Info Kita: URBAN LEGEND PONTI ANAK (KUNTILANAK)
Suatu malam, aku menginap di tempat teman akrabku seperti yang biasa kulakukan tiap akhir pekan. Kebetulan malam itu, kakak perempuan temanku itu tengah melahirkan di rumah sakit yang tak jauh dari rumahnya. Ia melahirkan bayi laki-laki yang sehat.
Menurut kepercayaan Islam, ari-ari dari bayi yang baru lahir haruslah dikubur. Namun karena hari itu sudah malam, kakak ipar temanku itu memutuskan menaruh ari-ari itu di dalam sebuah toples dan menitipkan ari-ari itu di rumah temanku. Setelah itu kakak iparnya pergi menunggui bayinya yang baru lahir dan berjanji akan mengambilnya keesokan harinya.
Namun sebelum pergi, kakak iparku itu memperingatkan kami untuk mengunci semua pintu dan jendela. Bahkan sebelum pergi, ia mencoba membuka pintu dan jendela dari luar, memastikan kami sudah mengunci semua pintu dan jendela.
Temanku itu lalu menaruh toples itudi dalam kulkas. Malam itupun kami segera tidur. Namun sekitar jam 2.30, aku terbangun karena ada suara aneh dari luar rumah. Suara itu seperti suara garukan kuku atau cakaran. Aku membangunkan temanku dan ia juga mendengarnya, membuktikan bahwa itu bukan halusinasiku.
Kami berdua lalu mencari sumber suara itu dan menyadari, asalnya dari pintu depan. Seolah ada sesuatu yang sedang mencakari pintu depan, berusaha untuk masuk!
Suara itu berganti ke arah yang lain. Suara cakaran itu muncul dari luar jendela, lalu ke jendela yang lain, seolah-olah apapun yang berada di luar itu sedang berusaha keras untuk masuk.
Kami berdua menangis dan memutuskan untuk berdoa. Semakin keras kami berdoa, semakin keras suara cakaran itu. Bahkan kami mendengar suara tawa atau bahkan tangisan di sela-sela suara cakaran itu.
Hingga sesuatu yang ada di luar itu mulai tak sabar dan menggebrak-gebrak pintu.
Kami berdua bertambah takut namun tak berhenti berdoa.
Hingga akhirnya semua suara itu terhenti.
Keesokan harinya, kamipun paham mengapa kakak ipar temanku tadi menyuruh kami mengunci semua pintu dan jendela rapat2.
Ia menceritakan tentang Kak Kak (Pontianak), sesosok hantu perempuan yang sangat menyukai darah.
Dan malam itu, di kulkas kami tersimpan ari-ari yang masih menyimpan darah segar.
SEKIAN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar