Info Kita RIDDLE-SCARY EYES



 


Aku tinggal sendirian di sebuah apartemen studio [sebuah apartemen dengan hanya satu kamar yang luas tanpa penyekat.

Kamarku terletak di lantai 12 dan aku sangat menyukainya sebab pemandangannya sangatlah bagus.

Aku sedang menata rambutku di cermin besar yang ada di kamarku ketika kejadian menakutkan itu terjadi. 
Aku melihat wajah seorang wanita di belakangku.

Wanita itu berambut panjang seperti Sadako dan memiliki tatapan mata yang sangat mengerikan.

Akupun menoleh secara refleksi ke arah belakangku, namun tak ada apapun di sana. 
Aku hanya melihat pemandangan yang indah dari jendelaku.

Apa aku tadi salah lihat? Tidak, aku tadi jelas melihatnya.

Wanita itu jelas sedang menatapku dari belakangku.

Apa ... apa itu hantu?

Tiba-tiba terdengar suara, “Braaak!!!”

Jantungku terasa berhenti berdetak ketika mendengar suara itu. 
Apa itu suara mobil atau sepeda?

Aku juga mendengar suara sirine dari kejauhan.

Ah, itu semua tidak penting, pikirku. Aku baru saja melihat hantu! Hantu ternyata benar-benar ada!


Info Kita RIDDLE-TRAFFIC ACCIDENT




Sebulan yang lalu, aku mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas. 
Saat itu, ada dua orang di dalam mobil, yaitu, aku dan kakakku. 

Aku sebenarnya belum cukup umur, namun kakakku mengizinkanku membawa mobil. 
Aku duduk di belakang setir sementara kakakku duduk di sampingku. 

Perjalanan berawal dengan lancar, sebab sangat itu jalanan masih sepi. 
Jalanan itu sangat sempit dan hanya bisa dilalui satu mobil, sehingga tak ada kemungkinan bagi mobil lain menyalipku.

Namun kecelakaan tetap saja terjadi.

Mobilku bertabrakan dengan sebuah truk. 
Aku terbangun di rumah sakit. Tubuhku terasa sangat sakit akibat kecelakaan itu. 
Aku mencoba melihat ke sekeliling. Tampak kakakku sedang terbaring di tempat tidur di depanku. 
Kakakku tampak baik-baik saja. Akupun merasa lega.

Aku tak ingat apapun tentang kecelakaan itu. 
Aku ingat melihat kaca mobil yang pecah dan kondisi depan mobil yang rusak parah. 
Aku juga ingat mendengar sirine ambulan, namun hanya itu. 
Pasti aku dan kakakku dalam keadaan tidak sadar saat dibawa ke rumah sakit. 

Aku juga cukup yakin si pengendara truk melarikan diri setelah kejadian itu.

Aku menghabiskan sebagian besar waktuku untuk tidur selama di rumah sakit. 
Ibu kadang-kadang datang untuk menjengukku. 
Namun anehnya, ia hanya mau berbicara denganku dan mendiamkan kakakku. 

Apa ia marah karena membiarkanku yang masih di bawah umur untuk membawa mobil dan menghancurkannya?

Dua minggu setelah kejadian, saatnya aku pulang dari rumah sakit. 
Kakakku juga ikut bersamaku. Namun anehnya, ketika aku melewati papan nama di depan kamarku, mengapa hanya tertulis namaku?

“Kenapa nama kakakku tidak ditulis ya?” pikirku.

Sebulan setelah kejadan itu, aku kembali ke rumah sakit.


Info Kita RIDDLE-SAUNA



 


Seorang pria pergi ke sebuah sauna. 
Ia memasuki sebuah ruangan di sana dan seorang pria lain masuk semenit kemudian.

“Ini pertandingan!” pikirnya. 

“Aku takkan keluar sebelum ia keluar.”

10 menit berlalu.

Pria itu berbadan jauh lebih besar darinya. 
Mungkin beratnya sekitar 100 kg. Namun ia yakin takkan kalah darinya!

15 menit berlalu.

Keringat pria itu jatuh bercucuran seperti air terjun, namun ia masih bertahan.

18 menit kemudian.

Lawannya itu akhirnya menyerah dan keluar dari sauna. 
Ia sudah tampak pusing dan bisa pingsan setiap saat.

“Yes! Aku menang!” seru pria itu sambil berpose di tengah ruangan.

Ketika terbangun, sang pria berada di sebuah ruangan yang tak ia kenal.

“Anda baik-baik saja?” tanya seorang lelaki tua dengan cemas. 
Ia teringat bahwa lelaki itu adalah pemilik sauna ini.

“Saya tadi menemukan anda pingsan bersandar di depan pintu kamar sauna.”

“Pasti saya tadi pingsan gara-gara terlalu lama di ruang sauna.” katanya, 
“Terima kasih anda sudah menolong saya.”

“Tak apa-apa. 
tapi tulang saya hampir patah gara-gara menggendong anda tadi hahaha. 
Lain kali jaga diri anda baik-baik ya?”

“Terima kasih banyak.” 
pria itu kemudian mengambil barang-barangnya dan pulang.


Info Kita RIDDLE-SCHOOL ACCIDENT



 


Sore itu aku pulang sendirian dari sekolah. 
Aku melihat seorang anak sedang bermain di taman bermain di halaman sekolah dengan riang.

“Sore-sore begini?” pikirku,

 “Seharusnya anak-anak SD sudah pulang.”

Tiba-tiba terdengar suara “Buk!” yang amat keras. 

Anak itu rupanya terjatuh dari salah satu mainan di taman bermain itu.

Aku segera menghampirinya. Nampak tangannya memar dan tangan satunya sedang memegangi tangannya yang memar itu. 

Ia berjalan terpincang sebelum akhirnya duduk dengan kesakitan di atas ayunan.

“Apa kau baik-baik saja?”

“Tangan dan kakiku sakit sekali.” katanya sambil menangis.

Aku segera menggendongnya ke klinik sekolah. 
Ia sesekali menjerit ketika aku tanpa sengaja menyentuh bagian tubuhnya yang terasa sakit. 
Untung saja perawat masih belum pulang dan ada di klinik saat itu.

“Tolong anak ini,” kataku, “Anak ini terjatuh tadi.”

“Ya, aku kenal anak ini. 
Dia memang sangat nakal.” 

ia memeriksa kondisi anak itu, “Tampaknya lukanya cukup parah. Tulangnya patah. 
Bisakah kau bantu aku dengan pergi ke ruang guru dan memanggil ambulan?”

“Tentu saja.” 
aku kemudian meninggalkan anak itu bersama suster dan beberapa saat kemudian sirine ambulan terdengar. 
Aku melihat ketika paramedis membawa anak itu di atas sebuah tandu.

“Bagaimana kondisi anak itu? tanyaku.

“Apa anda yang tadi memanggil kami?”

Aku mengangguk.

“Untung saja anda cepat memanggil kami. 
Kedua tulang kaki dan kedua tulang tangannya patah. 
Bila terlambat dibawa ke rumah sakit bisa gawat.”

Akupun mengangguk kembali dan saat aku melihat ambulan itu pergi, bulu kudukku mulai berdiri dan akupun bergegas pulang.


Info Kita RIDDLE-CANCER



 


Aku pergi ke pasar malam dan tertarik masuk ke sebuah tenda peramal. 
“Pasti peramal jadi-jadian” pikirku. Aku tak pernah percaya pada ramalan, terutama ramalan bintang. Karena itu aku berniat masuk untuk menguji peramal itu dan membuktikan kebohongannya.

Waktu masuk, aku terkejut sebab peramal itu ternyata orang asing, tapi itu tak menyurutkan niatku.

“Bisakah kau menebak zodiakku?” tanyaku.

Peramal itu hanya menunjukku sambil berteriak, “Cancer!”

Cancer, hah? Peramal ini jelas-jelas tukang tipu. 
Bintangku adalah Aquarius, si pembawa air. 
Dengan tertawa aku berjalan keluar. Bisa melihat masa depan apanya, menebak bintangku aja tidak bisa.

“Cancer! Cancer!” Peramal itu masih terus berteriak dari dalam tenda.

Dasar orang gila! Aku kabur saja.



Info Kita RIDDLE-LION



 


Aku seorang fotografer alam dan kini sedang berada di Afrika. 
Aku sedang memotret savanna ketika tanpa sengaja kameraku menangkap sesuatu. 

Dari lensa jarak jauhku, aku melihat 10 orang lokal berada di atas sebuah pohon besar sambil melihat dengan ketakutan ke arah bawah.

Aku menggeser lensaku dan melihat seekor singa sedang menunggu mereka di bawah dan sebuah topi tergeletak di dekatnya.

Aku melihat ke atas lagi. 
Semua orang yang ada di atas rupanya memakai topi yang serupa. 
Tampaknya topi itu terjatuh dari atas. 
Sebuah mobil park ranger kemudian datang untuk mengusir singa itu.

Aku hanya tertawa. 
Semoga saja mereka selamat.


Info Kita RIDDLE-SIGNAL



 


Aku shock hari ini sebab aku melihat sebuah kecelakaan lalu lintas tepat di depan mataku. Seperti ini ceritanya. 
Aku hendak menyeberang dan lalu lintas saat itu sungguh padat. 
Aku menunggu lampu merah di depan zebra cross bersama orang-orang lainnya ketika alarm teleponku tiba-tiba berbunyi. 

“Tet ... tet ... tet ... “ suaranya keras sekali. 
Aku segera mematikannya ketika tiba-tiba terdengar suara hantaman keras dari depanku. 

Orang-orang menjerit dan akupun melihat sebuah bus mengerem dengan suara mendecit yang memekakkan telinga. 
Di tengah jalan terbaring tubuh pria tua berlumuran darah dengan tongkat dan kaca mata hitam yang remuk terlindas ban bus.

“Ia melompat begitu saja di tengah jalan!” seru sang sopir truk.

Astaga, apa pria tua ini bunuh diri? Malang sekali nasibnya.


Info Kita RIDDLE-OLD CAMERA


 


Ayahku mewariskan sebuah kamera tua kepadaku. 
“Kamera tua ini ajaib,” 
ceritanya, “Kamera ini dapat menangkap wajah terakhir seseorang sebelum ia meninggal.”

Ayah menunjukkan sebuah foto yang diambilnya beberapa tahun lalu dengan kamera itu. 
Ia tampak sangat tua di foto itu. Beberapa minggu kemudian, ayahku benar-benar meninggal. Wajahnya tampak tua, sama seperti yang ada di foto itu.

Saat aku bercerita pada pacarku, ia hanya bertanya dengan heran. 
“Apa benar kata ayahmu itu?”

“Well, kalau begitu mari kita coba buktikan.”

Akupun memfoto “selfie” diriku bersama pacarku dengan kamera itu. 
Wajahku nampak tak apa-apa, namun wajah pacarku tampak berdarah.

“Ah, ini pasti kesalahan cahaya atau alat cetaknya.” 
kata pacarku sambil bergurau.

Beberapa hari kemudian, pacarku meninggal karena kecelakaan. Wajahnya berlumuran darah, sama seperti foto hasil jepretan kamera itu.

Aku sangat sedih, namun hidup harus berlanjut terus. 
Aku akan berusaha tegar untuk mendiang kekasihku itu.


Info Kita RIDDLE-LIFT APARTEMEN





Level: easy

 

Aku pulang dari kantor setiap sore menggunakan mobil. 

Karena macet, aku selalu saja sampai di apartemenku malam hari. Lalu lintas di kota selalu penuh. Tapi apa ini? Macetnya sangat parah, mobilnya sama sekali tak bergerak. 
Aku melongok keluar jendela. Rupanya ada bus terguling dan menutupi jalan.

Aku harus menunggu hingga bus itu berhasil diderek dan lalu lintaspun kembali berjalan. 
Alhasil aku sampai lebih malam daripada biasanya. 
Setelah memarkir mobilku di basement, aku menunggu di depan pintu lift.

"Ting" terdengar bunyi pintu lift membuka disertai bel.

Aku melongo ketika melihat tetanggaku, kakak beradik bersama orang tua serta kakek mereka berdiri di dalam lift.

"Apa paman mau ikut?” salah satu anak itu menyapa mereka.

"Ehm," aku berpikir sebentar. 
"Tidak, sudah penuh di dalam. 
Aku naik lift berikutnya saja"

"Baiklah, hati-hati ya." 
sang anak tersenyum lalu menutup lift.

Aku mengigil kedinginan dan kemudian memutuskan menggunakan tangga.


Info kita RIDDLE-KAMAR APARTEMEN







Level: medium

 

Aku tinggal sendiri di kamar apartemenku. 
Namun itu tidak berarti aku bisa tinggal dengan tenang dan damai. Tetanggaku memiliki anak yang amat nakal. 

Terakhir kali ia dan teman-temannya bermain bola hingga memecahkan kaca jendelaku, lalu kabur. 
Huh, aku terpaksa menggantinya dengan kaca yang baru.

Musim dingin ini aku hendak berlibur ke tempat yang lebih hangat. 
Namun liburanku itu terpaksa kupersingkat hingga akhirnya aku pulang sebelum musim semi tiba. Brrr ... 
dingin sekali udaranya. 
Masih ada tumpukan salju di luar. Begitu masuk, aku langsung menyalakan pemanas, kemudian segera mandi dengan air hangat. Namun saat tengah menikmati kopi hangat di dapur, aku melihat tulisan di jendela.

DOG

Tulisan itu tampak dibuat dengan jari di atas jendela yang mengembun.

Apa? Dasar anak-anak sial! Besok aku akan mengadu ke orang tua mereka. 

Namun sekarang sebaiknya aku tidur dan menghangatkan diri dulu di balik selimutku fufufufu.



Info kita RIDDLE-SNOW WHITE


 



Level: easy

 

Aku memejamkan mata, tertidur di kursi belakang mobil. 
Pacarku sangat perhatian, ia lalu menyelimuti aku dengan selimut yang ia bawa dari rumah. 

Seperti biasa, ia membawaku ke tempat yang amat romantis. Mungkin kali ini kami pergi ke danau atau pantai? Ternyata ia membawaku ke pegunungan. Pemandangan di sini masih alami dan sangatlah indah. 

Bahkan ia menggendongku ke sana, benar-benar lelaki yang romantis!

Ia kemudian menurunkanku. 
Bisa kutebak setelah ini kami berdua akan berciuman dan aku akan pura-pura terbangun dari tidurku. 

Haha seperti dongeng Putri Salju. Tak lama kemudian, binatang-binatang hutan mengelilingku.


Info kita RIDDLE-PENYAYANG BINATANG





Level: easy

 

Apa cewek benar-benar suka sama cowok pecinta binatang? Buktinya temanku selalu saja dikelilingi wanita. 

Ia selalu mengupload fotonya bersama hewan-hewan seperti anjing, kucing, hamster, kelinci, dan lain-lain. 

Wanita jadi menggilainya karena katanya ia tampak imut bersama hewan-hewan itu.

"Bagaimana sih kamu merawat mereka? 
Bukannya hewan-hewan itu mahal?" 
tanyaku saat berkunjung ke rumahnya.

Ia tertawa, "Namanya juga hobi. 
Aku suka sekali dengan binatang jadi biaya tidaklah masalah." katanya sambil mengelus anjing peliharaannya.

Setiap kali aku berkunjung ke rumahnya, hewan peliharaannya selalu berganti-ganti. 

Aku jadi iri padanya karena aku tak pernah suka binatang.


RIDDLE# GURU YANG SANGAT DISIPLIN





Level: easy

 

Pak A adalah guru yang amat disipilin. 
Murid yang ketahuan melanggar peraturan sekolah pasti akan mendapatkan hukuman yang amat berat. 

Dia juga tak pandang bulu menghukum murid-muridnya yang ketahuan nakal. 
Bahkan kali ini dia marah besar pada murid-murid cewek.

"Saya menemukan ini di kamar mandi!" dia mengacungkan sepuntung rokok, 

"Bukankah aturan sekolah sudah sangat jelas untuk tidak merokok!"

Karena tidak ada yang mengaku, akhirnya kami semua dihukum. Padahal kami bersumpah, tak ada murid cewek di sini yang merokok. Benar-benar aneh, 

aku jadi curiga salah satu murid cowok di sini pelakunya!


RIDDLE# WRITER'S BLOCK





Level: medium

 

Aku adalah penulis yang pernah menbuat novel best seller. 
Para fansku dan pihak penerbitan mendorongku untuk menulis novel kedua. 

Namun apapun yang kulakukan, aku tak mampu mendapatkan ide. Akhirnya aku tahu sebabnya, kamarku amat berisik! Ada suara teman dan keluargaku bercakap-cakap, jadi aku mengusir mereka dan menyuruh mereka tak datang lagi. 

Ada suara kendaraan lalu lalang di luar, jadi akhirnya aku memaku jendela supaya tak bisa dibuka. 
Ada suara air menetes di wastafel, jadi aku memutuskan melepaskannya dari dinding. 

Suara kipas angin dan radio juga terdengar terlalu keras, jadi aku menyingkirkannya. 

Bahkan, kini semua perabotan di kamarku sudah kukeluarkan, hingga tertinggal meja kursi dan alat tulis. Namun tetap saja aku tak bia berkonsentrasi, masih ada suara yang terdengar! 

Aku benar-benar harus mengakhirinya! Aku hanya bisa dalam kondisi benar-benar tenang!


RIDDLE# TETANGGA KOK GITU



Level: easy

 

Ah ... kesal! Kesal! Kesal!

Aku benci apartemen tempat tinggal ini. 
Tetangga-tetangga di sini berisik sekali! Pria yang tinggal di depanku selalu saja mengajak teman-temannya dan ngobrol sampai larut malam. 

Itu baru pria yang tinggal di kamar 1002, belum tetangga yang lain.

 Orang yang tinggal di kamar 2006 selalu saja membuka dan menutup pintunya dengan keras. 

Dan yang lebih parah lagi, orang yang tinggal di kamar 504 ... 
orang idiot macam apa yang menyalakan mesin cuci malam-malam! 

Huh ... aku benar-benar tak betah tinggal di sini!


RIDDLE# HARI BIASA DI STASIUN





Level: easy

 

Kereta akan datang. 

Petugas stasiun sudah membunyikan peluit dan akupun segera berdiri dari kursi tunggu. 

Ini adalah pagi biasa dimana aku dan kerumuman orang lainnya menunggu kereta di stasiun. 

Tapi perhatianku tertuju pada wanita itu. 
Ia masih mendongak ke arahku. Benar-benar wanita aneh. 
Oh, itu keretanya sudah tiba. 

Siap-siap berangkat kerja.


RIDDLE# TEMAN CHAT





Level: easy

 

Aku memiliki seorang teman chat wanita dan kami sudah merasa cocok satu sama lain. 

Suatu hari ia bertanya, "Apa aku bisa mendengar suaramu?"

Tentu saja. 
Akupun memberikan nomerku. Teleponku kemudian berbunyi dan aku mengangkatnya. 

namun tak ada suara di sana.


"Halo?"


Tiba-tiba terdengar suara isakan pelan di telepon. 

Akupun bertanya "Apa kau baik-baik saja?"

Aku terkejut ketika tiba-tiba suara tangisan itu berubah menjadi tawa yang keras.

Perasaanku tidak enak jadi aku memutuskannya. 
Beberapa saat kemudian teleponku berdering lagi. 
Ternyata dari wanita itu. 
Ia minta maaf karena tadi sepertinya teleponnya error.

"Oh begitu." 
kataku, kemudian kamipun asyik mengobrol.

Beberapa hari kemudian telepon rumahku berdering.

"Halo?" tanyaku.

Namun yang terdengar hanyalah suara teriakan.

Huh, aku benar-benar khawatir dengan wanita itu.


RIDDLE# CAT SITTING


 



Level: easy

 

Suatu hari tanteku meneleponku. 
"Hei, bisakah kau menjaga kucingku? Aku akan pergi keluar kota selama tiga hari."

"Kucing? Baiklah" kebetulan aku juga penyuka kucing jadi aku sama sekali tak keberatan.

Tanteku itu memang penggila kucing. Ia tinggal sendiri dan sayang sekali dengan kucingnya. 
Ia tak pernah menikah dan punya anak, jadi kurasa kucing itu sudah dianggapnya sebagai anaknya sendiri.

Jadi besoknya aku datang ke rumah tanteku.

"Kucingnya ada di dalam keranjang itu." kata tanteku. Akupun mengangguk.

Tentu saja hal pertama yang kulakukan setelah tiba di rumah tanteku adalah bermain game sepuasnya. 
Kemudian aku melongok ke arah jam, ternyata sudah saatnya kucing itu diberi makan. 
Akupun meletakkan joy stick-ku dan menuang makanan kucing ke dalam mangkuk plastik.

Namun betapa terkejutnya aku ketika melihat di dalam keranjang kucing itu sudah mati. 
Astaga, tante pasti akan membunuhku! Ia kan menyayangi kucing ini seperti anaknya sendiri?

Akupun bergegas ke toko penjual hewan peliharaan dan untunglah di sana aku menemukan kucing yang persis sama, baik umur maupun pola warnanya. Akupun membelinya dan membawanya pulang. 
Setelah membuang mayat kucing itu, aku merawat kucing itu selama tiga hari hingga tanteku datang.

Begitu ia datang ke rumah, ia terkejut melihat kucing itu.

"Itu bukan kucingku! Dimana kucingku?"

Aduh, darimana tanteku tahu ya? Padahal kucingnya sama persis lho.


RIDDLE# MY NEIGHBORS







By: Aulia Hazuki

Level: easy

 

Namaku Micah. 
Aku tinggal di sebuah gedung yang sudah cukup tua, tapi dalamnya bersih. 
Banyak tetanggaku di sini. 
namun aku tidak menyukai mereka semua. 
Contohnya ada Mr. Starling. 
Dia memang sangat cerdas, namun emosinya kerap meledak-ledak dan sering merugikan keluarganya. 
Ada lagi Mrs. Andrews yang mengerikan. Aku pernah memergokinya sedang menyakiti dirinya sendiri. 
Lain halnya dengan Anthony, dia seumurku namun tak mau bergaul danganku. 
Dia punya kembaran bernama Andreas. Kemana-mana mereka selalu berdua, padahal Andreas sifatnya sangat berkebalikan dengan Anthony.

Tapi semua itu tak seberapa. 
Ada satu lagi tetanggaku, namanya Mr. Burrows. 
Aku punya perasaan dia tidak suka denganku. 
Ada sesuatu yang membahayakan dalam dirinya. 
Dia bahkan pernah melihatku dengan pandangan dendam. 
Aku berusaha sedapat mungkin menghindarinya.

Suatu hari aku tak sengaja berpapasan dengannya. 
Dia menatapku dengan benci. Lalu keluarlah kata-kata mengerikan itu, “Aku ingin sekali membunuhmu, Nak! Kau begitu menggangu pandanganku. Sebaiknya kau musnah saja!”

Aku sangat ketakutan. 
Buru-buru aku menemui pengurus gedung. 
Mereka menepis semua kata-kataku dan menyuruhku diam. 
Oh Tuhan ...



RIDDLE# GOA PESUGIHAN








By: M. A. Alghiffari

Level: hard

 

Aku dan teman-temanku sangat suka travelling di daerah-daerah yang dapat dibilang ekstrim. 
Kami sudah mendaki banyak gunung dan menelusuri banyak goa.

Hari ini kami akan memasuki sebuah goa di daerah Gunung Kidul. 
Kami sudah menyiapkan bekal, safety tool, senter, dan sebagainya. 
Awalnya kami terkagum-kagum dengan ukiran yang dibuat oleh alam. 
Semakin dalam kami memasuki goa, kami menemukan sesuatu yang berbau mistis. Terdapat banyak lilin menyala yang berjejer di goa. 
Di zaman sekarang masih saja ada kegiatan pesugihan seperti ini, pikirku.

Kami melanjutkan penelusuran tanpa berpikir panjang akan lilin-lilin tersebut. Perjalanan semakin jauh, kami menemukan lebih banyak lilin, beberapa ada yang menyala. 
Kami sempat berpikir mungkin saja di sini tempat para makhluk mistis bersemayam, tetapi keingintahuan kami akan goa ini tidak dapat dibendung dan kami melanjutkan perjalanan lebih dalam lagi.

Kali ini hanya sedikit lilin yang kami temukan dan tak ada penerangan selain dari senter yang kami bawa. 
Hanya aku yang berhasil keluar dari goa itu dengan selamat.