20 RASI BINTANG PALING KEREN & LEGENDANYA: PART 3
20. Corona Borealis
Corona Borealis atau “mahkota utara” adalah rasi bintang yang kerap dikaitkan dengan mitologi tentang Theseus dan Putri Ariadana. Theseus sendiri adalah salah satu pahlawan Yunani yang terkenal karena mengalahkan Minotaur, monster buas berbadan manusia namun berkepala banteng yang tinggal di dalam labirin di Pulau Kreta.
Kisah Theseus dimulai ketika Raja Aegeus berpergian dan bertemu seorang gadis cantik (namun rakyat biasa) bernama Aethra dan menikahinya. Namun sang raja harus segera kembali ke negerinya di Athena dan terpaksa meninggalkan Aethra dalam keadaan mengandung. Raja Aegeus kemudian mengangkat sebuah pilar batu dan menempatkan sandal serta pedangnya di bawah batu tersebut. Ia berpesan bahwa jika Aethra melahirkan anak laki-laki, pasti ia mampu mengangkatnya dan akan menjadi penerus tahta di kerajaannya.
Selepas kepergian raja Aegeus, Aethra melahirkan seorang anak laki-laki bernama Theseus yang kemudian tumbuh besar. Aethra kemudian mengungkapkan siapa ayahnya yang sebenarnya. Theseus yang hendak mengklaim apa yang menjadi haknya dengan mudah mengangkat pilar batu itu dan mengambil sandal serta pedang ayahnya (ceritanya mirip dengan Raja Arthur yang mencabut pedang Excalibur dari dalam batu). Namun ia kecewa ketika setibanya di Athena, ayahnya telah menikah dengan penyihir wanita bernama Medea. Ratu Medea mengetahui identitas asli Theseus dan berusaha membunuhnya, karena ia ingin anaknya, Medus, menjadi pewaris tahta berikutnya.
Pada saat hidangan malam disajikan, Ratu Medea memberikan minuman berisi racun kepada Theseus. Raja Aegeus kebetulan melihat sandal dan pedang yang dikenakan Theseus dan segera menyadari bahwa itu putranya. Raja Aegeus kemudian menggagalkan rencana Ratu Medea dan penyihir wanita itupun segera kabur meninggalkan istana dengan cara dramatis, yakni menunggang kereta terbang yang ditarik oleh naga.
Namun begitu Theseus mewarisi tahta Athena, masalah lain muncul. Androgenus, putra Raja Minos dari Kreta tanpa sengaja terbunuh saat pertandingan Olimpiade di Athena. Raja Minos menuduh orang Athena telah sengaja membunuh putranya dan menuntut balas. Ia menginginkan agar tiap tahun 7 pemuda dan 7 pemudi dari kota Athena dibawa ke Pulau Kreta untuk dikorbankan kepada monster buas bernama Minotaur.
Theseus berusaha menghentikan upacara pengorbanan ini dengan ikut berlayar ke Pulau Kreta (menjadi salah satu remaja yang dikorbankan). Ia berjanji pada ayahnya, jika ia berhasil pulang dengan selamat, maka kapalnya akan memasang layar putih. Namun jika ia meninggal dalam misinya, kapal akan pulang dengan layar hitam. Setibanya di Pulau Kreta, ketampanan Theseus segera menarik hati seorang Putri Ariadna, putri dari Raja Minos sendiri. Putri Ariadna kemudian menceritakan bahwa Minotaur sebenarnya adalah adiknya sendiri yang dikutuk oleh Poseidon karena ayahnya lupa memberikan persembahan pada dewa laut tersebut. Putri Ariadna juga berjanji akan membantu Theseus jika pemuda itu menikahinya dan membawanya ke Athena.
Theseus pun berusaha menyusup ke sarang Minotaur untuk menyelamatkan para remaja yang akan dikorbankan tersebut. Namun itu bukanlah tugas yang mudah. Sebab selain Minotaur adalah monster yang sangat buas, ia harus melewati labirin yang sangat rumit yang didesain oleh Daedalus. Putri Ariadna memiliki akal dengan memberikan Theseus gulungan benang. Ketika Theseus masuk, ia mengurai gulungan benang itu sepanjang perjalanan, dimana ujungnya dipegang oleh Ariadna yang berada di luar.
Di dalam labirin, Theseus menghadapi Minotaur dan berhasil membunuhnya. Iapun membimbing para remaja yang ia selamatkan dengan mengikuti arah benang yang menuju ke pintu keluar labirin tersebut. Theseus kemudian menepati janjinya untuk membawa Putri Ariadna bersamanya kembali ke Athena. Namun saat kapal berstirahat di Pulau Naxos, sang putri tertidur di pulau tersebut dan tertinggal ketika kapal kembali berlayar. Ketika Theseus menyadari calon istrinya tertinggal, semua sudah terlambat.
Theseus yang terlalu sedih karena telah kehilangan Putri Ariadna kemudian lupa akan janjinya pada sang ayah dan memasang layar hitam di kapalnya. Akibatnya, ketika Raja Aegeus melihat warna layar kapal tersebut dari kejauhan, ia mengira anaknya sudah meninggal. Karena teramat berduka, Raja Aegeus memutuskan bunuh diri dengan melompat ke laut. Laut dimana ia meninggal kemudian dinamakan Laut Aegean yang hingga kini masih ada di Yunani.
Bagaimana dengan nasib Putri Ariadna? Mendengar tangisan Putri Ariadna yang terdampar sendirian dan memanggil-manggil nama Theseus, Dewa Dionysius, putra dari Zeus, memutuskan untuk menghibur sang putri dengan menghadiahinya sebuah mahkota. Mahkota inilah yang dilambangkan dengan rasi bintang Corona Borealis. Ending dari kisah Theseus ini kemudian diadaptasi menjadi kisah cinta tragis antara Tristan dan Isolde dari Irlandia (nggak ada hubungannya ama rasi bintang sih).
Alkisah seorang pangeran bernama Tristan dibesarkan oleh pamannya, Raja Mark, seperti anaknya sendiri. Tristan kemudian membela Raja Mark dari pemberontak bernama Morholt yang berniat merebut tahta Raja Mark. Tristan berhasil membunuh Morholt, namun ia terluka oleh pedang beracun milik Morholt. Senjata itu sangat beracun hingga tak ada satupun dokter yang bisa mengobatinya. Satu2nya yang bisa menyelamatkan Tristan adalah seorang putri bernama Isolde yang sangat pandai dalam ilmu pengobatan.
Untuk menyembunyikan jati dirinya sebagai seorang ksatria (karena Morholt yang dibunuh Tristan adalah paman Isolde), Tristan menyamar menjadi seorang pemain harpa. Isolde merawat Tristan dengan penuh perhatian, terutama karena ia jatuh hati dengan permainan harpa pemuda itu. Sang pangeran yang telah sembuh kemudian kembali ke kerajaannya dan menceritakan tentang kecantikan Putri Isolde kepada Raja Mark. Sang rajapun langsung jatuh hati dengan sang putri.
Legenda kemudian mengatakan bahwa tanah Irlandia mendapat ancaman dari seekor naga yang ganas. Raja Goram mengadakan sayembara, siapapun yang berhasil mengalahkan naga tersebut akan ia nikahkan dengan putrinya. Tristan yang tengah mencari istri untuk pamannya, Raja Mark, kemudian mengikuti sayembara itu dan berhasil menghabisi sang naga. Namun Tristan terluka parah dan lagi-lagi dirawat oleh Isolde.
Saat sedang merawat Tristan, ia melihat pedang dan perisai Tristan dan segera menyadari bahwa ia sebenarnya adalah ksatria yang membunuh pamannya. Isolde pun mengambil pisau, hendak membunuh Tristan demi membalas dendam, namun ia tak tega karena sudah terlanjur jatuh cinta dengan Tristan.
Begitu sadar, betapa terkejutnya Tristan begitu mengetahui putri yang dijanjikan oleh Raja Goram sebenarnya adalah Isolde sendiri. Tristan sendiri sangat mencintai Isolde, namun demi membalas budi pada pamannya, akhirnya ia merelakan Isolde menikah dengan Raja Mark. Tristan kemudian pergi ke Inggris dan akhirnya menikahi seorang gadis yang juga bernama Isolde (kemungkinan besar karena masih tak bisa melupakan kekasihnya tersebut).
Suatu hari, Tristan terlibat pertarungan dan terluka parah. Lagi-lagi satu-satunya yang bisa menyembuhkannya adalah Isolde. Iapun mengutus anak buahnya untuk berlayar menjemput Isolde dari istana pamannya. Ia berpesan agar apabila kapal kembali bersama Isolde, maka mereka harus memasang layar putih. Namun jika mereka gagal membawa Isolde bersama mereka, maka mereka harus memasang layar hitam.
Tristan terus menunggu dan kapal yang ia kirim akhirnya kembali. Karena sakitnya sudah terlalu parah, Tristan meminta istrinya untuk melihat apa warna layar kapal tersebut. Isolde (istri Tristan) sebenarnya tak setuju dengan kedatangan kekasih lama suaminya itu. Didorong rasa cemburu, ia kemudian berbohong dan menjawab bahwa kapal yang kembali berlayar hitam. Padahal kapal tersebut sebenarnya membawa Isolde yang sudah tak sabar lagi bertemu dengan Tristan.
Tristan langsung patah hati begitu mendengarnya. Ia mengira bahwa Isolde menolak mengobatinya karena tak lagi mencintainya. Ketika Isolde berhasil bertemu lagi dengan Tristan, semua sudah terlambat. Tristan sudah keburu meninggal karena terlalu sedih. Isolde yang terguncang dengan kematian Tristan akhirnya meninggal pula sambil memeluk tubuh Tristan. Kisah lain mencertakan bahwa Tristan yang patah hati kemudian meminum racun dan meninggal sebelum sempat bertemu Isolde. Isolde yang menemukan jenazah Tristan akhirnya memutuskan ikut bunuh diri.
yang pasti kisah ini selalu saja menemui akhir tragis dimana keduanya meninggal tanpa cinta mereka tak pernah sempat bersatu. Kisah cinta segitiga ini juga konon menginspirasi mitos cinta segitiga antara Raja Arthur, istrinya Guinevere, dan salah satu dari 12 ksatria meja bundarnya, yakni Lancelot.
BONUS:
Psyche dan Eros
Cerita ini emang nggak ada hubungannya ama rasi bintang manapun (hehe), tapi tetep gue paksa-paksain masukin di sini karena kisah ini adalah sebuah kisah cinta yang menggetarkan hati (maklum jomblo). Kalau mau dihubung-hubungin yah mungkin ada kaitannya lah ama Planet Venus sebab Eros adalah anak dari Dewi Aphrodite.
Dikisahkan bahwa Psyche adalah bungsu dari tiga bersaudara yang memiliki paras yang teramat rupawan hingga membuat Dewi Aphrodite iri. Ia kemudian mengirim putranya, Eros (terkenal dengan nama “Cupid” yang memiliki panah yang membuat laki-laki dan perempuan jatuh cinta) untuk membuat Psyche jatuh cinta pada monster yang buruk rupa.
Sementara itu, orang tua Psyche khawatir sebab walaupun memiliki wajah yang sangat cantik, namun Psyche belum juga menemukan suami. Mereka kemudian bertanya kepada Oracle (yang sudah disuap oleh Eros). Peramal itu kemudian menjawab bahwa Psyche harus menikah dengan pria buruk rupa yang menantinya di puncak gunung. Orang tua Psyche amat sedih, namun mereka tak mampu melawan kehendak dewa. Sementara itu, kedua saudari Psyche justru gembira sebab sudah lama mereka merasa iri dengan kecantikan adik mereka.
Psyche akhirnya menuruti kedua orang tuanya dan menanjat ke puncak gunung. Di sana, Eros yang melihatnya malah jatuh hati dan tak tega mengumpankannya kepada monster. Justru ia sendiri yang mengaku sebagai calon suami Psyche (ia terlebih dahulu mengajukan syarat agar Psyche menemuinya dalam keadaan gelap gulita agar identitasnya sebagai dewa yang tampan tidak terkuak).
Psyche terkejut karena suaminya yang berada dalam kegelapan itu ternyata memperlakukannya dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Gadis itupun tak lagi takut dengan suaminya, walaupun ia masih mengira suaminya adalah pria dengan rupa mengerikan. Sekembalinya ke rumah, kedua kakaknya justru terkejut menemukan Psyche terlihat gembira. Ia mengatakan bahwa suaminya sangatlah lembut dan baik kepadanya, sehingga ia tak mempedulikan wajahnya yang buruk rupa.
Rasa iri kedua saudarinya kembali muncul sehingga mereka menghasut Psyche. Mereka mengatakan bahwa suaminya itu yang sebenarnya adalah monster buas yang hendak memangsanya. Karena itu, mereka menyarankan Psyche membawa lampu minyak dan pisau saat menemui suaminya kembali nanti malam. Karena ketakutan, Psyche yang polos kemudian menuruti saran kedua saudarinya.
Saat suaminya tertidur, Psyche kemudian menyalakan lampu minyak dan hendak menikam tubuh suaminya dengan pisau. Namun betapa terkejutnya Psyche begitu mengetahui suaminya ternyata bukan monster menakutkan, melainkan dewa yang sangat tampan. Saking kagetnya, Psyche menumpahkan minyak panas dari lenteranya yang tanpa sengaja terpercik ke wajah Eros. Akibatnya Eros terbangun dan menyadari Psyche telah melanggar janjinya agar menemuinya dalam keadaan gelap. Eros yang kecewa akhirnya kabur dan kembali ke Olympus, ke tempat ibunya, Aphrodite.
Psyche teramat sedih karena kehilangan suaminya. Ia kemudian menceritakan apa yang terjadi kepada kedua kakaknya yang lagi-lagi merasa iri karena adiknya ternyata mendapatkan suami yang tampan. Berharap mereka akan mendapatkan suami yang rupawan pula, kedua saudari Psyche kemudian memanjat ke gunung yang sama dimana Psyche menemui suaminya. Sialnya, mereka berdua tergelincir sehingga akhirnya terjatuh dan tewas.
Psyche terus mencari-cari dimana suaminya dan akhirnya meminta pertolongan Dewi Aphrodite di kuilnya. Dewi Aphrodite yang sejak dulu tak menyetujui pernikahan putranya dan Psyche akhirnya memberikan 3 tugas yang teramat sulit untuk menyingkirkan gadis itu. Pertama sang dewi melemparkan berbagai campuran gandum, kacang, dan berbagai macam biji-bijian ke lantai dan meminta Psyche menyortirnya satu persatu sebelum fajar menyingsing. Karena sangat banyak, maka Pysche kewalahan melakukannya. Seekor semut yang kebetulan melihatnya menaruh rasa kasihan kepada Psyche dan kemudian memanggil serangga-serangga lain untuk membantu Psyche. Dewi Aphrodite sangat terkejut begitu kembali dan melihat Psyche telah menyelesaikan tugas yang tampaknya mustahi tersebut.
Tugas kedua yang diberikan Dewi Aphrodite adalah mengumpulkan wol dari domba-domba berbulu emas yang tengah merumput di seberang sungai. Psyche mencoba menyeberangi sungai, namun tenggelam karena arus sungai itu teramat deras. Kali ini para tumbuhan menolongnya. Ketika Psyche tenggelam, ia diselamatkan oleh tumbuhan alang-alang. Tumbuhan lain, yakni sejenis tumbuhan berduri, kemudian membantu mengumpulkan wol dari bulu domba emas yang tersangkut di duri tanaman tersebut.
Kesal karena Psyche melaksanakan kedua tugasnya dengan baik, Dewi Aphrodite kemudian memerintahkan Psyche turun ke Tartarus, dunia orang mati yang dikuasai dewa maut, Hades. Tugasnya kali ini adalah untuk mengambil sebuah kotak yang berisi esensi kecantikan Persephone, istri Dewa Hades. Tugas itu sangatlah mustahil untuk dilakukan Psyche, sebab satu-satunya cara untuk masuk ke Tartarus adalah apabila ia mati. Walaupun begitu, Psyche tetap menurutinya sebab ia ingin bersatu kembali dengan suaminya.
Psyche kemudian memanjat menara dan berencana bunuh diri agar ia sampai ke Tartarus. Namun secara ajaib, menara itu kemudian berbicara padanya dan memberitahukan bahwa di daerah Lacedaemon, terdapat pintu yang yang disebut Taenarus yang dapat membawanya ke Tartarus. Menara itu juga memperingatkan pada Psyche beberapa hal. Pertama, ia tak boleh berbicara pada siapapun. Kedua, ia harus membawa roti gandum yang dicelupkan ke madu dan dua uang koin emas.
Walaupun syaratnya terdengar aneh, namun Psyche tetap menurutinya. Ternyata tiap pesan itu berguna. Sepanjang perjalanan, ia bertemu dengan roh-roh penasaran yang meminta bantuan kepadanya. Namun Psyche sama sekali tak menanggapi mereka, sebab jika iya, ia akan ditarik mereka ke dunia orang mati. Roti madu yang dibawanya ternyata berguna untuk mengecoh perhatian Cerberus, anjing penjaga neraka, yang kemudian memakannya. Koin emas yang dibawanya juga bermanfaat untuk membayar Charon, sang pengemudi kapal, untuk membantunya menyeberangi Sungai Styx (sungai yang memisahkan dunia orang mati dan dunia orang hidup).
Begitu sampai di Tartarus, iapun disambut hangat oleh Persephone. Siapakah Persephone? Nah, berikut ini gue sisipkan sedikit legenda mengenai dewi ini. Persephone adalah putri dari Dewa Zeus dan Dewi Demeter, dewi pertanian Yunani yang mampu mengendalikan musim. Alkisah, Persephone banyak dipinang oleh para dewa karena kecantikannya, salah satunya adalah Hades. Namun Hades tahu, Persephone takkan memilihnya sebab ia adalah dewa kematian yang membuat siapapun yang melihatnya menjadi ketakutan. Akhirnya ketika Persephone tengah memetik bunga bersama para dewi lainnya, Hades datang dengan kereta kudanya dan menculik Persephone ke Tartarus.
Dewi Demeter sangat sedih kehilangan putrinya dan mencarinya kemana-mana. Ini menyebabkan Demeter melalaikan segala tugasnya sebagai dewi. Akibatnya segala tanaman pertanian mati dan musim menjadi tak menentu. Para petani mengeluh kepada Zeus yang kemudian memerintahkan Hades untuk mengembalikan Persephone pada ibunya agar Dewi Demeter tak terus-menerus bersedih.
Celakanya saat berada di Tartarus, Persephone sempat memakan buah delima yang tumbuh di tempat tersebut. Akibatnya Persephone takkan bisa sepenuhnya meninggalkan Tartarus, sebab ia akan rindu dengan makanan yang ada di sana. Persephone hanya dapat kembali kepada ibunya selama 9 bulan dalam satu tahun, sementara 3 bulan sisanya ia harus kembali pada suaminya, Hades. Inilah sebabnya, rakyat Yunani hanya bisa bercocok tanam pada musim semi, panas, dan gugur saja. Sementara saat musim dingin, bumi menjadi beku sebab konon Dewi Demeter sedang sedih karena harus berpisah dengan putrinya.
Persephone kemudian memberikan kotak yang dimaksud kepada Psyche dengan terlebih dahulu berpesan agar ia tak membukanya sebelum menyerahkannya pada Dewi Aphrodite. Namun rasa penasaran yang kuat akhirnya membuat Psyche melupakan pesan itu dan membuka kotak tersebut (legenda yang hampir sama dengan Kotak Pandora). Tanpa gadis itu ketahui, kotak itu sebenarnya bukan berisi esensi kecantikan Persephone sebelum yang Aphrodite bilang, melainkan berisi Morpheus (dewa mimpi). Akibatnya, Psyche langsung tertidur.
Melihat keadaan istrinya, hati Eros akhirnya luluh dari kemarahan dan segera turun ke bumi untuk menolong Persephone. Ia mencoba membangunkannya dengan panahnya, namun gagal. Persephone seakan ditakdirkan untuk tidur selamanya. Iapun meminta bantuan dari Zeus, raja para dewa. Zeus yang terharu dengan kedalaman cinta Psyche dan Eros menyarankan bahwa satu-satunya cara untuk menyembuhkan Psyche adalah dengan memberinya “ambrosia” yaitu minuman para dewa. Dikisahkan, manusia yang meminum ambrosia akan hidup abadi seperti dewa. Karena Psyche kini telah menjadi dewi, maka mau tak mau Aphrodite menyetujui pernikahan antara Eros dan Psyche. Tumben ya dongeng ini berakhir bahagia haha. Oya dilihat dari polanya, mitologi ini menginspirasi dongeng “Beauty and The Beast” dan mungkin juga “Sleeping Beauty”.
Sekian.!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar