Info Kita RIDDLE-SCHOOL ACCIDENT



 


Sore itu aku pulang sendirian dari sekolah. 
Aku melihat seorang anak sedang bermain di taman bermain di halaman sekolah dengan riang.

“Sore-sore begini?” pikirku,

 “Seharusnya anak-anak SD sudah pulang.”

Tiba-tiba terdengar suara “Buk!” yang amat keras. 

Anak itu rupanya terjatuh dari salah satu mainan di taman bermain itu.

Aku segera menghampirinya. Nampak tangannya memar dan tangan satunya sedang memegangi tangannya yang memar itu. 

Ia berjalan terpincang sebelum akhirnya duduk dengan kesakitan di atas ayunan.

“Apa kau baik-baik saja?”

“Tangan dan kakiku sakit sekali.” katanya sambil menangis.

Aku segera menggendongnya ke klinik sekolah. 
Ia sesekali menjerit ketika aku tanpa sengaja menyentuh bagian tubuhnya yang terasa sakit. 
Untung saja perawat masih belum pulang dan ada di klinik saat itu.

“Tolong anak ini,” kataku, “Anak ini terjatuh tadi.”

“Ya, aku kenal anak ini. 
Dia memang sangat nakal.” 

ia memeriksa kondisi anak itu, “Tampaknya lukanya cukup parah. Tulangnya patah. 
Bisakah kau bantu aku dengan pergi ke ruang guru dan memanggil ambulan?”

“Tentu saja.” 
aku kemudian meninggalkan anak itu bersama suster dan beberapa saat kemudian sirine ambulan terdengar. 
Aku melihat ketika paramedis membawa anak itu di atas sebuah tandu.

“Bagaimana kondisi anak itu? tanyaku.

“Apa anda yang tadi memanggil kami?”

Aku mengangguk.

“Untung saja anda cepat memanggil kami. 
Kedua tulang kaki dan kedua tulang tangannya patah. 
Bila terlambat dibawa ke rumah sakit bisa gawat.”

Akupun mengangguk kembali dan saat aku melihat ambulan itu pergi, bulu kudukku mulai berdiri dan akupun bergegas pulang.


3 komentar:

  1. Dari awal sdh dijelaskan Kalo anak ITU cuma Luka memar biasa tapi knp setelah di panggil perawat anak ITU malah jadi patah tulang..Gw setuju Sama jwbn sebelumnya

    BalasHapus
  2. Si suster memperparah keadaan anak itu, dia benci anak itu karena nakal

    BalasHapus