Seorang gadis sedang menjaga adik laki-lakinya ketika terdengar berita dari radio.
“Diberitahukan kepada seluruh warga agar berhati-hati. Seorang maniak telah melarikan diri dari penjara. Dia sangat berbahaya, diharapkan semua warga waspada. Apabila anda berada di luar rumah, cepatlah pulang dan kunci semua pintu dan jendela. Kami ulangi, dia sangat berbahaya!” Sang gadis bergidik ngeri mendengar berita itu. Saat itu larut malam dan di luar hujan deras. Ia segera memanggil kedua orang tuanya yang sedang pergi malam itu. “Ya, kami juga mendengar berita itu dari radio. Kami akan segera pulang.” Sahut sang ayah, “Kunci semua pintu dan jendela! Jangan biarkan siapapun masuk, mengerti!” Gadis itupun menuruti perintah orang tuanya dan mengunci semua pintu serta jendela. Adik laki-lakinya mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba terdengar suara gedoran di pintu depan. Kedua anak itu terkejut setengah mati. Sang gadis hendak mendekati pintu, namun sang adik menghentikannya. “Jangan, Kak!” “Tolong! Tolong aku!” terdengar seruan dari depan pintu. Terdengar seperti suara seorang lelaki. “ Jangan dibukakan! Siapa tahu itu si pembunuh itu.” Ujar sang adik ketakutan. Namun gedoran itu makin keras, “Kumohon....tolong aku...” Terdengar rasa putus asa di suaranya. Gadis itu tahu, tak mungkin ada orang yang bisa memalsukan suara seperti itu. Gadis itupun bergerak ke pintu dan membuka kuncinya. “Tidak, jangan ...” pinta sang adik. “Orang itu tak mungkin berpura-pura. Siapa tahu ia diserang dan membutuhkan pertolongan ...” Dan iapun membuka pintu itu. *** Sejam kemudian, orang tua mereka sampai di rumah. Mereka panik begitu melihat pintu depan terbuka. Begitu masuk, sang ayah langsung terkena serangan jantung. Sang ibu langsung gila begitu melihat pemandangan mengerikan di ruang tamu. Kedua anak mereka tewas. Tubuh mereka dicacah-cacah dan terdapat sebuah tulisan dari darah di dinding. “Tolong aku! Aku tak bisa berhenti membunuh! Kumohon tolong aku!” SEKIAN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar