Syafaat Untuk Seluruh Umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, Saya adalah pemimpin semua
orang pada hari kiamat. Tahukah
kalian sebabnya apa? Allah
Subhanahu wa Ta’ala
mengumpulkan orang-orang yang
terdahulu dan orang-orang yang akhir di suatu dataran tinggi.
Mereka dapat dilihat oleh orang
yang melihat dan dapat
mendengar orang yang memanggil.
Matahari dekat sekali dari
mereka. Semua orang mengalami kesusahan dan penderitaan yang
mereka tidak mampu memikulnya.
Lantas orang-orang berkata,
‘Apakah kalian tidak tahu sampai
sejauh mana yang kalian alami
ini? Apakah kalian tidak memikirkan siapa yang dapat
memohonkan syafaat kepada Rabb
untuk kalian?’ Lantas sebagian
orang berkata kepada sebagian lain,
‘Ayah kalian semua, Nabi Adam
‘alaihissalam’. Mereka pun mendatangi beliau,
lalu mereka berkata, ‘Wahai Nabi
Adam! Engkau adalah ayah semua
manusia. Allah Subhanahu wa
Ta’ala menciptakanmu dengan
kekuasaan-Nya dan meniupkan ruh-Nya ke dalam tubuhmu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga
memerintahkan kepada malaikat
untuk bersujud, sehingga mereka
pun bersujud kepadamu. Di
samping itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan tempat tinggal
kepadamu di surga. Sudilah
kiranya engkau memohonkan
syafaat kepada Rabbmu untuk
kami? Bukankah engkau tahu apa
yang kami alami dan sampai sejauh apa menimpa kami?’ Nabi
Adam ‘alaihissalam menjawab,
‘Sungguh hari ini Rabbku sangat
murka. Belum pernah Dia murka
seperti ini sebelumnya dan Dia
tidak akan murka seperti ini lagi setelahnya. Sungguh, Dia
melarangku akan suatu pohon,
tetapi saya berbuat maksiat.
Diriku, diriku, diriku. Pergilah ke
selain aku. Pergilah kepada Nabi
Nuh ‘alaihissalam’. Lantas mereka mendatangi Nabi
Nuh ‘alaihissalam, lalu mereka
berkata, ‘Wahai Nuh! Engkaulah
Rasul pertama di muka bumi ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
menyebut dirimu hamba yang banyak bersyukur. Bukankah
engkau mengetahui apa yang
sedang kita alami sekarang?
Sudilah kiranya engkau
memohonkan syafaat kepada
Rabbmu untuk kami?’ Nabi Nuh ‘alaihissalam menjawab, ‘Sungguh,
hari ini Rabbku sangat murka.
Belum pernah Dia murka seperti
ini sebelumnya dan Dia tidak akan
murka seperti ini lagi setelahnya.
Sungguh, saya mempunyai suatu dosa mustajab yang telah saya
gunakan untuk mendoakan
kebinasaan pada kaumku. Diriku,
diriku, diriku, pergilah ke selain
aku. Pergilah pada Nabi Ibrahim
‘alaihissalam’. Kemudian mereka pun mendatangi
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, lalu
mereka bertanya, ‘Wahai Ibrahim!
Engkau adalah Nabi Allah dan
kekasih Allah di antara penduduk
bumi. Mohonkanlah syafaat kepada Rabbmu untuk kami.
Bukankah engkau telah mengetahui
keadaan yang sedang kami alami?’
Lalu Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
menjawab, ‘Sungguh, hari ini
Rabbku sangat murka. Belum pernah Dia murka seperti ini
sebelumnya dan Dia tidak akan
murka seperti ini lagi setelahnya.
Sesungguhnya saya pernah
berdusta sebanyak tiga kali.
Diriku, diriku, diriku, pergilah ke selain aku. Pergilah pada Nabi
Musa ‘alaihissalam’. Selanjutnya mereka mendatangi
Nabi Musa ‘alaihissalam, lalu
mereka berkata, ‘Wahai Nabi
Musa! Engkau adalah utusan
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah memberi keutamaan kepadamu
dengan kerasulan dan kalam-Nya
yang melebihi orang lain.
Mohonkanlah syafaat kepada
Rabbmu untuk kita. Bukankah
engkau mengetahui keadaan yang sedang kita alami?’ Lantas Nabi
Musa ‘alaihissalam menjawab,
‘Sungguh, hari ini Rabbku sangat
murka. Belum pernah Dia murka
seperti ini sebelumnya dan Dia
tidak akan murka seperti ini lagi setelahnya. Sungguh, saya pernah
membunuh seorang manusia
padahal saya tidak diperintahkan
untuk membunuhnya. Diriku,
diriku, diriku, pergilah ke selain
aku. Pergilah pada Nabi Isa ‘alaihissalam’. Setalah itu, mereka pun
mendatangi Nabi Isa ‘alaihissalam,
lalu mereka berkata, ‘Wahai Nabi
Isa! Engkau adalah utusan Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan yang
diciptakan dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada
Maryam, dan (dengan tiupan) ruh
dari-Nya. Engkau dapat berbicara
dengan orang-orang ketika masih
dalam buaian. Mohonkanlah
syafaat kepada Rabbmu untuk kita. Bukankah engkau mengetahui
keadaan yang sedang kita alami?’
Lantas Nabi Isa ‘alaihissalam
menjawab, ‘Sungguh, hari ini
Rabbku sangat murka. Belum
pernah Dia murka seperti ini sebelumnya dan Dia tidak akan
murka seperti ini lagi setelahnya.’
Nabi Isa tidak menyebutkan dosa
yang diperbuatnya. ‘Diriku,
diriku, diriku, pergilah ke selain
aku. Pergilah pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam’. Lalu mereka mendatangi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, selanjutnya mereka
berkata, ‘Wahai Muhammad!
Engkau adalah utusan Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan penutup para nabi. Allah Subhanahu wa
Ta’ala telah mengampuni dosa-
dosamu yang lalu dan yang akan
datang. Mohonkanlah syafaat
kepada Rabbmu untuk kita.
Bukankah engkau mengetahui keadaan yang sedang kita alami?’
Lantas saya berangkat hingga saya
sampai di bawah Arsy. Kemudian
saya bersujud kepada Rabbku.
Lantas Allah Subhanahu wa Ta’ala
ajarkan padaku pujian-pujian kepada-Nya serta keindahan
sanjungan terhadap-Nya yang
belum pernah Dia ajarkan kepada
selain diriku. Lalu dikatakan,
‘Wahai Muhammad! Angkatlah
kepadamu. Ajukanlah permohonan, niscaya
permohonanmu dikabulkan.
Mohonlah syafaat, pastilah akan
diterima syafaatmu.’ Selanjutnya
aku mengangkat kepalaku, lalu
saya berkata, ‘Ummatku, wahai Rabbku, umatku wahai Rabbku,
ummatku wahai Rabbku!’ Lantas
dikatakan, ‘Wahai Muhammad!
Masukkanlah umatmu yang tidak
peru dihisab dari pintu surga ke
sebelah kanan. Mereka juga sama dengan orang-orang lain di selain
pintu tersebut.’ Kemudian beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, ‘Demi Dzat yang
mengauasai diriku, sesungguhnya
jarak anara dua daun pintu dari beberapa daun pintu surga sama
dengan jarak antara Mekah dan
Hajar atau antara Mekah dan
Bushra’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar