tetapi dimana meletakkannya? Malaikat pertama mengusulkan, “Letakan dipuncak gunung yang tinggi”. Tetapi para malaikat yang lain kurang setuju. Lalu malaikat kedua berkata, “Latakkan di dasar samudera”. Usul itupun kurang disepakati. Akhirnya malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Malam itu juga ketika semua orang sedang tidur, ketiga malaikat itu meletakkan kebahagiaan di tempat yang dibisikkan tadi. Sejak hari itu kebahagiaanuntuk manusia tersimpan rapi di tempat itu. Rupanya tempat itu cukup susah ditemukan. Dari harike hari, tahun ke tahun, kita terus mencari kebahagiaan. Kita semua ingin menemukan kebahagiaan. Kita ingin merasa bahagia.Tapi dimana mencarinya? Ada yang mencari kebahagiaan sambil berwisata ke gunung, ada yang mencari di pantai, Ada yang mencari ditempat yang sunyi, ada yang mencari ditempat yang ramai. Kita mencari rasa bahagia di sana-sini: di pertokoan, di restoran, ditempat ibadah, di kolam renang, di lapangan olah raga, di bioskop, di layar televisi, di kantor, dan lainnya. Ada pula yang mencari kebahagiaan dengankerja keras, sebaliknya adapula yang bermalas-malasan. Ada yang ingin merasa bahagia dengan mencari pacar, ada yang mencari gelar, ada yang menciptakan lagu, ada yangmengarang buku, dll. Pokoknya semua orang inginmenemukan kebahagiaan. Pernikahan misalnya, selaludihubungkan dengan kebahagiaan. Orang seakan-akan beranggapan bahwa jika belum menikah berartibelum bahagia. Padahal semua orang juga tahu bahwa menikah tidaklah identik dengan bahagia. Juga kekayaan sering dihubungkan dengan kebahagiaan. Alangkah bahagianya kalu aku punya ini atau itu, pikir kita. Tetapi kemudian ketika kita sudah memilikinya, kita tahu bahwa benda tersebut tidak memberi kebahagiaan. Kita ingin menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan itu diletakkan oleh tiga malaikat secara rapi. Dimana mereka meletakkannya? Bukan dipuncak gunung seperti diusulkan oleh malaikat pertama. Bukan didasar samudera seperti usulan malaikat kedua. Melainkan di tempat yang dibisikkan oleh malaikat ketiga. Dimanakah tempatnya? Saya menuliskan sepenggal kisah perjalanan hidup saya untuk berbagi rasa dengan teman-teman semua, bahwa untuk mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaanitu tidaklah mudah. Perlu perjuangan. Ibarat sebuah berlian, dimana untuk mendapatkan kilauan yang cemerlang, harus terus diasah dan ditempa sehingga kemilauan yang dihasilkan terpancar dari dalamnya. Begitu juga hidup ini.Kita harus rendah hati. Seringkali kita merasa minder dengan keberadaan diri kita. Sering kali kita berkata, ach… gue mah belum jadi orang. Tinggal aja masih ama ortu, ngontrak, TMI dll. Kita harus ingat, bahwa yang menentukan masa depankita adalah Tuhan. Dan kita harus menyadari bahwa jalan Tuhan bukan jalan kita. Tuhan akan membuat semuanya INDAH pada waktunya. Jika menurut buku ada 7 faktor (mental, spiritual, pribadi, keluarga, karir, keuangan dan fisik) yang menentukan sukses seseorang, mengapa tidak kita coba untuk mencapainya semua itu? Setelah kita mencapainya, bagaimana kita membuat ke-7 faktor tersebut menjadi seimbang? Yang penting disini adalahhikmat. Barangsiapa yang bijaksanadapat mencapai kebahagiaandan kesuksesan di dalam hidup ini. Oh ya…, dimanakah para malaikat menyimpan kebahagiaan itu? DI HATI YANG BERSIH.

Sebuah Kisah Yang Indah

Sebuah kisah yg Indah.. Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yangsedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, ” Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!” Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya. Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk,dia selalu ada di sana , memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihatsisi positif dari situasi yang tengah dialamai. Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hariaku temui Jerry dan bertanya padanya, “Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya? ” Jerry menjawab, “Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapatmemilih untuk ada di dalamsuasana yang baik atau memilih dalam suasana yangjelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajardari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilihuntuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya..Aku selalu memilih sisi positifnya.” “Tetapi tidakselalu semudah itu,” protesku. “Ya, memang begitu,” kata Jerry, “Hidupadalah sebuah pilihan. Saatkamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruholeh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup.” Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalamimusibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dansalah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit. Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan semingguperawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih beradadi dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut. Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, “Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar.Mau melihat bekas luka-lukaku? ” Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan. “Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang,” jawab Jerry. “Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilihuntuk hidup atau mati. Akumemilih untuk hidup.” “Apakah kamu tidak takut?”tanyaku. Jerry melanjutkan,” Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawatdarurat dan melihat ekspresi wajah para dokterdan suster aku jadi takut.Mata mereka berkata ‘Orangini akan mati’. Aku tahu aku harus mengambil tindakan.” “Apa yang kamulakukan?” tanya saya. “Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku,” kata Jerry. “Dia bertanya apakah aku punya alergi. ‘Ya’ jawabku.. Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku.Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, ‘Peluru!’ Ditengah tertawa mereka aku katakan, ‘ Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukanorang mati’.” Jerry dapathidup karena keahlian paradokter, tetapi juga karenasikap hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwatiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya. Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah. Sekarang kamu punya dua pilihan: 1. Kamu dapat menutup mailini, atau 2. Kamu meneruskannya ke seseorang yang kamu kasihi. Aku berharap kamu memilih#2, karena aku telah melakukannya. Written by Isak Rickyanto

Kisah Lee Myung Bak

Jika Anda sering mendengarkan filosofi “Success is My Right”, yakni sukses adalah hak milik siapa saja, barangkali kisah yang dialami presiden terpilih Korea Selatan ini mampu menjadi contoh nyata. Lee Myung-bak yang baru saja memenangkan pemilu di Korea ternyata punya masa lalu yang sangat penuh derita. Namun, dengan keyakinan dan perjuangannya, ia membuktikan, bahwa siapa pun memang berhak untuk sukses. Dan bahkan, menjadiorang nomor satu di sebuahnegara maju layaknya KoreaSelatan. Coba bayangkan fakta yang dialami oleh Lee pada masakecilnya ini. Jika sarapan,ia hanya makan ampas gandum. Makan siangnya, karena tak punya uang, ia mengganjal perutnya denganminum air. Saat makan malam, ia kembali harus memakan ampas gandum. Dan,untuk ampas itu pun, ia tak membelinya. Keluarganya mendapatkan ampas itu dari hasil penyulingan minuman keras.Ibaratnya, masa kecil Lee ia harus memakan sampah. Terlahir di Osaka, Jepang, pada 1941, saat orangtuanya menjadi buruh tani di Jepang, ia kemudian besar di sebuah kota kecil, Pohang, Korea. Kemudian, saat remaja, Leemenjadi pengasong makanan murahan dan es krim untukmembantu keluarga. “Tak terpikir bisa bawa makan siang untuk di sekolah,”sebut Lee dalam otobiografinya yang berjudul “There is No Myth,” yang diterbitkan kali pertama pada 1995. Namun, meski sangat miskin,Lee punya tekad kuat untukmenempuh pendidikan tinggi. Karena itu, ia belajar keras demi memperoleh beasiswa agar bisa meneruskan sekolah SMA. Kemudian, pada akhir 1959, keluarganya pindah keibukota, Seoul, untuk mencari penghidupan lebih baik. Namun, nasib orangtuanya tetap terpuruk, menjadi penjual sayur di jalanan. Saat itu,Lee mulai lepas dari orangtua, dan bekerja menjadi buruh bangunan. “Mimpi saya saat itu adalah menjadi pegawai,” kisahnya dalam otobiografinya. Lepas SMA, karena prestasinya bagus, Lee berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal, Korea University. Untuk biayanya, ia bekerja sebagai tukang sapu jalan.Saat kuliah inilah, bisa dikatakan sebagai awal mula titik balik kehidupannya. Ia mulai berkenalan dengan politik. Lee terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa, dan telibat dalam aksi demo antipemerintah. Karena ulahnya ini ia kenahukuman penjara percobaan pada 1964. Vonis hukuman ini nyaris membuatnya tak bisa diterima sebagai pegawai Hyundai Group. Sebab, pihakHyundai kuatir, pemerintahakan marah jika Lee diterima di perusahaan itu. Namun, karena tekadnya, Lee lantas putarotak. Ia kemudian membuat surat ke kantor kepresidenan. Isi surat bernada sangat memelas, yang intinya berharap pemerintah jangan menghancurkan masa depannya. Isi surat itu menyentuh hati sekretaris presiden, sehingga ia memerintahkan Hyundai untuk menerima Lee sebagaipegawai. Di perusahaan inilah, ia mampu menunjukkan bakatnya. Ia bahkan kemudian mendapat julukan “buldozer”, karena dianggapselalu bisa membereskan semua masalah, sesulit apapun. Salah satunya karyanya yang fenomonal adalah mempreteli habis sebuah buldozer, untuk mempelajari cara kerja mesin itu. Di kemudian hari, Hyundai memang berhasil memproduksi buldozer. Kemampuan Lee mengundang kagum pendiri Hyundai, Chung Ju-yung. Berkat rekomendasi pimpinannya itu, prestasi Lee terus melesat. Ia langsung bisa menduduki posisi tertinggidi divisi konstruksi, meskibaru bekerja selama 10 tahun. Dan, di divisi inilah, pada periode 1970-1980 menjadi mesin uang Hyundai karena Korea Selatan tengah mengalami booming ekonomi sehingga pembangunan fisik sangat marak. Setelah 30 tahun di Hyundai, Lee mulai masuk ke ranah politik dengan masuk jadi anggota dewan pada tahun 1992. Kemudian,pada tahun 2002, ia terpilih menjadi Wali KotaSeoul. Dan kini, tahun 2007, Lee yang masa kecilnya sangat miskin itu,telah jadi orang nomor satu di Korea Selatan. Sebuah pembuktian, bahwa dengan perjuangan dan keyakinan, setiap orang memang berhak untuk sukses. Keberhasilan hidup Lee, mulai dari kemelaratan yang luar biasa hingga menjadi orang nomor satu di Korea Selatan, adalah contoh nyata betapa tiap orang bisa merubah nasibnya. Jika orang yang sangat miskin saja bisa sukses, bagaimana dengan kita? Mulailah dengan keyakinan, perjuangan, dan kerja keras, maka jalan sukses akan terbuka bagi siapapun.

Selamat Pagi Anda Kena PHK

Seorang Chief Operating Officer sebuah perusahaan ternama dunia hari itu datang kekantornya yang megah tepat jam 7 pagi. Sang pemilik perusahaan memasuki ruang kerjanya tak lama kemudian. Setelahberbasa-basi sedikit, beliau berujar;”My friend,”katanya. “Aku bangga dengan hasil kerjamu selama ini,” lanjutnya. Sang CEO tentu saja bahagia mendengar pujian bossnya itu. “Namun,” lanjut si boss. Kali ini, hati CEO itu mulai dihinggapi tanda tanya besar. “Para stakeholders kita menginginkan untuk menggantikanmu dengan seseorang yang lebih baik…..” Saat itu juga, pagi yang cerah seakan-akan berubah menjadi gelapgulita sambil sesekali dikilati cahaya dari bunyipetir dan gelegar halilintar yang membuat jiwa bergetar. Sang CEO hanya bisa terpana. Seolahtidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya. Seandainya, berita itu tidak ditujukankepada CEO yang sedang kita bicarakan itu. Melainkan kepada anda. What are you going to do? Boleh jadi anda mengira bahwa percakapan diatas itu sekedar rekaan belaka.Tapi, jika anda mengikuti perkembangan dunia bisnis internasional akhir-akhir ini; anda akan menemukan bahwa pembicaraan semacam itu sungguh-sungguh terjadi didunia nyata. ‘Korbannya’? Banyak. Mulai dari orang nomor satu di bank terkemuka. Pemimpin perusahaan farmasi tercanggih. Hingga raksasaminuman berbahan dasar kopi yang aroma ketenarannya sampai kesini. Bahasa politik boleh mengatakannya denganhalus, semisal; pensiun dini atau golden shake hand. Tetapi, dalam bahasakita; itu tidak beda dengan tiga huruf mengerikan bernama P. Dan H. Dan K. Sounds familiar, right? Yes, that PHK. Anda tentu masih ingat kisah tragis legendaris yang menimpa kapal pesiar Titanic yang tenggelam pada tanggal 14 April 1912.Peristiwa itu diperkirakanmenelan 1,500 korban jiwa. Para ahli mempercayai bahwa faktor utama yang menyebabkan banyaknya jumlah korban jiwa bukanlah semata-mata tenggelamnya kapal tersebut, melainkan; kurangnya jumlah sekoci yang ada dikapal itu dibandingkan dengan jumlahpenumpang yang ada. Merekabegitu yakin bahwa Titanictidak bisa tenggelam. Jadi,mengapa harus menyediakan sekoci? Konon, ketika perisiwa itu terjadi; sesungguhnya masih banyak waktu untuk melakukan penyelamatan. Namun, karena jumlah sekoci penyelamat hanya sedikit, hanya sebagian kecil saja yang bisa diselamatkan. Dalam kehidupan kerja pun kita sering berpikir seperti itu. Kita begitu yakin bahwa kapal yang kita gunakan untuk mengarungi samudera dunia kerja ini tidak akan tenggelam. Sehingga kita tidak merasa penting untukmemiliki sekoci. Tetapi, berapa banyak sudah perusahaan yang gulung tikar dan kemudian tenggelam seperti halnya Titanic? Jika kita boleh berkata tanpa sensor, sesungguhnya dunia kerja kita lebih beresiko daripada Titanic. Apa yangterjadi pada Titanic adalah musibah bagi semua penumpang. Semua orang menghadapi masalah yang sama. Sebab; orang baik tidak ditendang keluar dari kapal. Tetapi, dalam sebuah perusahaan; sudah sering terjadi seorang karyawan ditendang keluar dari bahtera perusahaan semudah itu. Seperti peristiwa yang menimpa sang CEO diatas itu. Jika itu bisa terjadi kepada pimpinan puncak sebuah perusahaan; maka tidak heran jika bisa dengan sangat gampangnya menimpa karyawan- karyawandilevel lainnya. Ya. Tentu saja. Anda sudah tahu itu.Bahkan mungkin sudah banyak teman anda yang terkena PHK juga. Sayangnya, saat ini pun kita masih begitu yakinnyauntuk mengatakan bahwa kita tidak akan mengalami nasib seperti itu. Sungguh,tidak ada yang menjaminnya. Sebab, bagaimanapun juga itu bisamenimpa siapa saja. Karyawan yang jelek. Karyawan yang bagus. Karyawan dilevel manapun juga. Direktur? Sudah banyak direktur yang terkena PHK juga, bukan? Seseorang mungkin menganggap anda terlampau pesimis dalam memandang masa depan pekerjaan. Ada bedanya antara sikap pesimis dengan sikap antisipatif. Seseorang yangpesimis, memandang dari sisi negatif, dan dia tidakmelakukan apa-apa untuk mempersiapkan dirinya, kecuali memelihara perasaan was-was. Sedangkan, orang yang antisipatif, memandang sebuah resiko secara rasional dan proporsional. Lalu dia mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi sulit jika terjadi sewaktu-waktu. PHK adalah resiko kita sehari-hari. Kita tidak perlu terlampau percaya diri dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi pada kita. Atau sebaliknya terlalu takut jika mengalaminya. Sebab, selama kita ‘mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kemungkinan itu,’ maka yakinlah bahwa masa depan kita akan baik-baik saja. Paling tidak, kita tidak terlampau syok, jika itu benar-benar terjadi. Dan yang lebih penting dari itu adalah; memulai mempersiapkan ‘sekoci’ itu dari saat ini. Sekoci yangselalu siap digunakan jikasewaktu-waktu kita membutuhkannya. Begitu beragamnya reaksi orang ketika terjadi PHK. Ada yang panik. Ada yang biasa-biasa saja. Ada pula yang senang alang kepalang. Ada orang yang mendapatkan ‘golden shake hand’ tetapi hatinya mirisdan menghadapi duniadidepannya dengan tatapan pesimis. Ada yang mendapatkan uang pesangon sekedar sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam undang-undang; namun,memandang masa depannya dengan antusias dan optimis. Mengapa sikap mereka bisa beda begitu ya? Ternyata, orang-orang yang sudah ‘mempersiapkan’dirinya untuk situasi sulitseperti itu lebih bisa menghadapi kenyataan itu. Mereka melihat sisi terangnya. Dan mereka menemukan bahwa; itu bukanlah akhir dari segala-galanya.

PARADIGMA

Sore itu disebuah subway di kota New York, suasana cukup sepi. Kereta api bawah tanah itu cukup padat oleh orang-orang yang baru pulang kerja. Tiba-tiba, suara hening terganggu oleh ulah dua orang bocah kecil berumur sekitar 3 dan 5 tahun yangberlarian kesana kemari. Mereka berdua mulai mengganggu penumpang lain.Yang kecil mulai menarik- narik korang yang sedang dibaca oleh seorang penumpang, kadang merebut pena ataupun buku penumpang yang lain. Si kakak sengaja berlari dan menabrak kaki beberapa penumpang yang berdiri menggantung karena penuhnya gerbong itu. Beberapa penumpang mulai terganggu oleh ulah kedua bocah nakal itu, dan beberapa orang mulai menegur bapak dari kedua anak tersebut. “Pak, tolongdong anaknya dijaga!” pintasalah seorang penumpang. Bapak kedua anak itu memanggil dan menenangkannya. Suasana kembali hening, dan kedua anak itu duduk diam. Tak lama kemudian, keduanya mulai bertingkah seperti semula, bahkan semakin nakal. Apabila sekali diusilin masih diam saja, kedua anak itu makin berani. Bahkan ada yang korannya sedang dibaca, langsung saja ditarik dan dibawa lari. Bila si-empunya koran tidak bereaksi, koran itu mulai dirobek-robek dan diinjak-injak. Beberapa penumpang mulai menegur sang ayah lagi dengan nada mulai kesal. Mereka benar-benar merasa terganggu, apalagi suasanapulang kerja, mereka masihsangat lelah. Sang ayah memanggil kembali kedua anaknya, dan keduannya mulai diam lagi. Tapi hal itu tidak berlangsung lama. Si anak mulai membuat ulah yang semakin membuat para penumpang digerbong bawah tanah itu mulai marah. Beberapa penumpang mulai memarahi sang ayah dan membentak. “Pak bisa mendidik anak tidak sich!” kata seorang penumpang dengan geram. “Dari tadi anaknya mengganggu semua orang disini, tapi bapak koq diamsaja”. Sang ayah bangkit dari duduknya, menghampirikedua anaknya yang masih mungil, menenangkannya, dandengan sangat sopan berdiri dan berkata kepadapara penumpang yang ada digerbong itu. “Bapak-bapak dan ibu-ibu semua, mohon maaf atas kelakuan kedua anak saya ini. Tidak biasanya mereka berdua bertingkah nakal seperti saat ini. Tadi pagi, kedua anak saya ini baru saja ditinggal oleh ibu mereka yang sangat mereka cintai.Ibu kedua anak saya ini meninggal karena penyakit LEUKEMIA yang dideritanya”.Bapak itu diam sejenak, dan sambil mengelus kepalakedua anaknya meneruskan ceritanya. “Mungkin karenakejadian yang menimpa ibu mereka berdua itu begitu mendadak, membuat kedua anak saya ini belum bisa menerima kenyataan dan agak sedikit shock karenanya. Sekali lagi sayamohon maaf”. Seluruh orangdidalam gerbong kereta apibawah tanah itu seketika terdiam. Mereka dengan tiba-tiba berubah total, dari memandang dengan perasaan kesal karena kenakalannya, berubah menjadi perasaan iba dan sayang. Kedua anak itu masih tetap nakal, mengganggu seluruh penumpang yang ditemuinya.Tetapi, orang yang diganggu malah kelihatan tambah menampakkan kasih sayangnya. Ada yang memberinya coklat, bahkan ada yang menemaninya bermain. PERHATIKAN KONDISI SUBWAY ITU. PENUMPANGNYA MASIH SAMA. KEDUA ANAK ITU MASIHNAKAL-NAKAL. Tetapi terjadiperubahan yang sangat mencolok. SUASANA DIDALAM SUBWAY ITU BERUBAH 180 DERAJAT. KENAPA?…. KARENA SEBUAH INFORMASI. INILAH YANG DISEBUT PERUBAHAN PARADIGMA. Ternyata, batas antara SETUJU dan MENOLAK itu sangat tipis sekali. Dan itu tidak akan pernah dapat ditembus, kecuali oleh sebuah INFORMASI yangbenar

Kisah Mawar

Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebunbelakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan potitu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna. Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuhpula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkanmengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya. Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyaksekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagiandari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan inihanya membuatku sakit. Akutak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.” Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumputyang menganggu pertumbuhanmawar itu. Kelopaknya yangdahulu mulai merekah, kinitampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu. Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam.Tuhan yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat.Tuhan lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwakita, juga ada tunas mawardan duri yang akan merekah. Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Banyakdari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang.Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikirbahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telahada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki. Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkandengan duri-duri kelemahandiri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini.Orang lain lah yang kadangharus menunjukannya. Jika kita bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yangmuncul. Kita, akan terpacuuntuk membuatnya akan membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yangakan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yangterindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkandiri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikanduri-duri yang muncul. Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya,mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa.Mungkin, tangan-tangan kitaakan tergores dan terluka,tapi janganlah itu membuatkita bersedih nestapa. Biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan danimpianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar laindalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu,agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itukepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.

Menjual Sisir Pada Biksu

Menjual Sisir Pada Biksu
Pertanyaan :
- Jika perusahaan dimana anda bekerja, adalah sebuah perusahaan pembuatSISIR, memberi tugas untukmenjual sisir pada para biksu di wihara (yang semua kepalanya gundul)
– Bisakah anda melakukannya? Apa jawabananda ?
1. Tidak mungkin, itu mustahil
2. Gile
3. Aku akan sekali mencobauntuk melaksanakan instruksi bos saya
4. Baiklah, saya akan coba
5. Ya, saya pikir bisa menjualnya (5 buah, 10 buah, 50 buah atau lebih, sebutkanlah jumlahnya)
Pilih satu jawaban dan baca tulisan di bawah untuk meilhat apakah andatermasuk orang yang berjiwa sukses atau tidak.
Cerita : MENJUAL SISIR PADA BIKSU
Ada sebuah perusahaan “pembuat sisir” yang inginmengembangkan bisnisnya, sehingga management inginmerekrut seorang sales manager yang baru. Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan. Jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yangsangat sulit untuk setiaporang yang akan mengikutiwawancara terakhir.
Tugasnya adalah : Menjual sisir pada para biksu di wihara.
Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini. (Mr. A, Mr. B, Mr. C)
Pimpinan pewawancara memberi tugas : “Sekarangsaya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara.. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu.”
Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan. Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. A:”Berapa banyak yang sudahanda jual?”
Mr. A menjawab: “Hanya SATU.”Si pewawancara bertanya lagi : “Bagaimanacaranya anda menjual?” Mr.A menjawab: “Para biksu divihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda – dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang ketombean.”
Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B:”Berapa banyak yang sudahanda jual?”
Mr. B menjawab : “SEPULUH buah.” “Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar merekamenunjukkan rasa hormat pada patung sang Buddha.”
Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya padaMr. C : “Bagaimana dengan anda?”
Mr. C menjawab: “SERIBU buah!”.
Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.
Si pewawancara bertanya :“Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?”
Mr. C menjawab: “Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana.
Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, ‘Sifu, saya melihatbanyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, makaitu akan lebih menggembirakan hati mereka.’ Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!”
Pesan Moral Dari Cerita Menjual Sisir Pada Biksu
Universitas Harvard telah melakukan riset, dengan hasil :
1) 85% kesuskesan itu adalah karena SIKAP dan 15% adalah karena kemampuan.
2) SIKAP itu lebih pentingdari kepandaian, keahlian khusus dan keberuntungan.Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial dan adaptasi. Kesuksesan dan kegagalan bergantung padabagaimana sikap kita menghadapi masalah.
Dalai Lama biasa berkata :“Jika anda hanya punya sebuah pelayaran yang lancar dalam hidup, maka anda akan lemah. Lingkungan yang keras membantu untuk membentuk pribadi anda, sehingga anda memiliki nyali untuk menyelesaikan semua masalah.”
“Anda mungkin bertanya mengapa kita selalu berpegang teguh pada harapan. Ini karena harapan adalah : hal yangmembuat kita bisa terus melangkah dengan mantap, berdiri teguh – dimana pengharapan hanyalah sebuah awal. Sedangkan segala sesuatu yang tidakdiharapkan …. adalah hal yang akan mengubah hidup kita.” (Meredith Grey, Grey’s Anatomy – Season 3)
Ingatlah, saat keadaan ekonomi baik, banyak orangjatuh bangkrut. Tapi saat keadaan ekonomi buruk, banyak jutawan baru yang bermunculan. Jadi, dengan sepenuh hati terapkanlah SIKAP kerja yang benar 85%.
Semoga sukses !”

Menerobos Lampu Merah

Menerobos Lampu Merah – Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jack segera menekan pedalgas kendaraannya . Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati Jack berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Jack bimbang, haruskah ia berhenti atauterus saja. “Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak,” pikirnya sambil terus melaju.“Prit!” Di seberang jalan seorang polisi melambaikantangan memintanya berhenti. Jack menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing. Hey, itu khan Bob, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Jack agak lega. Ia melompat keluar sambilmembuka kedua lengannya. “Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!” “Hai, Jack.” Tanpa senyum. “Duh,sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri sayasedang menunggu di rumah.” “Oh ya?” TampaknyaBob agak ragu. Nah, bagus kalau begitu. “Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong.” “Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini.” O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jack harus ganti strategi. “Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.” … Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancarkeadaan. “Ayo dong Jack. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu.” Dengan ketus Jackmenyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya.
Sementara Bob menulis sesuatu di buku tilangnya.Beberapa saat kemudian Bob mengetuk kaca jendela.Jack memandangi wajah Bobdengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itusedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bob kembali ke posnya. Jack mengambil surat tilang yangdiselipkan Bob di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota.
Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atauapa? Buru-buru Jack membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tanganBob. “Halo Jack, Tahukah kamu Jack, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrakpengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusahadan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kaliini. Maafkan aku Jack. Doakan agar permohonan kami terkabulkan . Berhati-hatilah. ( Salam , Bob). “
Jack terhenyak . Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bob. Namun, Bob sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan denganhati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan. Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisajadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilahdengan penuh hati-hati.

Pengaruh 3G dapat Merusak Jaringan Otak Manusia

WASPADAI…!! pengaruh jaringan 3G!
Hasil temuan terbaru saatini telah membuktikan, bahwa jaringan 3G merusakotak manusia, karena tipe jaringan ini bisa menimbulkan perasaan membenci, mencaci maki, mencela, menghina bahkan menghakimi orang tanpa kita tahu yang sebenarnya,jaringan ini bisa menutupikebenaran, membalikan yangbenar menjadi salah, begitu pula sebaliknya…
Jaringan 3G itu adalah…?
1. Ghibah (menggunjing)
2. Gosip.
3. Ghurur (kebohongan)
Akan bahaya kalau jaringanini dipakai di media…
Jadi… Bagaimana agar jaringan 3G ini tidak merusak otak kita…?
Ada beberapa ‘makanan’ yang bisa kita coba konsumsi, salah satunya TAHU…
1. TAbayyun (meminta kejelasan sebenarnya)
2. Husnudzon (prasangka baik)
3. Ukhuwah (utamakan persaudaraan)
Makanan di atas tidak tersedia di pasar atau apotek di sekitar tempat tinggal anda… karena sudah tersedia built-in dihati kita masing-msing, tinggal mau atau tidak kita gunakan dengan bijak…
Pesan ini dikemas dalam kata-kata menarik oleh:
@arismukmin1
( Aris mukmin )
www.dapurAris.com
call / sms :
- 0852 131 222 77
- 0857 131 222 77
- 0877 880 222 77 ( off )
- Pin:28b80a1b
*dengan revisi seperlunya tanpa mengubah makna
islami