Millard Tierce, seorang dokter hewan di Clinik Hewan Camp Bowie di Fort Worth, Amerika Serikat ini melakukan tindakan penyiksaan terhadap beberapa ekor anjing.
Penyiksaan ini dilakukannya dengan membiarkan anjing tersebut sekarat lalu diambil darahnya.
Para pemilik binatang-binatang itu diserahkan ke Tierce untuk disuntik mati
(euthanasia) karena sekarat atau menderita penyakit parah.
Namun Tierce ini memiliki niat yang berbeda, akibat ia memiliki keperluan transfusi darah sehingga ia menggunakan binatang itu untuk diambil darahnya
setelah dibiarkan tetap hidup dalam kondisi mengenaskan.
Hal ini dialami oleh salah seorang pemilik anjing, Marian Harris yang menyerahkan anjing
peliharaannya yang awalnya memiliki penyakit tulang belakang sehingga ia membawanya kepada Tierce untuk disuntik mati .
Anjing itu ditemukan masih hidup dengan berbalut kotoran. “Yang paling menyakitkan dari ini semua adalah penipuannya dan
perlakuannya terhadap sesuatu yang begitu berharga bagi saya,” ungkap Harri, seperti yang dilansir dari Viva.co.id .
Akibatnya, tindakan
penyiksaan yang dilakukannya ini membuat pemiliki anjing tidak rela sehingga ia dilaporkan kepihak kepolisian . Millard Tierce oun menyerahkan dirinya ke polisi. Lalu Tierce akan dibebaskan apabila
dia mau membayar jaminan.
Untuk menentukan apakah izin praktiknya akan dicabut atau tidak, Tierce ini akan menjalani sidang pengadilan pada 14 Mei mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar