Salah satu gambar paling erotis yang
memalukan dalam buku sejarah,
terdapat di kertas kayu yang ditulis
secara berurutan, yang merupakan
ikon artis Jepang Katsushika Hokusai.
Yang dikenal dengan G-rate, era zaman Edo yang dicetak dalam "The
Great Wave at Kanagawa." puzyweld.blogspot.com
Dalam gambar tersebut diperlihatkan
adegan bercinta, yang disebut
titillating, antara wanita dengan cumi-cumi. Karya tersebut
memperlihatkan gambar yang vulgar,
kebinatangan, dan wanita yang puas
dalam sebuah seni.
Itu merupakan salah satu seni lukis
yang sangat menggoda, yang
dihasilkan selama abag ke-17. Dan
seni tersebut dikenal dengan nama
Shunga, seni yang sempat ditutup oleh
Jepang pada abad ke-20 karena sangat erotis.
Dan kini, pemeran bertema "Shunga:
Seks dan Kepuasan di Seni Jepang"
akan digelar, memberikan seniman
dari ukiyo-e layak untuk dilihat.
Koleksi karya-karya hebat dari
Hokusai, Kitagawa Utamaro dan Utagawa Kunisada, yang menggebrak
arti tabu selama lebih 300 tahun, akan
diperlihatkan.
Daya tarik seni Shunga terletak pada
kemampuan gambar, untuk menarik
perhatian pria dan wanita dalam
preferensi seksual. Seni Shunga in
telah ada sejak tahun 1600-an,
namun keberadaannya disensor ketat oleh pemerintahan Jepang sampai
abad ke-20. Dan sekarang, seni
tersebut akan ditampilkan di Museum
Inggris, Oktober ini sampai dengan
Januari 2014.
Bentuk Shunga macam-macam
bentuknya. Pada awal kemunculan
Shunga, media yang digunakan
adalah gulungan kain atau kertas.
Namun kebanyakan Shunga yang
dibuat pada jaman Edo terbuat dari potongan kayu yang digambar.
Namun meskipun gambar-gambar
Shunga adalah gambar-gambar yang
erotis, para pembuat shuga masih
tetap digolongkan sebagai seorang
pekerja seni. Hal ini dikarenakan
pembuatan Shunga disebut sebagai salah satu pergerakan untuk
mengekspresikan kehidupan
masyarakat urban.
Selain itu, walaupun pada pembuatan
Shunga diperuntukkan untuk
kalangan atas atau Shogun, Shunga
ternyata juga bisa dinikmati oleh
semua kalangan masyarakat Jepang
di Jaman Edo. Http://puzyweld.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar